"Mané Pengganti Pedro." Apakah judul di atas sebuah pertanyaan atau pernyataan? Kita akan menemukan jawabannya di akhir tulisan ini.
Manchester United ditikung dua kali. Seperti yang kita tahu, dua pemain incaran mereka, Nicolás Otamendi dan Pedro RodrÃguez, malah bergabung dengan dua kesebelasan rival; Otamendi ke Mancester City sedangkan Pedro ke Chelsea.
Kebutuhan mereka kepada seorang bek tengah baru sempat menimbulkan secercah harapan ketika Otamendi menjalani tes medis di Kota Manchester. Tapi sayang, ia malah bergabung ke kesebelasan Manchester yang lain.
Penggemar Setan Merah sempat dibuat berharap oleh pergerakan agresif Chief Executive Manchester United, Ed Woodward, yang getol melakukan pendekatan kepada Pedro. Ia bahkan rela untuk datang ke Spanyol. Namun, pada akhirnya Pedro malah pindah Kota London untuk bergabung bersama Chelsea.
Woodward frustrasi, begitupun Louis van Gaal, dan sudah pasti para pendukung Setan Merah yang sudah kena PHP oleh Otamendi dan Pedro.
">@victorkamang: Manajemen MU mau membeli Sadio Mane karna tuntutan fans https://twitter.com/i0D5z56DiB
â PanditFootball.com (@panditfootball) https://twitter.com/panditfootball/status/634333271636054017">August 20, 2015
Bukan tanpa alasan jika ciutan di atas sudah beredar di dunia maya. Terutama untuk move on dari Pedro, "Manchester Merah" dikabarkan siap untuk meminang Sadio Mané dari Southampton (lagi) dengan harga 20 juta poundsterling, menurut Mirror.
Pemain Senegal berusia 23 tahun ini sudah berhasil mencetak 10 gol di Liga Primer Inggris musim lalu, termasuk satu gol kemenangannya saat melawan Chelsea. Menurut Mirror, Van Gaal sebenarnya sudah lama kepincut dengan Mané terutama dengan kemampuannya memainkan berbagai posisi di lini depan.
Dengan Memphis Depay, Juan Manuel Mata, Adnan Januzaj, Wayne Rooney, Ashley Young, dan... Marouane Fellaini saling bergantian dan bertukar-tukaran (interchangable) mengisi posisi lini depan United, sepertinya pemain Senegal ini merupakan alternatif yang tepat karena Pedro meleset didapatkan. Benarkah?
Mané adalah pemain kunci Southampton
Sebelum berbicara dan berandai-andai terlalu jauh, kita harus tahu terlebih dahulu status Mané di Southampton. Sejak didatangkan pada tenggat waktu (deadline) bursa transfer musim panas 2014, ketika United meminjam Falcao juga, Mané sudah menjelma menjadi pemain kunci di lini depan Southampton. Tentunya status pemain kunci ini tidak akan membuat United mengalami kemudahan untuk mendatangkan Mané, apalagi The Saints sudah terlebih dahulu kehilangan Morgan Schneiderlin dan Nathaniel Clyne pada musim ini.
Jika menarik lebih jauh lini masa ke belakang, pasukan Ronald Koeman ini juga sudah kehilangan lebih banyak lagi pemain kuncinya: Rickie Lambert, Luke Shaw, Adam Lallana, Dejan Lovren, dan Calum Chambers. Dua dari pemain kunci Soton, Shaw dan Schneiderlin, bahkan pindah ke United (meskipun ada juga kesebelasan merah lainnya yang ngembat empat pemain kunci Southampton: Lambert, Lallana, Lovren, dan Clyne).
Namun, mereka mampu bertahan di Liga Primer dengan pemain-pemain kunci baru lainnya yang tak terduga, seperti Graziano Pellè, Ryan Bertrand, Dušan Tadi?, Toby Alderweireld, Eljero Elia, Cédric Soares, Jordy Clasie, dan juga Mané salah satunya.
Ini lah yang membuat kita merasa wajar ketika sang manajer geram dengan gosip bahwa pemain-pemainnya sedang diincar oleh kesebelasan lain, gosip yang tidak ada habisnya setiap harinya, bahkan ketika jendela transfer sedang ditutup sekalipun.
âKami tidak akan menjual pemain lagi,â kata Koeman setelah pertandingan melawan FC Midtjylland di play-off Liga Europa UEFA leg 1 yang berakhir imbang 1-1 kemarin (21/08/2015) seperti yang kami kutip dari BBC.
âTulis saja apa yang kalian [jurnalis] inginkan tentang rumor [transfer] sampai 1 September nanti [ketika jendela transfer ditutup], tapi tidak ada pemain yang akan meninggalkan Southampton.â
Musim lalu, Mané mencetak 10 gol dari 32 pertandingan di Liga Primer setelah bergabung dari Red Bull Salzburg dengan harga 10 juta poundsterling, termasuk juga hattrick tercepat sepanjang sejarah Liga Primer yang ia cetak saat menghadapi Aston Villa. Sebelumnya juga Mané sudah mencetak 45 gol dari 87 pertandingan untuk Salzburg.
