Analisis Pertandingan Persib Bandung vs Semen Padang

Analisis

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Analisis Pertandingan Persib Bandung vs Semen Padang

Persib Bandung menjalani laga perdana mereka di ajang Qatar National Bank (QNB) League dengan menjamu Semen Padang FC. Skuat asuhan Djajang Nurjaman ini bertekad menaklukkan kesebelasan Kabau Sirah tersebut untuk menghentikan catatan buruk Persib dalam lima pertandingan terakhir.

Persib kembali menurunkan formasi 4-2-3-1 andalannya. Dias Angga Putra menghuni pos bek kanan untuk menggantikan Supardi Nasir yang tak bisa diturunkan pada laga ini. Penyerang asing mereka, Ilija Spasojevic, diplot sebagai penyerang tengah dengan diapit oleh Atep dan M. Ridwan.

Sementara itu, Semen Padang yang musim ini kembali diarsiteki Nil Maizar, masih menggunakan formasi 4-4-2. Eka Ramdani dan Yu Hyun Koo menghuni susunan pemain. Pun begitu dengan Esteban Vizcarra yang sempat diragukan tampil, dimainkan sejak menit pertama.

Adu kekuatan di lini tengah pun terjadi. Persib terlihat ingin memanfaatkan area kanan sebagai upaya mereka untuk memasuki lini pertahanan Semen Padang. Namun serangan yang mereka bangun selalu berhasil dihentikan sejak tengah lapangan oleh para pemain Semen Padang.

Sepanjang 15 menit pertama, Semen Padang berhasil menciptakan dua peluang. Dan peluang ini tercipta karena adanya celah di depan kotak penalti lini pertahanan Persib. Dan dua serangan ini selalu berasal dari sisi kanan pertahanan Persib.

Saat melakukan penyerangan, aliran bola langsung diarahkan ke tengah sejak pintu sepertiga akhir pertahanan Persib, khususnya ketika melakukan serangan balik. Celah ini tercipta setelah Firman Utina kerap terlambat mundur setelah membantu lini penyerangan. Beruntung, kiper Persib, I Made Wirawan masih bisa mengamankan tendangan dari Nur Iskandar dan Vizcarra.

Lini tengah Persib agak kedodoran dalam melindungi pertahanan. Memang benar lini tengah Persib lebih unggul dalam penguasaan bola, tapi mereka cenderung lambat merapatkan barisan di depan pertahanan. Ini menyebabkan beberapa kali Eka Ramdani-Yoo Hyun Koo dan Viscara yang sering masuk ke dalam dari sisi kiri beberapa kali bisa leluasa mengumpan di depan kotak penalti.

Viscara masih menjadi aktor utama permainan Semen Padang. Bermain di sisi kiri penyerangan, Viscara menjadi tumpuan serangan Semen Padang. Ia kerap men-delay bola, atau bergerak ke kedalaman lini tengah, coba memancing Dias Angga Putra. Inilah yang memungkinkan Semen Padang bisa dua kali melakukan percobaan mencetak gol dari area tersebut.

Pelanggaran Dias Angga kepada Viscara, yang berbuah kartu kuning, menjadi peringatan dini bagi Persib untuk mewaspadai cara bermain Viscara -- yang memang dalam beberapa pertemuan terakhir dengan Persib selalu menyulitkan Si Pangeran Biru ini. Dias perlu berhati-hati untuk tidak terpancing dengan cara bermain Viscara.

Kendati demikian, Persib mampu memanfaatkan satu kelengahan pada lini pertahanan Semen Padang pada menit ke-18. Berawal dari lemparan ke dalam, Dias Angga mengarahkan bola pada Spaso. Lantas Spaso yang berada di kotak penalti memantulkan bola tersebut pada M. Ridwan yang muncul dari lini kedua. Ridwan pun lantas mendapatkan ruang kosong untuk melepaskan tembakan ke kanan gawang.

Persib sendiri agak monoton dalam penyerangan. Problem yang sudah berlangsung sejak musim lalu masih muncul: serangan kelewat didominasi dari sisi kanan lewat M. Ridwan. Sementara Atep di sisi kiri sangat kesulitan memberikan kontribusi yang berarti dalam skema penyerangan. Atep tak bisa menembus sisi kanan pertahanan Semen Padang yang ditempati kapten mereka, Hengki Ardilles.

Spasojevic selalu dilibatkan dalam setiap serangan Persib. Penyerang asal Montenegro ini memang cukup aktif bergerak baik untuk memancing bek tengah Semen Padang yang menjaganya ataupun untuk mengikuti alur bola serangan Persib. Setelah gol pertama terjadi, Spasojevic pun mulai mendapatkan pengawalan ketat. Bek asing Semen Padang, Goran Ganchev, terlihat diinstruksikan untuk selalu menempel Spasojevic. Aliran serangan Persib pun mulai terhambat untuk menembus lini pertahanan Semen Padang.

