Diultimatum Si Gila, Mimpi Benitez Terancam Pupus

Berita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Diultimatum Si Gila, Mimpi Benitez Terancam Pupus

Napoli sukses menaklukkan Hellas Verona pada giornata ke-8 Serie A. Partenopei tampil menggila dengan menyarangkan enam gol pada laga yang berlangsung di stadion San Paolo, kandang Napoli. Gonzalo Higuain mencetak dua gol, Marek Hamsik menyumbang sepasang gol, sementara Jose Collejon memberikan satu gol yang membuatnya menjadi top skorer sementara Serie A.

Meski menang besar, hasil ini nyatanya belum membuat allenatore Napoli, Rafael Benitez, bernapas lega. Pasalnya, ia harus membekukan dua kemenangan lainnya atau posisinya sebagai juru taktik Napoli akan dicabut oleh sang presiden klub, Aurelio De Laurentiis.

Ya, sebelum laga melawan Verona digelar, De Laurentiis mengultimatum Benitez yang tak mampu membuat Napoli bersaing di papan atas Serie A. Kekalahan atas klub asal Swiss, Young Boys, pada kompetisi Europa League pun menjadi alasan lain De Laurentiis mewanti-wanti Benitez agar bisa memberikan kemenangan bagi Napoli.

“Menangi tiga pertandingan berikutnya atau sesuatu akan terjadi,” pesan De Laurentiis pada Benitez. Pesan itu tentunya menghantui mantan manajer Liverpool tersebut saat pertandingan melawan Verona berlangsung. Bahkan mungkin ia juga kebingungan atas komentar bosanya tersebut.

Kebingungan? Sebelum De Laurentiis mengultimatum pelatih asal Spanyol tersebut, atau lebih tepatnya pasca kekalahan dari Young Boys, De Laurentiis masih mempercayai dan mendukung Benitez sebagai pelatih Napoli. “Hey, anda bisa melakukannya!” bisik De Laurentiis.

Namun De Laurentiis memang sering disebut sebagai salah satu pemilik klub yang gila. Entah apa yang terjadi dan entah apa yang ada dipikirannya, dalam 24 jam, ia mengubah dukungannya tersebut menjadi peringatan pada Benitez.

Terlepas dari apa yan terjadi pada sang bos, Benitez jelas harus mulai menyiapkan dua pertandingan Napoli berikutnya. Pada akhir pekan ini, timnya akan bertamu ke stadion Atleti Azzuri D’Italia, markas Atalanta. Setelah itu, Higuain cs. Serigala Ibukota, AS Roma.

Atalanta mungkin masih bisa Napoli kalahkan karena skuat asuhan Stefano Colontuono tersebut saat ini berada di posisi ke-16 klasemen. Tapi melawan Roma, Benitez jelas perlu khawatir dan waspada. Meraih empat poin pada dua laga ini mungkin sudah cukup ideal, namun De Laurentiis menginginkan dua kemenangan pada dua laga ini.

Jika sudah begitu, kemenangan mutlak harus diraih Benitez pada dua laga ini. Kegagalan akan membuat mimpinya bersama Napoli harus terhenti lebih dini.

Sejak bergabung dengan Napoli, Benitez memiliki cita-cita jangka panjang untuk tim yang berada di kota Naples ini. Ia ingin menciptakan sesuatu untuk Napoli khususnya dari segi infrastruktur. Bahkan Benitez menyebutnya sebagai rencana Napoli beberapa tahun ke depan.

“Saya di sini untuk menciptakan sesuatu yang berbeda,” ujar Benitez seperti yang dikutip dari situs Football Italia. “Saya ingin memenangkan setiap pertandingan untuk menciptakan mentalitas dan struktur untuk Napol yang tak hanya dilakukan sekali dalam 25 tahun.”

Struktur yang dimaksud Benitez adalah tentang tempat latihan Napoli, Castelvortuno, yang dinilainya perlu mendapatkan perhatian khusus. Dalam beberapa kesempatan, Benitez sering mengatakan bahwa dengan keberhasilan yang bisa diberikannya bagi Napoli, Castelvortuno akan menjadi bangunan yang mendukung para pemainnya meraih potensi maksimal.

Namun dengan situasi seperti sekarang ini, sepertinya Benitez perlu menyimpan dulu impannya tersebut. Karena jangankan untuk beberapa tahun ke depan, masa depan karir Benitez bersama Napoli sendiri bisa berakhir dalam beberapa pekan ke depan.

foto: fr.uefa.com

Komentar