Membantah Anggapan Umum dengan Bukti, Bersama Para Alumni

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Membantah Anggapan Umum dengan Bukti, Bersama Para Alumni

Schalke 04 mengumpulkan 19 angka dan mencetak 12 gol dalam sembilan pekan pertama Bundesliga. Mereka menduduki peringkat ketiga. Tidak ada yang istimewa dari itu kecuali fakta bahwa semua gol, semua poin yang Schalke raih sejauh ini, adalah sumbangan langsung dari alumni Knappenschmiede, akademi sepakbola mereka.

Dalam sembilan pertandingan, Schalke hanya gagal mencetak gol dalam dua di antaranya. Dalam kedua pertandingan itu mereka kalah. Di luar dua pertandingan tersebut, dalam tujuh pertandingan di mana Schalke meraih enam kemenangan dan satu kali bermain imbang, para alumni Knappenschmiede selalu mencetak gol atau assist atau keduanya. Tidak ada satu pun dari semua gol Schalke musim ini yang tidak melibatkan pemain jebolan Knappenschmiede dalam dua sentuhan terakhirnya.

Schalke bertandang ke Werder Bremen pada pertandingan pembuka Bundesliga musim ini. Schalke menang tiga gol tanpa balas. Ketiga gol kemenangan Schalke di pertandingan ini tidak dicetak oleh alumni Knappenschmiede, namun semua assist­-nya iya. Joël Matip dua kali mencetak assist sedangkan Leroy Sané satu kali. Di pekan kedua barulah tercipta gol Bundesliga pertama musim ini dari alumni Knappenschmiede. Julian Draxler mencetak gol penyeimbang yang menyelamatkan Schalke dari kekalahan 0-1 melawan SV Darmstadt 98.

Di pekan ketiga Schalke kalah tiga gol tanpa balas di kandang VfL Wolfsburg. Pekan berikutnya para alumni Knappenschmiede kembali memberi sumbangan langsung terhadap kemenangan Schalke. Joël Matip, yang tugas utamanya adalah mengamankan lini pertahanan sebagai bek tengah bersama sesama alumni Knappenschmiede, Benedikt Höwedes, mencetak satu gol dan satu assist dalam kemenangan 2-1 melawan FSV Mainz 05. Tiga pekan berikutnya menjadi milik Leroy Sané.

Sané menjadi pahlawan kemenangan Schalke di pekan kelima. Pemain berusia 19 tahun ini mencetak gol tunggal dalam kemenangan di kandang VfB Stuttgart, berkat assist dari Max Meyer yang juga alumni Knappenschmiede. Pada pekan keenam, saat Schalke menang 2-0 melawan Eintracht Frankfurt, Sané kembali mencetak gol penentu kemenangan. Gol pertama Schalke sendiri di pertandingan itu dicetak oleh Matip. Sepekan setelahnya Sané kembali menjadi pencetak gol tunggal di kandang Hamburger SV.

Rangkaian keberhasilan mencetak gol di setiap pertandingan kembali terhenti di pekan kedelapan. Namun pemain Schalke mana pun memang tidak ada yang mencetak gol saat kalah 0-3 dari FC Koln. Dengan demikian, rangkaian keberhasilan para alumni Knappenschmiede selalu mencetak gol di pertandingan-pertandingan yang dihiasi gol Schalke belum berhenti. Pekan kesembilan kembali menjadi bukti kemampuan alumni Knappenschmiede diandalkan sebagai penentu kemenangan.

Benedikt Höwedes mencetak gol pembuka dalam pertandingan kandang melawan Hertha Berlin di menit ke-27. Keunggulan Schalke bertahan hingga menit ke-73, ketika Salomon Kalou mencetak gol penyeimbang atas gol pertama Höwedes musim ini. Sepanjang musim Schalke belum pernah gagal menang jika mencetak gol pertama, namun di pertandingan ini hingga waktu normal berakhir tidak ada gol tambahan tercipta. Satu menit selepas menit ke-90 kecemasan berubah menjadi rasa lega. Max Meyer mencetak gol penentu kemenangan, memanfaatkan umpan yang diberikan Leroy Sané.

Saat kesebelasan-kesebelasan lain enggan memberi kesempatan kepada pemain muda, Schalke bertindak sebaliknya. Dengan bukti, bersama para alumni akademi, Schalke membantah anggapan umum yang menyebutkan pemain muda tidak bisa diandalkan.

Komentar