Kenapa Krisis Cedera Arsenal Tidak Mengejutkan?

Cerita

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Kenapa Krisis Cedera Arsenal Tidak Mengejutkan?

Cobalah Anda googling "Arsenal injury crisis", maka Anda akan menemukan sekitar 265.000 hasil. Ini adalah hasil yang signifikan melebihi seluruh tim di Liga Premier Inggris.

Kalimat "Arsene Wenger memiliki skuat yang bebas cedera" seolah menjadi satu hal yang hampir tidak mungkin kita akan temukan. Namun, ini akan berbeda jika di awal kalimat tersebut ditambahkan kata "ketika" ataupun "jika".

"Rekor" tanpa gelar Wenger dari tahun 2005 sampai 2014 (berakhir ketika Arsenal menjuarai Piala FA) adalah buah dari diet klise jangka panjang dari headline di seluruh dunia mengenai "badai cedera di Arsenal".

Konsep utama dari krisis cedera ini adalah salah satu dari beberapa krisis lainnya di sepakbola. Untuk bisa meraih level "krisis", dibutuhkan dua sampai tiga kasus cedera pada pemain kunci, atau dalam contoh Arsenal adalah setengah dari seluruh pemain bertahan mereka.

Pada dini hari tadi contohnya, Arsenal harus berkunjung ke Dortmund hanya dengan tiga pemain belakang.

Selama dekade terakhir, Arsenal telah mengumpulkan hampir 750 cedera secara terpisah untuk skuat mereka. 14% lebih banyak dari Manchester United pada periode yang sama, dan 50% lebih banyak dari Chelsea dan Manchester City.

cedera_10_tahun

Dari mata bengkaknya William Gallas sampai ke patah tulang metatarsal, cedera Arsenal dalam dekade terakhir ini dapat dipetakan sebagaimana Olivier Giroud (yang memang sedang cedera) contohkan di bawah ini:

Injury_list


Sumber data: physioroom.com


Sebanyak 13% dari cedera Arsenal sejak tahun 2004 dicatat oleh tiga pemain, yaitu Jack Wilshere (yang tampaknya menghabiskan beberapa menit setiap pertandingannya dengan berhati-hati berdiri), Tomas Rosicky (11 cedera musim lalu), dan tentu saja Abou Diaby, yang telah berbaring di atas meja operasi sebanyak 40 kali sejak ia tiba di klub London tersebut delapan tahun yang lalu.

Musim lalu, Arsenal tidak bisa memakai jasa pemain-pemain yang cedera dengan total mencapai 1.716 hari. Sementara Chelsea mengalami kurang dari sepertiganya.

Kim Kallstrom yang baru didatangkan pada jendela transfer musim dingin saja langsung "bergabung" dengan kebiasaan Arsenal ini. Bahkan, Danny Welbeck juga sempat mengalami cedera saat baru bergabung dengan Arsenal pada awal bulan ini.

Hal ini tentunya mendorong Wenger untuk memakai jasa dari spesialis medis yang lebih baik. Kemalangan mereka terus berlanjut. Lantas dari banyaknya kasus yang dipapar di atas, nampaknya memang ada yang salah dengan tim medis Arsenal ini. Setujukah anda?

Komentar