Koeman juga menambahkan,âSituasi ini sangat tidak mudah dan kami harus menghadapinya. Saya tidak suka ketika pemain jadi tidak fokus [karena rumor transfer]. Tidak ada pemain yang ditawar. Tidak untuk Sadio Mané, tidak untuk Victor Wanyama.â
Selain Mané, Wanyama juga memang merupakan pemain kunci lainnya bagi Southampton. Gelandang bertahan berusia 24 tahun asal Kenya ini sudah dihubung-hubungkan dengan Tottenham Hotspur.
Jadi, cobalah menempatkan diri sebagai Koeman, Anda pasti sangat geram karena banyak pemain andalan Anda dihubungkan dengan kesebelasan lain, dan ini tidak hanya terjadi sekali saja.
Louis van Gaal butuh pemain cepat dan kreatif
Sekarang, mari kita pindahkan perspektif atau sudut pandang kita menuju Louis van Gaal. Tanpa bermaksud mengabaikan Koeman yang memiliki hubungan kurang baik dengan LVG, sebenarnya United membutuhkan Mané atau tidak, sih?
Pada sebuah konferensi pers, jauh sebelum musim ini digelar, yaitu di San Jose, Amerika Serikat, saat United melakukan tur pra-musim, Van Gaal memberikan kisi-kisi bahwa ia membutuhkan pemain yang cepat dan kuat, serta kreatif.
âKami tidak bisa menjadi juara karena kami membutuhkan kecepatan dan kreativitas di depan,â katanya, âApakah kami bisa juara dalam dua musim ke depan itu sangat tergantung dari bagaimana kami bisa membeli pemain yang cepat dan kreatif.â
Perhatikan kata-kata Van Gaal di atas, ia bilang âmembeliâ bukan âmendapatkanâ atau âmembinaâ. Jadi bisa dipastikan bahwa Van Gaal tidak melihat adanya pemain cepat dan kreatif di skuat United saat ini, termasuk mungkin Young yang dicap âNothing like Neymarâ, Januzaj, dan bahkan Ãngel Di MarÃa yang sudah pindah ke Paris Saint-Germain.
Pernyataan Van Gaal di atas juga tentunya mewajarkan kita bahwa dalam beberapa pekan ke belakang United gemar sekali dihubung-hubungkan dengan Pedro, seorang pemain depan yang cepat, kreatif, dan juga sudah terbukti kualitasnya dengan banyak gelar yang sudah ia dapatkan.
Masalahnya, jika pemain cepat dan kreatif, serta mungkin tambahan bahwa ia sudah terbukti efektif di Liga Primer, adalah yang Van Gaal butuhkan, ia bisa dengan âmudahâ-nya beralih ke, misalnya, Yannick Bolasie, Raheem Sterling (tapi yang ini mahal banget), Alex Oxlade-Chamberlain, Kevin Mirallas, Jefferson Montero, atau bahkan Wilfried Zaha yang malah terbuang ke Crystal Palace.
Jadi, apakah benar bahwa Mané, si pemain nomor punggung 10 Southampton, adalah pemuda yang menjadi pemain kejutan atau pemain rahasia Van Gaal selama ini?
Apakah Mané akan cocok di Manchester United?
Mari berandai-andai. Jika Mané jadi bergabung dengan United, Van Gaal akan berharap kemampuan adaptasinya yang cepat di Liga Primer akan membuatnya juga cepat cocok di United.
Musim lalu, Mané mencetak dribel yang tertinggi di antara semua pemain The Saints, dan 58,42% di antaranya adalah dribel yang berhasil. Ia juga mampu menciptakan 40 peluang (37 key pass dan 3 asist) untuk rekan-rekannya, serta meluncurkan 60 tembakan sepanjang 30 pertandingan Liga Primer musim lalu (perbandingan grafik ada di bagian bawah tulisan ini).
Kesimpulan dari musim lalu: Mané adalah pemain depan serba bisa yang cepat, kuat, kreatif, dan juga efektif.
Di Southampton, ia berposisi alami sebagai penyerang atau sayap kiri. Namun, dalam dua pertandingan Liga Primer musim ini, ia bermain di belakang penyerang. Pada kenyataannya di atas lapangan, Mané sering berpindah-pindah dan diberikan free role oleh Koeman, jadi ia sangat kompeten bermain baik di kiri, tengah, maupun juga kanan.
Dengan 4-3-3 misalnya, membayangkan trio penyerang Depay (kiri), Rooney (tengah), dan Mané (kanan), United sepertinya akan memiliki potensi untuk memiliki lini depan yang sangat berbahaya. Ketiga pemain ini, terutama Depay dan Mané, sudah terbukti memiliki spesifikasi sebagai pencetak gol dari posisi yang lebih melebar.
