Pakai Skema Tiga Bek, Manchester United Bukan Sekadar Ikut-ikutan

Taktik

by Dex Glenniza 91055

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Pakai Skema Tiga Bek, Manchester United Bukan Sekadar Ikut-ikutan

Lanjutan dari halaman sebelumnya...

Dua musim yang lalu, Louis van Gaal mencoba mencapai apa yang belum pernah bisa dilakukan manajer lain: menjuarai Liga Primer Inggris dengan memakai skema tiga bek (kemungkinan besar bisa dicapai oleh Antonio Conte bersama Chelsea di akhir musim nanti).

Sebelumnya, manajer asal Belanda ini memang memainkan skema 3-5-2 yang membantu negara asalnya melaju sampai ke semi-final Piala Dunia 2014. Ini capaian yang lumayan mengejutkan, mengingat tidak banyak yang memprediksi Belanda akan melangkah jauh ke semi-final.

Formasi atau skema tiga bek ini pada kenyataannya bisa bertransformasi menjadi skema tiga bek itu sendiri, skema lima bek (kedua wing-back turun), atau skema empat bek pendulum (salah satu wing-back turun dalam situasi tertentu).

Pakem ini diikuti dengan kedua wing-back berada di kanan dan kiri. Secara teoritis sangat sederhana.

Formasi ini dapat memicu banyak hal. Kesebelasan dapat menjadi gemuk di area pertahanan, lebih kosong di area sayap, lebih kosong di daerah tengah, atau mereka bisa menjaga keseimbangan dengan terus menerus bergerak.

Tapi dari pertama Van Gaal memainkannya, United langsung menelan kekalahan di kandang mereka sendiri atas Swansea City di pertandingan pembuka Liga Primer 2014/2015. Sehingga, singkat cerita, Van Gaal pun gagal.

Jangan terburu-buru menilai skema tiga bek Mourinho

Bagus atau tidaknya penerapan formasi tiga bek ini untuk United sebenarnya, seharusnya, bisa kita saksikan saat United berjumpa dengan Chelsea di Piala FA. Tapi sayangnya, kita tidak melihat terlalu banyak hal pada pertandingan yang dimenangkan oleh Chelsea dengan skor 1-0 tersebut.

Jika melihat hasil, kita bisa menertawakan Mourinho karena ia gagal melakukan mirroring taktik Conte. Padahal sebelumnya, Chelsea hanya baru kalah sekali sejak mereka memakai skema tiga bek. Mereka dikalahkan oleh Tottenham Hotspur-nya Mauricio Pochettino (04/01) yang melakukan mirroring taktik Conte, yaitu memakai skema tiga bek juga.


Baca juga: Kunci Keseimbangan Menghadapi Sistem Tiga Bek: Conte(k)


Namun jika kita melihat proses, kita sebenarnya bisa tahu jika Mourinho benar-benar sudah belajar dari kekalahan 4-0 atas Chelsea menjelang akhir Oktober tahun lalu. Dengan memainkan skema tiga bek juga, ia merancang kesebelasannya untuk mematikan lini tengah dan lini depan Chelsea.

Saya memang tidak bilang jika Herrera tidak diusir pada menit ke-35 (Chelsea mencetak gol pada babak kedua), maka United bisa mengalahkan The Blues. Tapi dari yang terlihat selama 35 menit tersebut, N’Golo Kante berhasil dijinakkan (akurasi operan 71%) serta Chelsea harus kehilangan bola sampai 10 kali.

Setelah tersingkir dari Piala FA tersebut, Manchester United masih akan berjumpa sekali lagi melawan Chelsea di Liga Primer pada pertengahan bulan depan (16/04). Pertandingan nanti tentunya bisa menjadi cerminan sesungguhnya dari pemahaman dan adaptasi taktik Mourinho.

Jika berbicara di atas kertas, skema tiga bek Mourinho ini belum benar-benar teruji, baru dimainkan empat kali, dan sejujurnya Mourinho tidak memiliki pemain-pemain yang ideal untuk terus memainkan skema tiga bek. Tidak seperti Chelsea.

Hal ini yang membuat saya menganggap jika Mourinho hanya ikut-ikutan saja memakai formasi tiga bek. Tapi tentunya bukan sembarangan ikut-ikutan. Ia memiliki segudang alasan seperti absennya Ibrahimovic, Herrera, dan Paul Pogba, kelelahan dari rentetan pertandingan, permukaan lapangan yang jelek, sampai agar menang second ball melawan kesebelasan dengan dua target man.

Namun, sepakbola dimainkan di atas lapangan, bukan di atas kertas. Jadi, apapun skemanya, mau tiga bek, empat bek, lima bek, atau sepuluh bek sekalipun (parkir bus), taktik sepakbola kadang tidak ada artinya jika tidak menghasilkan kemenangan.


Baca juga tulisan mendalam mengenai formasi tiga bek:

1. Membedah Peran Lini Belakang pada Formasi Tiga Bek
2. Membangun Serangan pada Formasi Tiga Bek

Komentar