Manchester United butuh pemain baru atau tidak, sih, sebenarnya di bursa transfer musim dingin kali ini? Jawabannya pastinya bisa beragam untuk ukuran kesebelasan penghuni posisi kelima di Liga Primer Inggris dengan 33 poin dari 20 pertandingan, tertinggal sembilan poin dari pemuncak klasemen.
Pertama, dari segi jumlah pemain dalam skuat, The Red Devils sudah cukup "gemuk" dengan setidaknya 30 pemain. Mengesampingkan sejenak kualitas, jika dilihat dari distribusi pada setiap posisi, kita sudah bisa melihat dimana kelemahan kesebelasan juara 20 kali gelar Liga Inggris ini.
Berdasarkan situs resmi mereka, skuat utama United tercatat memiliki empat penjaga gawang (terlalu banyak), lima bek tengah (hanya Marcos Rojo yang berkaki alami kiri), dua bek kanan, dua bek kiri, delapan gelandang (hanya Daley Blind yang berkaki alami kiri), lima pemain sayap (hanya Juan Manuel Mata yang berkaki alami kiri), dan empat penyerang.
Sementara ada tiga pemain yang sedang dipinjamkan, mereka adalah satu bek tengah berkaki alami kiri (Tyler Blackett di Celtic FC), satu pemain sayap berkaki alami kiri (Adnan Januzaj di Borussia Dortmund), dan satu penyerang berkaki alami kiri (James Wilson di Brighton & Hove Albion).
Demi keseimbangan yang diagung-agungkan Louis van Gaal, sesungguhnya Manchester united sedang kekurangan beberapa pemain berkaki alami kiri. Ia malah meminjamkan tiga di antaranya, seperti yang sudah disebutkan.
Kedalaman skuat Manchester United, tanda garis bawah berarti pemain yang sedang dipinjamkan, tanda huruf miring berarti pemain yang berkaki alami kiri; diurutkan berdasarkan tingkat kompetensi.
Melihat fakta di atas, sebenarnya United butuh bek kiri, dan hanya bek kiri. Sisanya mereka sudah cukup seimbang secara kuantitas.
Saat ini bek kiri alami United hanya Luke Shaw yang sedang cedera dan Cameron Borthwick-Jackson (meskipun beberapa orang yang sudah memerhatikannya sejak di tim U21 akan bilang bahwa posisi alaminya adalah bek tengah).
Selain mereka berdua, beberapa pemain memang "bisa" mengisi posisi bek kiri, seperti Rojo, Blackett (dipinjamkan), dan Matteo Darmian. Sementara yang lain hanya sekadar "dipaksa" mengisi posisi bek kiri, seperti Blind dan Ashley Young.
Jika pembahasan kita hanya sedangkal ini, maka kesimpulannya: United hanya butuh bek kiri baru. Karena posisi ini kritis gara-gara Shaw yang cedera, maka solusinya bisa jadi Ashley Cole saja yang sekarang sedang menganggur atau memulangkan Blackett dari utara. Selasai perkara.
Identifikasi masalah Manchester United
Sayangnya, tulisan analisis transfer kali ini tidak bisa sedangkal itu. Sejauh setengah musim ini, kesulitan utama United bukan terletak pada bek kiri atau bahkan di lini pertahanan sama sekali. Mereka sudah lebih dari memuaskan dalam soal bertahan.
Dari akhir musim lalu sampai Tahun Baru 2016, "Setan Merah" dinilai kekurangan kecepatan dan penyelesaian akhir di gawang lawan. Maka singkatnya, mereka membutuhkan pemain yang bisa berlari dan menggiring bola dengan cepat sambil memiliki kualitas untuk menicptakan peluang dan juga gol.
Hal ini sebenarnya pernah disampaikan sendiri oleh Van Gaal pada November lalu. Ketika ditanya dalam sebuah konferensi pers mengenai pemain seperti apa yang United masih butuhkan, ia menjawab bahwa ia membutuhkan "sayap yang cepat".
Seperti yang sudah kami sebutkan di atas, saat ini United sudah memiliki enam pemain sayap, yaitu Memphis Depay, Mata, Young, Luis Antonio Valencia (lebih sering bermain sebagai bek kanan), Jesse Lingard, dan Januzaj yang sedang dipinjamkan.
Karena hanya Mata yang berkaki alami kiri dan Van Gaal menyukai keseimbangan dalam skuatnya, sebaiknya ia memanggil pulang saja Januzaj dari Dortmund. Secara instan dengan melihat kebiasaan taktik Van Gaal, Januzaj akan cocok bermain sebagai sayap kanan maupun posisi di belakang penyerang.
Jadi, sebenarnya United sudah bisa memecahkan masalah mereka dengan memulangkan Januzaj. Benarkah? Sejujurnya ini bisa mempermudah, tapi tidak akan benar-benar memecahkan masalah. Kenapa?
Karena setelah kecepatan, masalah gol adalah yang harus United pecahkan. Sejujurnya dari seluruh nama yang disebut di atas, hanya Memphis saja yang merupakan tipikal pemain sayap pencetak gol. Itu pun di Eredivisie Belanda ketika ia menjadi top skor musim lalu bersama PSV Eindhoven, karena di Liga Primer ia masih belum "nyetel", mungkin hanya waktu yang bisa menjawabnya.
Sehingga kita sudah sama-sama tahu bahwa masalah United mengerucut kepada empat penyerang mereka: Anthony Martial, Wayne Rooney, Marcus Rashford, dan William Keane.
Martial dan Rashford masih muda, Rooney sepertinya sudah mulai menurun, kemudian Keane mungkin saja hanya dipakai untuk berjaga-jaga mengingat kualitasnya yang belum terbukti di level tertinggi.
Halaman berikutnya:Â Beberapa penyerang yang dihubungkan dengan Manchester United
Komentar