Sekelumit Konflik diantara Para Blogger Sepakbola di Luar Negeri

Berita

by redaksi

Sekelumit Konflik diantara Para Blogger Sepakbola di Luar Negeri

Dalam beberapa hari terakhir, ada kejadian menarik di dunia blog sepakbola di luar negeri sana. Pertama, Ian King, seorang pandit dari blog twohundredpercent yang dinilai sebagai salah satu blog sepakbola terbaik, memutuskan untuk menutup situs tersebut dan akan beralih ke ‘dunia lain’.

Tak lama setelah itu, Zonal Marking, sebuah blog sepakbola yang telah mengantarkan penulisnya, Michael Cox, kini menulis untuk The Guardian, FourFourTwo dan ESPN ini pun melakukan hal yang sama. Vakum sejenak dan kemudian kembali dengan mengurangi ulasan-ulasan tentang taktik.

Terakhir, pada 30 Juli lalu, TheScore sebuah blog sepakbola bentukan Richard Withall, seorang pandit asal Inggris, mengumumkan bahwa blog tersebut lagi memuat hanya artikel-artikel tentang sepakbola, melainkan mulai menyajikan artikel-artikel tentang olahraga lainnya. Ini yang membuat beberapa pandit yang ada di sana lebih memilih untuk mengundurkan diri dari TheScore.

Tiga kejadian tersebut membuat blogger sepakbola lainnya, Jonathan Fadugba, dari Just-Football memmbuat sebuah artikel dengan judul “apakah blog-blog sepakbola sedang sekarat atau hendak berevolusi menjadi sesuatu yang baru?”

Dalam artikelnya itu, Jonathan yang juga merupakan penulis FourFourTwo ini menceritakan tentang keluh kesahnya selama ia membuat blog Just-Football sejak 2007 hingga saat ini. Kemudian ia juga menuturkan bahwa blog-blog sepakbola yang ada saat ini, di Inggris khususnya, seolah menemukan hal lain yang lebih menggairahkan dari sepakbola.

Artikel tersebut ternyata mendapat perhatian dari banyak blogger-blogger lain. Pro-kontra pun kemudian muncul di kolom komentar artikel tersebut. Beberapa penulis mengemukakan pendapatnya tentang apa yang di bingungkan Jonathan Fadugba.

Tak hanya sampai di situ, artikelis bernama Chris Nee pun mencoba menjawab pertanyaan Jonathan tersebut dengan membuat artikel terpisah. Ia mengatakan bahwa blog-blog sepakbola saat ini sedang mencoba berevolusi ke dalam bentuk lain dan konsep baru.

Kemudian sebuah blog dari Belanda pun ikut mengomentari artikel tersebut dengan membuat artikel yang isinya cukup sentimentil. Dalam blog tersebut dituliskan alasan blog tersebut seolah menghilang yang seakan menimbulkan anggapan bahwa blog-blog sepakbola telah kehilangan passion-nya. Di sana diceritakan alasan blog tersebut dibuat dan hal-hal lain yang bisa menjawab pertanyaan dalam artikel Jonathan Fadugba.

Sampai saat ini, blog tersebut masih menjadi perdebatan di kalangan blogger-blogger sepakbola. Tapi tak dapat dipungkiri bahwa angin realita telah membuat beberapa blog sepakbola berubah haluan ataupun mengubah konsepnya.

foto: theguardian.com

[ar]

Komentar