Skema ini juga akan mempersilakan Rooney sesekali turun ke posisi yang lebih dalam untuk memerankan pemain No.10 ataupun false 9, dengan Depay dan Mané melakukan cutting inside sekaligus dukungan dari kedua full-back di belakang mereka, yaitu Shaw di kiri dan Matteo Darmian atau Luis Antonio Valencia di kanan untuk melakukan overlap dan umpan silang.
Tidak hanya itu, ketiga pemain ini juga bisa saling bertukar-tukaran tempat (interchangable) untuk membuat fokus pertahanan lawan menjadi buyar.
Sedangkan trio lini tengah yang diperankan oleh Schneiderlin serta Bastian Schweinsteiger dan/atau Michael Carrick akan menyediakan perlindungan bagi trio pemain depan tersebut untuk berkreasi tanpa harus khawatir terlalu banyak untuk bertahan, sekaligus menyediakan perlindungan juga untuk empat bek di belakang mereka. Lini tengah yang sangat solid.
Kemudian jika Van Gaal beralih ke 4-2-3-1, akan lebih banyak lagi pemain yang bisa memerankan peran No. 10 di belakang penyerang. Sejujurnya kami tetap menganggap Ander Herrera bisa memerankan peran vital ini, apalagi jika United memutuskan untuk senantiasa mengubah skema 4-2-3-1 menjadi 4-3-3, dan juga sebaliknya.
Sebagai alternatif, Van Gaal juga dapat memainkan Mata sebagai peran No. 10 ini di belakang Rooney. Mantan pemain Chelsea ini tentunya memiliki spesifikasi yang mendekati sempurna untuk peran ini, seperti yang juga ia perankan di Chelsea dahulu, terutama dengan kemampuan operannya (90% akurasi dan 46 operan kunci sepanjang musim lalu), meskipun kecepatannya tidak terlalu maksimal (hanya 21 take-on sepanjang musim lalu).
Dengan kedatangan Mané, selain Mata, pemain di belakang penyerang juga bisa diisi oleh Rooney (dengan penyerang Fellaini atau Mané), sesekali Memphis dan Januzaj (seperti yang sudah Van Gaal coba di awal musim ini), atau malah Mané sendiri (Mata tetap di kanan).
Grafik perbandingan beberapa statistik Sadio Mané, Memphis Depay, Ashley Young, Juan Manuel Mata, dan Adnan Januzaj pada musim lalu (sumber: Squawka)
Van Gaal juga tak perlu terlalu khawatir dengan kemampuan para pemain depannya dalam posisi ketika United sedang diserang. Kecuali Mata dan Januzaj, beberapa pemain sayap United saat ini dinilai sudah cukup mumpuni dalam melakukan track-back dan berperan sebagai pemain yang lebih bertahan ketika dibutuhkan.
Mané, Depay, dan Young sudah bisa berduel dengan cukup baik dengan rata-rata keberhasilan duel mereka di atas 50% sepanjang musim lalu. Begitupun dengan kemampuan mengambil posisi Young yang tercermin dalam 40 intersepnya di musim lalu. Sedangkan Mané menunjukkan kekuatan dan keuletannya dengan 34 tekel di musim lalu.
Mané, nih, pemain baru Manchester United?
Dari beberapa analisis di atas, diharapkan dan hampir dipastikan bahwa kedatangan Mané akan memecahkan masalah peran pemain No. 10 ini sekaligus akan menambah lebih banyak lagi variasi di lini depan United. Sejujurnya, dibanding pemain lainnya, Mané bisa memecahkan masalah No. 10 yang sudah menjadi pertanyaan utama di susunan sebelas pemain Setan Merah sejauh awal musim ini, yang rasanya jawabannya bukanlah Depay atau Januzaj yang bermain sebagai si No. 10.
Mengubah target transfer dari Pedro kepada Mané pastinya akan membuat kita semua kaget. Apakah Mané hanya pelarian untuk move on dari Pedro? Hanya Van Gaal yang tahu. Namun kita boleh bercanda, mungkin saja awalnya media ingin menulis âKaneâ, tapi karena tombol âKâ dan âMâ letaknya berdekatan di kibor, typo ini menjadi bombastis.
Yang jelas, jika âManéâ adalah typo dari âKaneâ, sejujurnya ia sangat cocok di United. Sekarang tinggal bagaimana yang akan terjadi saja di kenyataannya, masih ada sekitar 10 hari sampai jendela transfer ditutup, segalanya masih bisa terjadi. Kita juga tidak boleh lupa jika United bukan saja hanya harus move on dari Pedro, tapi juga dari Otamendi (alias mencari bek tengah yang baru).
Jadi, judul di atas adalah pertanyaan atau pernyataan? Yah, keduanya benar: Mané [âManaâ dalam Bahasa Betawi] pengganti Pedro? Ya, [Sadio] Mané pengganti Pedro!
Sumber: Squawka, Mirror, BBC, The Telegraph, WhoScored
Komentar