Wales Sudahi Kebiasaan Nyaris Lolos

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Wales Sudahi Kebiasaan Nyaris Lolos

Sekitar 750 pendukung Tim Nasional Wales bersorak ketika Dossa Júnior, pemain Tin Nasional Siprus, mencetak gol di menit ke-58 pada pertandingan melawan Tim Nasional Israel. Dossa Júnior mencetak gol di Itztadion Teddy, sedangkan 750 pendukung Tim Nasional Wales yang bersorak untuk golnya berada di Stadion Bilino Polje, untuk mendukung negara mereka dalam pertandingan melawan Bosnia-Herzegovina.

Para pendukung Wales cemas ketika Nir Bitton menyamakan kedudukan di menit ke-71 pertandingan Israel melawan Siprus. Di menit ke-80, mereka bersorak lagi. Jason Demetriou mencetak gol kedua Siprus. Israel kalah 1-2.

Wales mengumpulkan 18 poin dari 8 pertandingan pertama mereka di kualifikasi Piala Eropa 2016. Saingan terdekat mereka adalah Belgia, yang memiliki 17 angka. Israel berada di peringkat ketiga dengan 13 angka. Dengan demikian Wales hanya membutuhkan hasil imbang di pertandingan kesembilan mereka, melawan Bosnia-Herzegovina, untuk memastikan keikutsertaan di Piala Eropa 2016. Tidak masalah Wales kalah, namun dengan satu syarat: Israel juga kalah.

Dan itulah yang terjadi. Wales kalah 0-2, Israel kalah 1-2. Di saat yang bersamaan, Belgia menang 4-1 melawan Andorra. Kekalahan pertama Wales di putaran kualifikasi Piala Eropa 2016 membawa mereka turun ke peringkat kedua. Wales tidak peduli. Kalah pun mereka tetap lolos. Kalah pun Wales tetap memastikan keikutsertaan pertama mereka di Piala Eropa.

Terbiasa Nyaris Lolos

Wales bermain imbang sebanyak tiga kali di fase grup Piala Dunia 1958. Tiga angka mereka kantungi. Jumlah yang sama dimiliki Hungaria, yang mendapatkannya dari satu kemenangan, satu hasil imbang, dan satu kekalahan (kemenangan bernilai dua angka saat itu) di grup yang sama. Jika kesebelasan yang lebih baik ditentukan oleh selisih gol, maka Hungaria yang lolos (Hungaria +3, Wales +0). Jika produktivitas yang menentukan, Wales kalah lagi (Hungaria 6 gol, Wales 2 gol). Namun saat itu, jika ada dua kesebelasan yang memiliki poin sama, pemenang ditentukan lewat pertandingan play-off.

Pertandingan digelar di RÃ¥sunda Stadium pada 17 Juni 1958. Lajos Tichy mencetak gol di menit ke-33. Hungaria unggul. Di babak kedua, Wales mencetak dua gol balasan. Ivon Allchurch menyamakan kedudukan di menit ke-55. Terry Medwin mencetak gol kemenangan di menit ke-76. Wales lolos ke perempat final, menemani Swedia, juara grup dengan poin 8. Perjalanan Wales terhenti di perempat final, kalah 0-1 oleh Brasil yang pada akhirnya menjadi juara (mengalahkan Swedia 5-2 di final).

Piala Dunia 1958 adalah kejuaraan besar pertama dan satu-satunya yang Wales ikuti. Sejak saat itu hingga akhirnya memastikan diri lolos ke Piala Eropa 2016, sepakbola Wales hanya memiliki dua jenis cerita: gagal total atau nyaris lolos.

Kualifikasi Piala Eropa 1976 diikuti 32 negara yang terbagi ke dalam delapan grup. Setiap grup berisi sama banyak. Setiap juara grup lolos ke pertandingan play-off. Empat pemenang play-off lolos ke putaran final. Wales (pemenang Grup 2) berhadapan dengan Yugoslavia (pemenang grup 3). Wales kalah 0-2 di leg pertama, saat bertandang ke Yugoslavia. Leg kedua berakhir dengan kedudukan 1-1. Yugoslavia melaju ke putaran final. Kisah nyaris lolos berlanjut di kualifikasi dua Piala Dunia secara beruntun.

Peringkat pertama dan kedua di putaran kualifikasi Piala Dunia 1982 zona Eropa berhak lolos otomatis ke putaran final. Wales memiliki poin yang sama dengan Cheskaslovakia: 10. Namun Wales hanya berhak menduduki peringkat ketiga karena kalah selisih gol; Cheskaslovakia +10, Wales +5.

Di kualifikasi Piala Dunia 1986 zona Eropa, Wales lagi-lagi menduduki peringkat ketiga karena kalah selisih gol. Wales dan Skotlandia sama-sama memiliki 7 poin. Skotlandia berhak menduduki peringkat yang lebih tinggi karena selisih gol mereka lebih baik dari Wales (Skotlandia +4, Wales +1). Saat itu peringkat kedua masih harus menjalani play-off sebelum masuk ke putaran final. Kembali kalah saing karena selisih gol tetap saja meninggalkan penyesalan tersendiri.

Kegagalan kembali menghampiri Wales di kualifikasi Piala Dunia 1994. Pemenang dan juara grup lolos otomatis ke Piala Dunia. Hingga pertandingan terakhir Grup 4, Wales masih memiliki peluang. Namun mereka harus mengalahkan Rumania; yang memiliki peluang sama besar dengan Wales. Di Cardiff Arms, Gheorge Hagi membawa Rumania unggul di menit ke-32. Gol Dean Saunders di menit ke-61 membawa Wales menyamakan kedudukan. Saat kedudukan sama kuat, Wales mendapat tendangan penalti. Paul Bodin dipercaya menjadi eksekutor. Wales dapat berbalik unggul jika tendangan Bodin masuk.

Tendangan Bodin membentur tiang. Wales tidak mencetak gol dari peluang emas yang mereka miliki. Di menit ke-83, Florin R?ducioiu mencetak gol kedua Rumania. Setelah gol R?ducioiu, tidak ada gol lain tercipta. Rumania naik ke puncak klasemen dan memaksa Belgia turun ke peringkat kedua. Wales, sementara itu, terlempar ke peringkat keempat. Hingga kini Bodin diingat publik sebagai sosok yang membuat Wales gagal lolos ke Piala Dunia.

Nyaris lolos kembali menimpa Wales pada 2003. Di pertandingan play-off Piala Eropa 2004, Wales kalah agregat 0-1 dari Rusia. Namun kini Wales dapat mulai melupakan semua cerita kurang menyenangkan tersebut. Mereka telah mengamankan satu tempat di Piala Eropa. Sejauh apa mereka mampu melaju nantinya, biarlah waktu yang menjawab. Untuk saat ini, Wales berhak menggelar pesta.

Komentar