Alex Sandro dan Pasangan yang Dicari Juventus

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Alex Sandro dan Pasangan yang Dicari Juventus

Karya Harman Mariendra

Alex Sandro resmi bergabung dengan Juventus. Menurut kabar, bek kiri berusia 24 tahun itu hijrah dari Porto ke Juventus dengan biaya transfer mencapai 26 juta euro atau setara 405 miliar rupiah. Angka yang cukup wah untuk pemain yang sebenarnya memiliki sisa kontrak tinggal satu tahun.

Alex Sandro mengaku sudah tak sabar untuk segera bisa berlatih dan bermain bersama rekan-rekan barunya. Ia juga menegaskan akan selalu memberikan yang terbaik bagi Juventus.

"Saya merasa positif, bahagia dan puas. Saya tak sabar untuk bisa mulai berlatih dan bermain, saya ingin mewujudkan mimpi saya. Fans bisa tenang, saya pastikan saya adalah pemain yang akan selalu memberikan 100 persen kemampuan demi kemenangan dan kesuksesan klub," tegas Alex Sandro seperti dilansir Football Italia.

Bagi Juventus, khususnya Giuseppe "Beppe" Marotta, Alex Sandro suatu saat diyakini akan membayar lunas harga yang sudah dikeluarkan itu. Tidak berlebihan untuk Alex Sandro, seorang pemain yang sejak mudanya sudah lama mencuri perhatian klub-klub besar. Bergabungnya Alex Sandro, juga dipercaya Massimo Allegri akan meningkatkan kualitas tim secara keseluruhan.

"Sementara kami telah memenangkan Piala Super, Alex Sandro kini telah bergabung dan dia memiliki kualitas yang hebat dalam membantu serangan. Kwadwo Asamoah juga akan segera kembali. Klub telah bekerja dengan baik," kata Allegri kepada Sky Sport Italia.

Pemain bernama lengkap Alex Sandro Silva Lobo bergabung dengan F.C. Porto dari Santos pada musim panas 2011. Ia mencatatkan 86 penampilan dan mencetak lima gol di semua kompetisi. Memulai karir sebagai pemain junior Atletico Parananense, Alex Sandro pun rutin mendapatkan panggilan dari timnas Brasil dari U20, U23, hingga timnas senior. 

Selain memiliki kelebihan melewati lawan di sisi kiri pertahanan lawan dengan kecepatan tinggi, teknik menggiring bola dan umpan silang Alex Sandro cukup mumpuni. Hal ini rasanya memang dibutuhkan Juventus mengingat Kwadwo Asamoah rentan mengalami cedera serta Patrice Evra sudah tidak muda lagi.

Pembelian Alex Sandro ini seolah menjadi upaya Beppe Marotta yang sudah menjadi Direktur Olahraga Juventus pada musim panas 2010 ini untuk menyelesaikan masalah dalam skuat Juventus . Mulai dari era Luigi Del Neri menjadi pelatih kepala Juventus, hingga mencapai final Liga Champion musim lalu bersama Allegri, Beppe Marotta seolah kebingungan mencari seorang bek kiri yang berkualitas. Padahal untuk posisi lain, Beppe Marotta berhasil membuat Juventini berdecak kagum.

Nama-nama seperti Fabio Grosso, Armand Traore, Paolo De Ceglie dan Patrice Evra silih berganti mengisi posisi bek kiri. Belum termasuk Marco Motta, Giorgio Chiellini, Federico Peluso, Martin Caceres hingga Kwadwo Asamoah yang juga sempat mengisi posisi ini. Walaupun cukup memuaskan, beberapa di antaranya bukanlah posisi asli mereka.

Kehadiran pemain berkualitas pada pos bek kiri ini diharapkan untuk memiliki kualitas pemain mumpuni di setiap lini, seperti Juventus musim 2005/2006 misalnya. Menurut penulis (dan ini pasti akan memancing perdebatan), skuat musim tersebut merupakan skuat terkuat di sepakbola Italia, Eropa bahkan dunia, dengan pemain berkualitas di tiap posisinya. Beberapa pemain Juventus bahkan berhasil mengantarkan timnas Italia merebut trofi juara di Piala Dunia 2006.

Pada musim tersebut, bek kiri Juventus diisi oleh Gianluca Zambrotta. Pemain yang sebenarnya berposisi sebagai gelandang sayap kanan ini menjelma menjadi salah satu bek kiri terbaik dunia berkat kejelian Marcello Lippi. Usai Piala Dunia 2006, Zambrotta pergi meninggalkan Juventus yang saat itu didakwa terlibat skandal Calciopoli.

