Cara Juve Menaklukkan Sisi Kiri Fiorentina

Analisis

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Cara Juve Menaklukkan Sisi Kiri Fiorentina

Fiorentina hampir saja menghentikan capaian lima kemenangan beruntun Juventus. Namun, kelengahan pada 10 menit terakhir membuat Fiorentina pulang dengan tangan hampa.

Sepanjang pertandingan, taktik yang diterapkan Pelatih Fiorentina, Paulo Sousa, terbilang efektif. Ia berhasil menutup area lini tengah untuk dieksploitasi Juventus. Sousa menempatkan trio Nikola Kalinic, Josip Ilicic, dan Borja Valero di lini serang. Keduanya dibantu Federico Bernardeschi di sisi kanan dan Marcos Alonso di sisi kiri.

Hal tersebut membuat pergerakan Claudio Marchisio dan Sami Khedira menjadi terbatas. Praktis, Khedira lebih sering berperan sebagai gelandang bertahan, sementara arah umpan Marchisio didominasi ke kedua sisi.  Hal ini berpengaruh pada peran Paul Pogba yang terlihat bekerja sendirian untuk mengalirkan bola ke lini serang. Belum lagi pergerakan Paulo Dybala yang lebih sering turun menjemput bola.

Grafis arah serangan Juventus. Sumber: statszone.
Grafis arah serangan Juventus. Sumber: statszone.
Grafis umpan silang Juventus. Sumber: statszone
Grafis umpan silang Juventus. Sumber: statszone

Juventus mengandalkan sisi kiri dalam melakukan penyerangan. Berdasarkan Whoscored, Juve melakukan serangan sebanyak 47% dari sisi tersebut. Dari 23 umpan silang yang dikirimkan pun, hanya tujuh yang berasal dari sisi kanan. Sisi kiri penyerangan Juventus amat mendominasi penyerangan.

Hal yang menjadi sorotan adalah minimnya “kerja” Juan Cuadrado. Ketimbang Patrice Evra di sisi kiri, Cuadrado terlihat lebih menjaga kedalaman. Ini pula yang membuat Dybala harus menjemput bola ke sisi yang dihuni Cuadrado. Hal ini membuat jarak antara Dybala dan Mandzukic kelewat lebar sehingga bola pun terbuang percuma.

Demi Menutup Alonso

Arah serangan. Kiri: Juventus; Kanan: Fiorentina. Sumber: Whoscored
Arah serangan. Kiri: Juventus; Kanan: Fiorentina. Sumber: Whoscored

Sama halnya dengan Juventus, Fiorentina pun amat aktif menyerang lewat sisi kiri. Berdasarkan Whoscored mereka melakukan serangan sebanyak 46% dari sisi tersebut. Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, seperti sudah mengetahui kebiasaan Fiorentina tersebut. Ini yang membuatnya menginstruksikan Cuadrado untuk lebih fokus bertahan.

Allegri tentu bukannya tanpa alasan. Sisi kiri Fiorentina dihuni Marcos Alonso yang merupakan pemberi assist terbanyak Fiorentina. Alonso bisa menjadi mimpi buruk buat Juventus apabila tidak ditutup ruang geraknya.

Apa yang dilakukan Cuadrado menutup pergerakan Alonso bisa dibilang berhasil. Alonso dipaksa mengirimkan dua umpan silang yang dua-duanya berhasil diblok Cuadrado. Selain itu, kehadiran Cuadrado pula yang membuat Alonso mengirimkan tujuh umpan panjang. Padahal, Alonso hanya mengirimkan rata-rata 1,6 umpan panjang per pertandingan.

Perjuangan Alonso menembus pertahanan Fiorentina kian berat setelah Stefano Sturaro masuk menggantikan Khedira. Gaya permainan Sturaro yang agresif membuat para pemain Fiorentina tak bisa berlama-lama dengan bola. Suplai bola pun terus diberikan kepada Kalinic di lini serang. Namun, karena seringkali terburu-buru, bola pun kerap berhasil dipatahkan. Ini menjadikan Kalinic sebagai pemain Fiorentina yang paling sering kehilangan bola dengan lima kali.

Memaksimalkan Kelengahan

Proses gol kedua Juventus.
Proses gol kedua Juventus.

Petaka datang saat menit ke-80 di mana konsentrasi pertahanan Fiorentina sudah mulai menurun. Pressing para pemain La Viola pun sudah mulai mengendur. Para pemain Fiorentina seperti kehilangan fokus dalam proses gol kedua Juventus. Vecino mengirimkan umpan kepada Kalinic. Namun, bola justru tepat mengarah kepada Barzagli. Padahal, Vecino masih memiliki opsi pengiriman umpan kepada Badelj, Ilicic, maupun Bernardeschi yang berdiri hampir tak terkawal di sisi kanan serangan Fiorentina.

Hal ini tentu memperlihatkan betapa mulai tertekannya para pemain Fiorentina karena di satu sisi harus menekan demi mencetak gol, tapi di sisi lain mereka mesti berhati-hati karena Juventus bisa melancarkan serangan balik cepat. Kesalahan umpan tersebut membuat bola dikuasai Marchisio yang dengan tenang mengirimkan umpan terukur pada Mandzukic. Vecino semestinya menjaga Mandzukic karena ia yang berada paling dekat. Namun, justru Astori yang melakukan tekanan sehingga sisi kiri pertahanan Fiorentina kosong.

Ini yang kemudian dimanfaatkan Paul Pogba untuk mengirimkan umpan ke Dybala yang beroperasi di pos yang ditinggalkan Astori. Meski bola berhasil ditahan kiper Fiorentina, Ciprian Tatarusanu, tapi Mandzukic yang berdiri begitu bebas bisa menyambut bola tersebut dan mencetak gol. Di sini terlhat kalau pertahanan Fiorentina sudah tidak lagi fokus menjaga para penyerang Juventus.

Gol Juve 2a

Hal serupa juga terjadi pada proses gol ketiga Juventus yang memanfaatkan kelengahan pertahanan Fiorentina lewat umpan lambung. Gol ketiga tidak akan terjadi tanpa adanya kecerdikan pergerakan Cuadrado, Morata, dan Dybala.

Morata dan Dybala melakukan pertukaran posisi. Awalnya, Morata ada di area tengah, lalu berpindah ke kanan sementara Dybala ke tengah. Morata pun turun untuk menjemput bola umpan Barzagli yang membuat Astori naik mengejar Morata. Astori memang tengah sial hari itu, karena tiga gol Juventus berasal dari area yang semestinya dijaga olehnya.

Fiorentina bermain baik hingga 79 menit permainan. Mereka sanggup memperlambat tempo saat Juventus tengah agresif menekan. Fiorentina pun berhasil menutup serangan dari area tengah Juventus. Namun, Allegri lebih unggul. Ia mengunci kekuatan Fiorentina di sisi kanan pertahanan Juve. Cuadrado jelas menang banyak. Selain berhasil menutup pergerakan Alonso, ia pun mencetak satu gol berkat rambutnya dan satu assist untuk gol Dybala.

foto: chelseafcreport.com

Komentar