Berkat mesin faksimili, Real Marid CF gagal dalam perekrutan David De Gea di detik-detik akhir transfer musim panas lalu. Keylor Navas, bagaimanapun, sangat kecewa dengan kegagalan kepindahannya ke Manchester United. Setelah menerima telepon dari agennya, ia bergegas untuk berkemas dan melanjutkan perjalanannya dari ibukota Spanyol menuju Kota Manchester.
Baca juga: Ada Konspirasi di Transfer David De Gea
Ketika kegagalan transfer tersebut terungkap, mantan kiper Albacete dan Levante UD ini tak kuasa membendung tangisnya. Ia pikir akan terus-terusan menjadi penghuni bangku cadangan Real Madrid. Berkat mesin faks tersebut juga lah, kini seharusnya Real Madrid patut banyak-banyak berterimakasih. "Proyek tukar guling" antara De Gea dan Navas gagal terjadi dan hingga hari ini, Navas menjadi pahlawan kesebelasan yang berjuluk Los Blancos tersebut.
âAku sebetulnya tak ingin pergi (dari Madrid), tetapi jika aku harus pergi, maka itu adalah kehendak Tuhan,â ungkap Navas yang dinukil dari laman The Guardian. âPada akhirnya, ternyata Tuhan tak mengizinkan ku pergi (dari Madrid). Tuhan memberikanku kesempatan dan aku tak akan menyianyiakannya,â sambung kiper berkebangsaan Kosta Rika tersebut.
Kepercayaan diri Navas mulai ia pupuk sejak liga musim ini bergulir. Sampai pekan ke sembilan, Navas praktis hanya kebobolan tiga gol lewat sundulan Sabin Merino (Athletic Bilbao) kemudian sontekan Luciano Vietto (Atletico Madrid) dan yang terbaru lewat tendangan keras Nolito (Celta de Vigo) di akhir pekan lalu. Rekornya tersebut merupakan jumlah kebobolan paling sedikit diantara kiper-kiper di liga top Eropa. Ini belum lagi dengan rekor belum sama sekali kebobolan di tiga laga Liga Champion Eropa menambah panjang catatan gemilang Navas.
Memang, Navas yang baru kebobolan tiga gol. Namun tiga gol yang bersarang itu  bukan karena sedikitnya jumlah tembakan ke gawang yang ia terima. Tercatat sebanyak 113 tembakan baik yang mengarah ke gawang maupun melenceng ia hadapi dan ini merupakan jumlah terbanyak di liga-liga top Eropa. Aksi krusialnya di Derby Madrid saat menghentikan penalti dari Antoine Griezmann dan menepis tendangan Jackson Martinez di akhir laga merupakan sedikit dari banyak daftar kegemilangan dirinya di musim ini.
âAku melakukan riset terhadap kecenderungan tendangan dari pemain Atletico dan aku selalu melatihnya. Beruntung, Tuhan selalu bersamaku dan aku akhirnya mampu menebak penalti ituâ ungkap Navas di laman resmi Real Madrid perihal penyelamatan gemilangnya. âAnda harus tetap fokus dalam pijakan kaki Anda untuk membantu tim keluar dari tekanan. Tendangan dari Jackson Martinez tersebut sangatlah rumit dan beruntung aku bisa menyelamatkannya,â sambung pemain bernama lengkap Keylor Antonio Navas Gamboa tersebut.
Baca juga: problematika kepindahan De Gea dan Keylor Navas
Perbandingan Keylor Navas dan kiper lainnya di liga top Eropa
Kerja keras kiper berusia 28 tahun ini tak terhenti sampai situ saja. Akhir pekan lalu, ia harus bekerja keras menahan gempuran Celta Vigo lewat kaki Nolito, Aspas, dan Orellana. Mungkin, jika saja kiper Real Madrid saat itu bukan Navas, maka keunggulan margin satu gol Los Blancos bisa saja disamakan oleh Celta Vigo yang hanya bermain sepuluh pemain.
Beberapa media Spanyol memuji penampilan Navas di Balaidos tersebut. Harian Marca menganalogikan bahwa Navas tidaklah menyelamatkan gawang, tapi ia terbang. Total 17 peluang dan hanya kebobolan satu gol saja merupakan salah satu aksi terbaik Navas sepanjang msuim ini.
âAku sangat percaya diri akan mampu menyelamatkan setiap tendangan yang mengarah kepadaku. Aku sangat berterimakasih kepada Tuhan dengan kepercayaan diri ini. Namun sayang, gol Nolito tadi sangat luar biasa dan sangat sulit untuk dijangkau oleh kiper manapun,â ungkap mantan pemain lulusan akademi Deportivo Saprissa tersebut pasca kerja jerasnya akhir pekan lalu di markas Celta Vigo.
Sedangkan Nolito, sang pencetak gol dari Celta Vigo hanya mampu berkomentar; âAku tak habis pikir bagaimana ia (Navas) melakukan banyak penyelamatan itu.â
Kini Navas sedang menikmati momen-momen terbaiknya bersama Real Madrid. Ia sendiri tak mau berkomentar lagi tentang apa yang terjadi di musim panas lalu dan menyebutnya kita telah hidup di masa kini dan akan menatap masa depan. Ia sangat sumringah di Santiago Bernabeu.
Kesumringahannya tersebut ia transformasikan ke dalam kepercayaan diri yang tinggi. Selain itu, latihan yang berulang-ulang dan melakukan riset sebelum menghadapi pertandingan tampaknya menjadi kunci khusus bagi Navas selain juga berserah diri pada Tuhan-nya.
Ini akan menjadi momentum yang sangat bagus mengingat Real Madrid sedang berada di puncak klasmenen sementara dan beberapa pekan ke depan akan menjalani laga El Clasico menghadapi musuh bebuyutan sekaligus pesaing mereka di tabel klasemen sementara, yaitu FC Barcelona.
Kisah Ed Woodward di Balik Setiap Transfer MUSumber gambar: Sportskeeda
Komentar