Ki Sung-yueng, Man United, dan Mengapa Ia Disukai Media Inggris

Berita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Ki Sung-yueng, Man United, dan Mengapa Ia Disukai Media Inggris

Selain penggemar Swansea, nama Ki Sung-yueng barangkali juga dikenal oleh penggemar Manchester United. Golnya membuat Setan Merah, julukan MU, tak pernah berdaya melawan Swansea pada musim ini.

MU merupakan kesebelasan yang istimewa bagi Sung-yueng. Gol yang ia cetak di Stadion Old Trafford pada putaran pertama lalu, menjadikan dirinya sebagai pencetak gol pertama di Premier League pada musim ini. Gol tersebut juga menjungkalkan Louis van Gaal pada pertandingan pertamanya di Premier League.

Pekan lalu, Sung-yueng kembali menghadirkan kenangan buruk bagi United. Skenarionya masih tetap sama: Sung-yueng mencetak gol pertama, lalu rekannya yang lain mencetak gol penutup untuk merampok tiga poin dari united.

Gol yang dicetak Sung-yueng ke gawang United, membuat Swansea lebih termotivasi untuk mencetak gol kedua. “Posisiku lebih seperti gelandang bertahan, tapi terkadang aku maju dan mencetak gol,” tutur Sung-yueng, “Itu membantu rekan-rekanku yang lain untuk lebih termotivasi.”

Meskipun berposisi sebagai gelandang, tapi Sung-yueng merupakan pencetak gol terbanyak Swansea dengan lima gol, setelah kepergian Bony ke Manchester City.

Ki Sung Yeung soompi
(Sumber: soompi.com)

Pada pertandingan melawan United tersebut, Sung-yueng merayakan gol dengan mengepalkan tangan sembari menggigit ibu jari atau dikenal dengan “Baby Bottle Ceremony”. Perayaan tersebut merupakan bentuk rasa syukur atas doa yang terkabulkan. Kapten kesebelasan negara (sangara) Korea Selatan tersebut rupanya baru saja dikaruniai seorang anak atas perkawinannya dengan aktris Korea Selatan, Han Hye-jin.

Kabar kehamilan Hye-jin sebenarnya telah berhembus sejak pertengahan tahun lalu. Tidak sedikit netizen yang bertanya-tanya soal kebenaran ini, terlebih setelah Sung-yueng melakukan perayaan dengan menggigit ibu jari.

Tepat sehari setelah pertandingan tersebut, agensi tempat Hye-jin bernaung, secara resmi mengonfirmasi bahwa kliennya tengah mengandung.

“Benar kalau Han Hye-jin tengah hamil. Bagaimanapun, karena masih dalam tahap awal, sulit untuk memastikan usia kandungannya,” tulis agensi tersebut, “Ia tengah berada di Korea Selatan saat ini, dan belum memastikan kapan akan berangkat ke Inggris.”

Sung-yueng dan Hye-jin termasuk pasangan yang populer di Eropa. Sung-yueng dikenal karena dianggap sebagai penerus kesuksesan sepakbola Korea Selatan. Ia bahkan dianggap sebagai penerus kehebatan Park Ji-sung yang kini sudah pensiun dari sepakbola.

Awalnya, ia dikenal karena mengkritik penggemar Korea Selatan di media sosial, pada 2007. Kekesalannya tersebut berbuah perhatian besar dari media Korea Selatan yang menganggapnya tidak pantas menyalahkan penggemar.

Sejumlah kasus pun sempat membuatnya menjadi bahan perhatian seperti aksi rasisnya kala menghadapi Jepang pada Piala Asia 2011. Ia pun sempat mengkritik pelatihnya sendiri di sangara Korea Selatan pada 2013.

Salah satu berita paling hangat tentu saat ia menikahi Hye-jin. Hye-jin sendiri bukannya tanpa penggemar. Paras serta kemampuannya saat membintangi drama, membuatnya banjir penghargaan. Kabar kedekatan Sung-yueng dengan Hye-jin pun ditanggapi beragam. Salah satu alasannya adalah karena usia Hye-jin yang delapan tahun lebih tua. Sung-yueng dan Hye-jin akhirnya menikah pada 1 Juli 2013.

Baca juga:

Sepakbola dan Boyband Korea


Tak Ada Anggota Boyband, Tim Sepakbola Korea Selatan Dilempari, Dibenci, dan Diancam Mati



Dibandingkan dengan Ji-sung, Sung-yueng disukai oleh media Inggris karena fasih bicara bahasa Inggris. Wajar karena dirinya sempat mengenyam pendidikan di Australia sejak 2001.

Nama Sung-yueng mulai menanjak saat ia hijrah ke Eropa dan membela Celtic pada 2009. Ia kemudian bergabung bersama Swansea City pada 2012 dan dipinjamkan ke Sunderland sepanjang musim 2013/2014. Sung-yueng pun berjasa mengantarkan sangara Korea Selatan ke final Piala Asia 2015, meski harus puas sebagai runner-up.

Ki Sung Yeung
Bersama sangara Korea Selatan (Sumber: smh.au)

Pesepakbola Korea Selatan seperti Sung-yueng memang dikenal sebagai pekerja keras. Sebagai gelandang, ia dituntut aktif membantu serangan sekuat saat ia membantu pertahanan. Ini pula yang membuat Garry Monk begitu percaya kepadanya. Sung-yueng tampil sebanyak 22 pertandingan dengan 1998 menit bermain. Ia hanya absen saat membela sangara Korea Selatan pada Piala Asia 2015.

Di klub, Sung-yueng merupakan pemain inti dengan akurasi umpan terbaik. Meski menjadi salah satu kesuksesan Swansea, Sung-yueng tetap merendah. “Kami memiliki potensi besar. Setiap pemain dapat melakukan lebih baik,” ujar Sung-yueng.


Baca juga: Sigurdson sebagai pusat permainan Swansea

Sumber gambar: walesonline.co.uk

Komentar