Mourinho Beberkan Rahasia Kemenangan Manchester United di Final Liga Europa

Berita

by Redaksi 25 66868

Redaksi 25

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Mourinho Beberkan Rahasia Kemenangan Manchester United di Final Liga Europa

Manchester United menang 2-0 atas Ajax Amsterdam di laga puncak Liga Europa, Rabu (17/05/2017) lalu. Mourinho sendiri baru saja membeberkan strateginya mengalahkan tim asal Belanda tersebut. Ia pun memberikan tanggapannya mengenai kritik banyak orang mengenai permainan pragmatisnya.

“Saya menonton sekitar 8 pertandingan Ajax. Di Inggris, saya biasanya menonton dua atau tiga pertandingan karena saya sudah mengetahui lawan, tapi tidak saat berlaga di Eropa. Bagi saya, menganalisis lawan itu penting karena cara saya melatih dan bermain dipengaruhi oleh itu. Kami ingin menciptakan ketidakstabilan [melawan Ajax]. Kami membiarkan mereka memainkan bola dari belakang sambil menghadang Matthijs de Ligt, bek kanan mereka – membuat mereka bermain melalui Davinson Sanchez yang lebih bermasalah,” tukas Mou pada Tribuna Expresso.

Mou juga mengubah posisi trio gelandang Paul Pogba, Ander Herrera dan Marouane Fellaini untuk menandingi lini tengah Ajax dan membuat mereka kehabisan pilihan untuk bermain di tengah dan memaksa Sanchez bermain panjang. Taktik inilah yang membuat gelandangnya lebih tinggi dan dominan di tengah. Mou juga tidak membuat Pogba mengikuti pergerakan Davy Klaassen keluar dari posisi aslinya.

“Saya membuat pemain fullback saya menutup pergerakan mereka di tengah dan jika mereka bermain melebar ke arah winger mereka, fullback akan menutup pergerakan mereka di sayap dan Herrera akan mengisi ruang di tengah. Tapi yang lebih penting adalah pemain saya tak boleh ragu dalam situasi ini. Kreatif dalam bertahan berguna dalam situasi darurat.”

Mou juga menyebutkan bahwa permainan cantik versi dirinya adalah dengan tidak memberikan lawannya keleluasaan untuk mengembangkan permainan. Lebih dari itu, ia menyadari kelemahan dalam skuatnya sehingga tidak bermain asal indah, tanpa mendapatkan hasil yang ia inginkan.

“Semua orang mengatakan Ajax memainkan sepakbola indah dan bermain sepakbola indah itu penting dan sebagainya. Saya katakan kepada pemain saya bahwa bermain indah itu tidak memberikan lawan yang mereka inginkan. Saya sempat bercanda kepada Smalling, `Dengan kakimu, kita tentu saja takkan bermain dari belakang`.”

“Begitulah cara kami memenangkan pertandingan. Saat awal pertandingan kami tak pernah memainkan bola dari bek tengah kepada gelandang, karena mereka hebat dalam mengembalikan penguasaan bola melalui pressing tinggi. Lini tengah kami berhasil membuat mereka tak mengambil satupun bola dari kami. Jika mereka tak berhasil menguasai bola, kemana mereka akan menekan?”

Baca juga: Parkir Bus Adalah Nonsense

Terlepas dari pragmatisme Mourinho yang sering ia terapkan di semua tim yang pernah ia latih, Mourinho membuktikan efisiensi permainan lebih penting dari sekadar bermain indah semata; tanpa meraih kemenangan.

foto: Daily Express

Komentar