Bermain Bola Dulu, Sebelum Saling Membunuh!

Cerita

by redaksi

Bermain Bola Dulu, Sebelum Saling Membunuh!

Siapa yang tak jemu dengan perang? Hanya orang gila saja yang maniak perang. Begitulah mungkin yang dirasakan tentara Ukraina dan Rusia baru-baru ini.

Sekilas cerita mereka mirip kejadian saat tentara Jerman dan Inggris berjumpa di Perang Dunia I. Dalam kejadian tersebut, alkisah pada perayaan natal yang dingin diceritakan bahwa para tentara yang jemu di garis depan memutuskan untuk keluar dari parit-parit dan bermain sepakbola bersama. Lewat sepakbola mereka melakukan gencatan senjata.

Tapi sayang setelah itu perang pun kembali meletus mau tak mau mereka kembali harus bertempur di peperangan sesungguhnya. Bukan pertempuran di atas lapangan hijau. Konsekuensinya bukan menang atau kalah. Tapi hidup atau mati. Kejadian yang dikenal sebagai “Football Truce” tersebut terjadi pada tahun 1914. Dan siapa sangka, 100 tahun kemudian hal itu terjadi kembali tapi musuh yang bertemu adalah Rusia dan Ukraina.

Hal itulah yang terjadi di Lapangan Belbek, pangkalan udara militer milik Ukraina di provinsi Sevastpool. Seperti diketahui kendati tak terjadi baku tembak tentara Rusia telah mengepung pangkalan itu. Mereka tinggal menunggu komando Moscow untuk segera menyerang. Menanggapi hal ini tentara Ukraina bersikap santai.

Di tengah kepungan moncong-moncong meriam Tank dan bidikan para sniper, tak disangka para tentara Ukraina keluar dari sarangnya serta memutuskan untuk bermain sepakbola di lapangan udara tersebut.

“Beberapa hari terakhir ketegangan terjadi disini. sepakbola adalah cara yang baik untuk membuat kondisi ini menjadi santai,” ujar Kopral Anton Korlilenko kepada Independent.  “Kami pun sempat meminta Rusia untuk bergabung, “ ucapnya lagi.

Sayangnya tawaran tersebut ditolak oleh Rusia. Kendati begitu Korlilenko mengatakan sebagian tentara Rusia hendak menyanggupi tantangan bermain bola tersebut dan mendekat ke area lapangan, sayang hal itu belum dilakukan. Andaikan perang terjadi, tawaran mungkin akan diterima oleh Rusia.

Hmm… sejarah memang selalu berulang.

(WAM)

Komentar