Saya sempat kesal dengan Gerard Deulofeu yang tak mau memperpanjang kontrak di Everton. Saya pun merasa menyesal mengorbitkan Deulofeu dengan selalu memainkannya di setiap pertandingan, tapi dia malah pergi pada akhir musim.
Hal tersebut terjadi saat saya menukangi Everton di video game FIFA 14. Saya rupanya tidak memerhatikan kalau status Deulofeu saat itu adalah pinjaman dari Barcelona, sama seperti Romero Lukaku yang dipinjam dari Chelsea. Atas dasar kebutuhan tim, saya terpaksa menghabiskan dana transfer Everton hingga 15 juta pounds untuk membawa kembali Deulofeu dari Barcelona.
Di kehidupan nyata, Everton benar-benar mempermanenkan Deulofeu, meskipun tidak langsung setelah masa peminjamannya usai. Di Barcelona, Deulofeu kembali dipinjamkan. Kali ini, Sevilla menjadi kesebelasan yang beruntung mendapatkan pemain kelahiran 1994 tersebut. Namun, jumlah penampilan Deulofeu tak sebanyak saat ia membela Everton. Di Sevilla ia bermain 17 kali di liga, sementara di Everton ia bermain 25 kali di liga.
Musim ini, Deulofeu kembali berkostum biru-putih. Dikutip dari The Guardian, pemain bertinggi 177 sentimeter tersebut diboyong dengan nilai transfer 4,2 juta pounds, jauh dari harga yang saya bayarkan pada Barcelona di FIFA 14. Bisa jadi ini karena faktor sang pemain yang memang belum memesona kesebelasan-kesebelasan lain, sehingga Barca mesti rela Deulofeu ditukar dengan 4,2 juta pounds.
Sudah Dipantau Sejak Lama
Sebenarnya bukan cuma Everton yang kala itu ingin meminjam Deulofeu. Chelsea pun pernah mengonfirmasi kalau mereka tengah memantau Deulofeu dari jauh.
Deulofeu adalah didikan asli akademi Barcelona, La Masia. Ia pun lahir dan besar di Riudarenes, sebuah desa di Catalonia. Deulofeu baru bermain secara reguler di Barcelona B pada musim 2011/2012, kala usia telah menginjak 18 tahun.
âDeulofeu adalah murid hebat yang ingin menjadi pemain hebat sehingga dia mesti melanjutkan dan memperbaiki sejumlah hal untuk membuat perbedaan,â tutur Manajer Barcelona B, Eusebio Sacristan.
Musim 2012/2013 menjadi batu loncatan buat Deulofeu. Sejak pertandingan pertama, ia sudah mencetak hattrick pertamanya. Di akhir musim, Deulofeu menjadi pencetak gol terbanyak Barcelona B dengan 18 gol dan enam assist dari 33 penampilan.
Deulofeu pun membawa kesebelasan negara Spanyol menjadi juara Piala Eropa U-19 pada 2012. Ia pun dianugerahi gelar pemain terbaik setelah mencetak dua gol dan lima assist. Dua gol yang dicetak Deulofeu menjadi penyelamat Spanyol yang hampir tersingkir saat menghadapi Perancis di babak semifinal.
Berdasarkan Outside of The Boot, mayoritas gol yang dicetak Deulofeu adalah hasil cutting inside setelah ia menyisir sisi kanan. Dengan kecepatannya ia bisa mencetak gol maupun memberi assist pada rekan-rekannya.
Di Everton, kemampuan Deulofeu amat diperlukan. Terlebih mereka memiliki Lukaku dan Arouna Kone yang kuat dalam duel bola udara. Deulofeu memberikan opsi serangan bagi The Toffeess karena kemampuannya tersebut.
Salah satu kelemahan Deulofeu adalah fisiknya yang tergolong kecil. Dalam pertandingan menghadapi West Ham United, Deulofeu dengan penuh percaya diri mengolongi lawannya. Namun, saat berhadapan dengan tekel James Tomkins, Deulofeu memilih menghidar karena tahu ia tak akan menang dalam duel fisik.
Hal ini pula yang membuat Deulofeu tak akan begitu berperan dalam membantu pertahanan. Saat menghadapi West Ham semalam misalnya, Deulofeu tak sekalipun melakukan tekel, intercept, ataupun sapuan bola. Namun, saat menyerang, ia begitu dominan dengan melepaskan tujuh umpan silang, satu key passes, dan satu assist.
Kelemahan Deulofeu lainnya adalah seringnya ia terlambat dalam membuat keputusan. Deulofeu kerap berlama-lama dengan bola yang membuat peluang terbuang percuma. Saat menyisir sayap, ia kerap lambat memutuskan apakah akan mengirim umpan atau menembak langsung. Hal ini tentu menjadi kelemahan buat Everton yang memang amat mengandalkan peluang sekecil apapun.
Mantan pelatih Barcelona, Pep Guardiola, sebenarnya sudah tahu tentang kemampuan Deulofeu. Namun, ia tak ingin segera mempromosikannya ke tim utama, âtempatnya ada di Barca B dan dia mesti meningkatkan sejumlah hal.â
Pilihan yang Tepat
Pada 2013 silam, jurnalis Amerika, Roger Bennet, mengomentari tulisan Sid Lowe dalam akun twitternya. âKata âEvertonâ, âmendatangkanâ, âtalenta muda Spanyolâ, terakhir kali digunakan bersama-sama pada 1893,â cuit Bennet. Maksud Bennet tentu kalau Everton sudah amat lama tidak mendatangkan pemain muda berbakat dari Spanyol.
Deulofeu beruntung karena ia dilatih oleh seseorang berkebangsaan Spanyol, yang berarti tidak akan ada kesalahan komunikasi di antara keduanya. Selain itu, sejumlah pemain sayap Everton pun belum bisa menunjukkan tajinya. Sebut saja Aaron Lennon dan Kevin Miralas. Nama terakhir bahkan dikabarkan tak senang karena jarang dimainkan.
Di sisi kiri, terdapat nama Muhamed Besic yang baru pulih dari cedera dan Steven Naismith yang kerap mengejutkan. Sisi kanan pun kosong dan menjadi tempat yang tepat untuk Deulofeu.
Hingga pekan ke-11 ini, Deulofeu telah bermain lima kali sebagai cadangan, dan lima kali sebagai pemain inti. Menit bermainnya sebenarnya tidak terlalu banyak, cuma 441 menit, bandingkan dengan Lukaku yang sudah mencatat 1045 menit. Meskipun demikian Deulofeu amat berjasa bagi tim. Ia merupakan pemberi assist terbanyak dengan lima kali. Ia pun telah mencetak satu gol saat menghadapi Sunderland.
Hingga saat ini, keputusan Deulofeu hijrah ke Everton amat tepat. Pun sebaliknya untuk Everton. Meski lulusan akademi La Masia kerap diasosiasikan dengan Lionel Messi, tapi Mirror menyebut Deulofeu lebih mirip seperti Ronaldo. Ia memiliki kemampuan menggiring bola yang baik dan mampu melewati lawan-lawannya. Namun, ia pun cepat dan lebih sering menyisir lapangan, disertai dengan sejumlah step over ala Ronaldo.
Musim depan, harga Deulofeu bukan tidak mungkin melonjak seperti yang saya keluarkan saat memboyongnya dari Barcelona di video game FIFA 14.
foto: liverpoolecho.co.uk
Komentar