Semen Padang sendiri sejatinya mampu mempersempit celah di lini pertahanan jika Persib memulai serangan dari lini pertahanan. Seluruh pemain lapangan berada di area pertahanan setiap pemain belakang atau tengah Persib menguasai bola. Namun lini pertahanan Semen Padang cukup mudah ditembus jika Persib melakukan serangan balik cepat. Untungnya Semen Padang memiliki Ganchev yang cukup berhasil mematikan pergerakan Spasojevic pada 15 menit terakhir baba pertama.

Pada babak kedua, Semen Padang mengubah skema bermain mereka. Jika pada babak pertama 10 pemain lapangan Semen Padang berada di area pertahanan sendiri, maka pada babak kedua, dua penyerang mereka, Nur Iskandar dan Airlangga, diplot sebagai perebut bola di lini pertahanan Persib.

Garis pertahanan tinggi pun diterapkan dengan tujuan untuk lebih menekan para pemain Persib. Tampaknya coach Nil Maizar ingin para pemainnya lebih menguasai bola sehingga lebih bisa melancarkan serangan demi serangan ke lini pertahanan Persib.

Persib tak terpancing dengan perubahan skema Semen Padang ini. Mereka masih bermain sabar dengan menunggu para pemain Semen Padang masuk ke area pertahanan Persib. Celah yang sempit membuat Semen Padang kesulitan masuk ke kotak penalti Persib.

Persib sendiri kemudian mengakalinya dengan memasukkan Hariono menggantikan Dedi Kusnandar.  Dari sini terlihat Persib ingin memperkokoh lini tengah mereka yang cukup kedodoran pada babak pertama. Dedi pun kabarnya mengalami cedera pada menit-menit awal babak kedua.

Masuknya Hariono dibarengi dengan peran Firman yang bermain lebih menjaga kedalaman. Tak seperti pada babak pertama yang rajin naik mendekati kotak penalti lawan, babak kedua Firman bermain disiplin dengan area tengah lapangan sebagai area bermain pemain bernomor 15 tersebut.

Firman pun menjadi otak serangan Persib pada babak kedua. Distribusi serangan Persib bermula dari Firman dengan mengalirkan umpan-umpan daerah pada kedua flank. Karena lini pertahanan Semen Padang bermain dengan garis pertahanan tinggi, Persib pun mulai banyak mendapatkan peluang dengan memanfaatkan area kosong tersebut.

Spasojevic pun menunjukkan kualitasnya pada babak kedua. Pergerakarannya yang dinamis membuat Spasojevic selalu berhasil menemukan ruang kosong untuk masuk ke area kotak penalti Semen Padang. Ia pun mendapatkan peluang terbuka ketika tendangannya berhasil diblok Hengki Ardiles padahal gawang sudah ditinggalkan Jandia Eka Putra yang kalah duel udara.

Semen Padang sendiri coba memanfaatkan sisi kiri pertahanan Persib untuk menyerang. Namun Irsyad Maulana yang diplot sebagai sayap kanan bermain cukup buruk pada laga ini. Alur serangan Semen Padang kerap terhaenti dari kaki eks pemain Arema Cronus ini. Ia pun kemudian digantikan Hendra Bayauw pada menit ke-64.

Sebelumnya, Vendry Mofu dimasukkan untuk menambah daya serang Semen Padang dengan menggantikan Eka Ramdani. Posisi Mofu pun lebih berada di di belakang dua penyerang sehingga membuat Hyun Koo bermain seorang diri sebagai gelandang bertahan.

Persib sendiri terlihat mulai kelelahan pada 10 menit terakhir jelang pertandingan usai. Persib pun mulai mengandalkan umpan-umpan panjang untuk keluar dari tekanan, sehingga dengan mudah kehilangan bola dan membuat Semen Padang lebih sering menguasai bola.

Coach Djanur pun menyadari hal ini. Maka pada menit ke-83, M. Taufiq dimasukkan menggantikan Spasojevic. Djanur mulai ingin mempertahankan skor dengan memperkokoh lini tengah. Dan strategi ini berhasil membuat Persib mengamankan skor 1-0 hingga lampu padam sehingga pertandingan harus dihentikan pada menit ke-87.

Pertandingan pun kemudian dilanjutkan meski lampu tak sepenuhnya menyala. Dengan menyisakan tiga menit pertandingan ditambah tiga menit babak tambahan waktu, kedua kesebelasan tak mampu mencetak gol. Persib pun mampu menghentikan rekor buruknya menghadapi Semen Padang lewat gol semata wayang M. Ridwan.

Komentar