Hampir satu dekade berselang, apakah Juventus sudah menemukan “pasangan” di posisi bek kiri?

Definisi pasangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah yang selalu menemani dalam kehidupan berkeluarga, partner, dan jodoh. Menurut bahasa, “pasangan” itu berasal dari dua kata, pas dan angan. Pas dapat diartikan sebagai sesuatu yang tepat pada tempatnya atau tepat posisinya, sesuatu yang dirasa cocok karena merasakan nyaman, sesuatu yang lebih dari cukup. Sedangkan angan dapat diartikan segala sesuatu yang menjadi bayangan atau sesuatu yang dipikirkan mengenai nasib masa depan. Angan biasanya akan memunculkan sikap ingin mengejar kebahagiaan. Dengan adanya angan, maka akan ada siasat untuk menemukan kebahagiaan yang dicari itu.

Juventus membutuhkan pasangan yang lebih agresif di posisi bek kiri, terutama dalam hal penetrasi serangan serta umpan silang, yang belum dimaksimalkan Juventus selama beberapa musim terakhir. Batas waktu bursa transfer yang makin dekat membuat Juventus semakin giat memburu pemain baru.

Selain bek kiri, sebenarnya Juventus lebih gencar diberitakan sedang mendekati pemain tengah untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan Andrea Pirlo dan Arturo Vidal. Tak kunjung mendapat kepastian dari para pemain tengah incarannya, Juventus membuat kejutan dengan memboyong Alex Sandro dari F.C. Porto.

“Alex Sandro akan menjadi pembelian bagus bagi Juventus. Ia tipe fullback klasik Brazil yang punya teknik bagus dan suka maju membantu serangan. Ia sedikit mengingatkan saya dengan Roberto Carlos. Saya mengenalnya dengan baik dan pernah memanggilnya ke timnas,” kata Dunga, pelatih tim nasional Brasil, seperti dilansir Tuttosport.

Sebelumnya, Juventus sudah mendekati beberapa pemain seperti Guilherme Siqueira asal Atletico Madrid, hingga Layvin Kurzawa yang bermain untuk AS Monaco. Untuk Guilherme Siqueira sendiri, Juventus sudah mencapai kesepakatan personal, dan dilaporkan menyanggupi permintaan mahar transfer yang diminta oleh Atletico Madrid.

Tapi di sinilah taktik dan kejeniusan Beppe Marotta terlihat.

Ternyata bukan Siqueira (29 tahun) yang datang, melainkan Alex Sandro yang berusia jauh lebih muda. Beppe Marotta memilih untuk mengulur waktu hingga fase menentukan, di mana Alex Sandro menolak untuk memperpanjang kontraknya bersama F.C. Porto. Beppe Marotta bergerak cepat memberikan tawaran yang lebih tinggi dari Manchester City, walaupun sisa kontrak Alex Sandro tinggal sedikit lagi.

Beppe Marotta yakin Alex Sandro bisa menjadi “teman hidup” yang paling tepat untuk Juventus. Dengan segala potensi yang dimilikinya, tidak berlebihan kalau Juventus boleh berharap banyak pada pasangan barunya ini.

Sama halnya seperti ketika kita mencari pasangan hidup, tentu tak lepas dari yang namanya kriteria idaman.  Bagi seorang pria dewasa, menentukan kandidat pasangan hidup tentunya membutuhkan beberapa pertimbangan. Pria sebagai logical thinker memang banyak mengunakan logika, apalagi untuk sesuatu yang dipikirkan mengenai nasib masa depan.

Begitu juga dengan Beppe Marotta, dari beberapa kandidat yang sudah didekati, ia akhirnya memilih Alex Sandro. Beppe Marotta punya target, punya tujuan yang ingin dicapai. Kriteria bek kiri idaman Juventus yang mempunyai pandangan jauh ke depan ada di diri Alex Sandro.

Merajai Serie A beberapa musim terakhir harusnya membuat Juventus laku dilirik oleh pemain kelas dunia, khususnya untuk posisi bek kiri yang terus mendapat sorotan. Juventus dinilai sudah pantas “menikah” dengan bek kiri berkualitas. Beppe Marotta terus aktif mencari pasangan untuk Juventus. Beppe Marotta  adalah orang yang cerdas. Orang yang memilih menunggu lebih lama untuk teman hidup yang lebih tepat. Daripada harus terburu-buru hidup dengan pasangan yang salah.

Sepak bola hadir sesaat setelah Roberto Baggio gagal mengeksekusi penalti terakhir di final Piala Dunia 1994. Sebenarnya adalah seorang fanboi. Bisa dihubungi melalui akun @mariendra

Komentar