Ketika Usia Bukan Halangan untuk Mencintai Sepakbola

Cerita

by redaksi

Ketika Usia Bukan Halangan untuk Mencintai Sepakbola

Sebuah studi mengatakan, setelah melewati usia 40 tahun, manusia biasanya akan mengalami kemunduran mental yang signifikan. Maka dari itu usia setelah 40 tahun identik dengan pelupa, hilang konsentrasi, dan tidak produktif.

Prof. Keith Wesnes, dari sebuah perusahaan riset swasta di Reading, Inggris, menemukan bahwa orang berusia antara 40-50 mengalami penurunan kecepatan menyelesaikan tugas komputerisasi sebanyak 15 persen dibanding usia 20-30an.

"Penurunan yang paling sangat terasa adalah kecepatan, bukan akurasi." Ujar Wesnes. "Orang-orang di usia 40an ke atas jelas lebih buruk dalam mengingat dan mengenali hal-hal lain. Pada usia ini pun anda akan kesulitan berkonsentrasi."

Karena itulah di Inggris, usia 40 tahun ke atas disarankan untuk tidak bekerja atau beraktivitas berlebihan. Apalagi untuk usia 70 tahun ke atas. Segala bentuk aktivitas harus dibatasi agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

Tapi ternyata tujuan positif tersebut tak mendapat sambutan baik oleh para orang tua di Inggris. 60% orang tua di sana sepakat bahwa seharusnya jangan ada diskriminasi usia dalam kehidupan sehari-hari. Menurut mereka, usia tua pun masih bisa melakukan aktivitas-aktivitas yang berat.

Lalu muncullah sebuah ide pembuatan film dokumenter yang ingin membuktikkan hal tersebut. Film pendek ini masih dalam tahapan rencana produksi. Konon karena masalah dana, film dokumenter ini belum digarap hingga saaat ini.

Tapi menurut rencana, film ini akan diperankan oleh seorang bernama Dickie Borthwick yang berusia 79 tahun dan menjadi pemain sepakbola tertua di Inggris. Nantinya Dickie akan menjelaskan mengapa dia sangat mencintai olahraga dan seberapa besar olahraga telah mempengaruhi hidupnya.

Selama karir sepakbolanya, Dickie telah menjalani lebih dari 1.600 pertandingan. Ia tercatat pernah bermain untuk 11 klub non-liga. Level tertinggi dalam karirnya adalah ketika pada 1964 ia bermain untuk Sherbourne Town, 10 divisi di bawah Premier League.

Pada Oktober 2012, Dickie yang mengisi pos sayap ketika berada di lapangan, menderita cedera parah. "Saat bermain bersama Wyke Rangers saya mengalami tabrakan keras. Setelah dua minggu saya merasakan sakit dekat tulang belakang," ujar Dickie.

Dickie baru dinyatakan sembuh pada April 2013. Dan ia pun kembali bermain bola enam bulan kemudian. Ia bermain di sebuah laga amal setelah timnya terdahulu Wyke Rangers mengalami kebangkrutan.

"Saya sangat merindukan sepakbola. Oleh karena itu saya sering bermain di pertandingan amal atau hanya pertandingan persahabatan biasa." Ujar Dickie. "Sepakbola adalah bagian dari hidup saya, dan sepakbola masih sangat berarti bagi saya meski saya sudah seusia ini."

Sungguh luar biasa apa yang dilakukan Dickie ini. Baginya, usia bukan halangan untuk tetap melakukan apa yang paling dicintainya, mencintai sepakbola sepanjang hidupnya.

Sepakbola memang sering mendapatkan tempat spesial dari para pecintanya. Nick Hornby, sastrawan Inggris, pun pernah mengatakan, "Saya tergila-gila dan jatuh cinta pada sepakbola, seperti saya harus tergila-gila dan jatuh cinta pada seorang wanita". Dan Dickie adalah orang yang menganut paham tersebut.

foto: dailystar.co.uk

[ar]

Komentar