Perang Batin Eden Hazard di Balik Kesempurnaan Belgia

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Perang Batin Eden Hazard di Balik Kesempurnaan Belgia

Tim nasional Belgia baru melewati malam yang sempurna pada Minggu (11/10) dini hari waktu Indinesia lalu. Eden Hazard dkk mengalahkan Andorra dengan skor 4-1 pada pertandingan lanjutan kualifikasi Euro 2016 di Stadion Nacional, Andorra la Vella, sekaligus mempermulus langkah mereka untuk berlaga di Euro 2016 dengan berstatus puncak klasemen Grup B.

Belgia mengemas 20 poin yang membuat mereka unggul dua poin atas Wales, peringkat dua klasemen Grup B kualifikasi Euro 2016. Tim nasional berjuluk De Rode Duivels itu pun menang dengan memastikan tanpa ada pemain yang terkena cedera pada laga melawan Andorra tersebut.

Kemenangan atas Andorra itu juga yang membuat Belgia lolos ke kompetisi antara negara benua Eropa ini setelah absen selama 15 tahun. Terakhir mereka mengikuti Piala Eropa yaitu ketika menjadi tuan rumah bersama Belanda pada tahun 2000.

Faktor itu menjadi kesenangan sendiri bagi seluruh elemen De Rode Duivels untuk bersuka cita usai mengalahkan Andorra dengan skor cukup besar. Bahkan Vincent Kompany yang tidak bisa bermain karena cedera betis saat itu tidak ingin ketinggalan memimpin perayaan kemenangan bersama rekan-rekan lainnya dan suporter di Stadion Nacional. Maka pada malam itu bukan tanpa alasan bagi Marc Willmots selaku pelatih Belgia mengatakan jika saat itu adalah malam yang sempurna.

Ya, Belgia memang menjadi kesebelasan yang menarik untuk disimak dalam beberapa tahun terakhir ini terutama setelah Piala Dunia 2014 Brasil. Beberapa pemain bintang terus dicetak sampai saat ini sampai menganggap era di bawah asuhan Willmots tersebut merupakan generasi emas De Rode Duivels.

Mereka terus mencetak para pemain handal. Bahkan terbaru dikabarkan jika Manchester United sudah menandai Youri Tielemans, pemain 18 tahun asal Belgia yang memperkuat Anderlecht untuk dijadikan suksesor Michael Carrick.

Baca juga : Batshuayi: Pemuda Belgia Pereda Sakit Kepala Bielsa

Tidak tanggung-tanggung juga ada sebuah prediksi Hazard dkk. menjadi salah satu kandidat juara Europa League 2016 Prancis dan bisa melangkah jauh lebih tinggi lagi pada Piala Dunia 2018 Rusia.

"Kami sadar bahwa kami bisa menjadi juara. Kami cukup berkualitas. Kami ingin melakukan sesuatu yang masif di Prancis, tapi semua harus berjalan dengan benar. Target kami adalah menjuarai Euro 2016," ujar Hazard yang ditunjuk menjadi kapten menggantikan Kompany yang masih cedera betis.

Walau berkata begitu, rupanya Hazard memiliki peperangan batin sendiri atas keberhasilan negaranya itu lolos ke Euro 2016. Dirinya masih belum bisa lega sepenuhnya karena Chelsea sebagai klub profesional yang dibelanya saat ini masih belum bangkit dari keterpurukan di Liga Primer Inggris 2015/2016.

Klub besutan Jose Mourinho tersebut masih berkutat di papan bawah klasemen sementara Liga Primer Inggris musim ini di posisi ke-16. Sungguh berbalik dengan prestasi Belgia yang dibawa pemain kelahiran 7 Januari 1991 itu lolos ke Euro 2016 dengan memuncaki klasemen Grup B.

Sementara itu, Hazard sendiri menganggap performa bersama Chelsea masih belum segemilang musim lalu. Berbeda dengan satu gol yang disumbangkan untuk De Rode Duivels ketika mengalahkan Andorra yang berakhir 4-1 tersebut.

Pada Liga Primer Inggris 2014/2015 ia tampil tidak tergantikan selama 38 kali dan mencetak 14 gol serta sembilan asist yang mempersembahkan gelar juara. Akan tetapi pada musim ini, pemain 24 tahun itu nampak lesu. Tidak ada satu gol pun yang ia sarangkan ke gawang lawan dan sumbangan assistnya cuma dua kali dari delapan pertandingan Liga Primer Inggris 2015/2016.

Percaya diri Hazard untuk mengarungi musim ini pun menurun. Ia merasa sudah bukan menjadi pilar penting lagi bagi klub berjuluk The Blues tersebut. Hal itu disadarinya ketika dicadangkan melawan FC Porto pada ajang Liga Champions 2015/2016 dan bahkan pada laga sebelumnya ia gagal mencetak gol melalui tendangan penalti ke gawang Maccabi Tel Aviev walau menang 4-0.

28077CFA00000578-0-image-a-17_1444555969693


Mantan pemain OSC Lille ini pun beranggapan jika tahun ini adalah musim tersulitnya selama menjadi pesepakbola profesional, "Saya tak bisa menjelaskannya. Saya harus kembali bekerja keras agar bisa kembali. Saya optimis dan saya tahu saya bisa banyak belajar dari masa-masa berat,” tegasnya.

Kendati sulit menemukan jati dirinya kembali bersama The Blues namun Mourinho masih menganggap jika pemain bernomor punggung 10 itu masih pemain terbaik di Liga Inggris saat ini. Apalagi mengingat jika Manajer Chelsea asal Portugal itu mewajari performa buruk Hazard karena situasi pasca kelahiran anaknya yang baru lahir sebelum melawan Newcastle United pada 26 September 2015 lalu.

Sungguh prihatin bagi Chelsea bergelar juara bertahan dan Hazard sebagai pemain penting The Blues pada musim lalu. Seharusnya kelahiran seorang anak menjadi pecutan bagi pesepakbola itu sendiri agar lebih berkembang, layaknya mencetak gol dengan perayaan mengandung bola atu mengigig ibu jari. Tapi, bagi Hazard itu semua seolah menjadi faktor terberat untuk dirayakan atau sekedar mencetak gol sekalipun.

Sumber : Daily Mail, Goal, Mirror, Soccerway, Sky Sports

Komentar