Mengapa Persiapan dan Latihan Pra-Musim Itu Sangat Penting?

Sains

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Mengapa Persiapan dan Latihan Pra-Musim Itu Sangat Penting?

Memasuki Bulan Juli ini, banyak kesebelasan yang sudah menyiapkan pra-musim mereka dengan latihan dan beberapa pertandingan persahabatan. Seperti istilahnya, pra-musim adalah saat di mana menjelang musim yang baru akan bergulir.

Di sini kita akan melihat persiapan kesebelasan melalui metode, teknologi, dan kerja keras para pemain, manajer, dan pelatih sebelum kick-off besar pada bulan depan.

Setelah liburan panjang (beberapa dari pemain mungkin tidak sepenuhnya liburan, karena tergantung tahunnya, ada yang habis mengikuti Piala Dunia, Copa America, Euro U21, Piala Dunia U20, Piala Emas, dan lain-lain), semua pihak yang terlibat dalam sebuah kesebelasan dituntut untuk kembali siap bekerja secara profesional, bukan hanya fisik, tapi juga mental mereka.

Berikut kami akan membahas beberapa persiapan pra-musim dari pihak-pihak yang terlibat di atas.

Pemain

Pertama-tama dan yang paling utama tentunya adalah pemain. Para pemain biasanya dipersilakan beristirahat total selama sekitar dua minggu setelah akhir musim. Istilah ini diberi nama off-season.

Biasanya saat itu mereka diberikan program untuk mereka ikuti selama empat minggu ke depan yang mengharuskan mereka untuk berlatih selama 45 menit setiap hari. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa mereka kembali untuk pra-musim dalam bentuk yang wajar dan mendekati tingkat normal kebugaran.

Terkecuali untuk turnamen-turnamen yang diselenggarakan pada off-season seperti Piala Dunia atau Copa America, pemain akan langsung bergabung bersama kesebelasan negaranya untuk berlatih di sana. Otomatis beberapa pemain ini akan kehilangan jatah liburannya selama beberapa hari. (Baca juga: Betapa Melelahkannya Menjadi Pemain Sepakbola)

Jangan kaget, ada juga beberapa kesebelasan yang tidak memberikan program latihan kepada pemain saat akhir musim, sehingga pemain kadang lepas kendali dan tidak memperhatikan fisiknya selama liburan.

Tapi pada prinsipnya, pemain akan terus berusaha menjaga bentuk fisik terbaik mereka selama liburan. Ini lah kenapa atlet profesional adalah mereka yang profesional dimanapun (di dalam dan di luar lapangan) dan kapanpun (pada musim bergulir maupun saat liburan).

"Saya memiliki sekitar dua setengah minggu yang bebas dan kadang makan sembarangan. Tapi saya akan berusaha menjaga makan saya setelah itu agar berat badan saya terjaga. Saat ini, saya tidak banyak berolahraga. Jadi saya harus menjaga makan dengan makan banyak sayuran dan tidak minum minuman bersoda," kata Rohan Ince, mantan pemain akademi Chelsea, kepada Team Talk. (Baca juga: Makanan Cepat Saji untuk Pemulihan Atlet)

Jelas banyak pemain ingin melakukan yang terbaik untuk membuat manajer terkesan pada pra-musim, terutama jika kesebelasan menunjuk manajer baru.

Ince mengakui bahwa hari pertama pra-musim adalah yang semua orang ingin hindari karena ini artinya mereka harus kembali berlatih dan bekerja seperti biasanya. Tetapi dengan perkembangan sains dan teknologi, sekarang ini banyak pemain yang tidak terlalu khawatir akan letihan fisik yang berlebihan pada pra-musim.

Memang biasanya minggu-minggu pertama pra-musim akan banyak dilalui dengan latihan fisik dan kebugaran yang kadang membosankan. Tapi latihan ini adalah hal paling pokok ketika menjelang musim yang baru.

Pemain banyak melakukan tes serupa dengan VO2maks yang menunjukkan hasil kerja yang maksimal dan melihat berapa banyak mereka dapat bekerja di bawah beban berat. Mereka juga melakukan banyak pemeriksaan seperti komposisi tubuh serta pencegahan cedera. (Baca juga: Cara Meningkatkan VO2maks Pemain Sepakbola)

"Kami memiliki monitor denyut jantung dan GPS yang melacak seberapa jauh Anda telah berlatih, berapa banyak beban pada otot, dan seberapa keras kita bekerja di setiap sesi. Kemudian pelatih kebugaran mendapatkan informasi yang sama pada komputer dan menyusun sesi bagi kita berdasarkan seberapa keras kita bekerja sehingga kita tidak berlatih terlalu keras yang bisa mengakibatkan cedera," ujar mantan pemain akademi Chelsea tersebut.

Biasanya dilakukan empat tes setiap tahun: pada awal pra-musim, akhir pra-musim, akhir Desember (tergantung pada jadwal pertandingan), dan akhir musim; untuk mengukur kecepatan/kelincahan, daya tahan, kekuatan kaki pemain, dan kapasitas aerobik. Hasilnya dicatat dan pemain diharapkan untuk tetap dalam kisaran tertentu setiap kali diuji. (Baca juga: Tips Nutrisi Sepakbola dari Diego Forlan)

Baca juga ulasan lainnya di About the Game (Detik Sport): Peran Sains dalam Latihan Pra-Musim


Manajer

Bukan hanya pemain, tapi pra-musim adalah waktu untuk para manajer memulai pekerjaan mereka. Ini disebut-sebut sebagai periode kunci bagi manajer untuk bekerja pada taktik dalam rangka mempersiapkan musim baru dan juga transaksi pemain di bursa transfer. (Topik pilihan Pandit Football Indonesia: Transfer)

Salah satu manajer yang pernah menukangi Milton Keynes Dons, Karl Robinson, mengakui bahwa ia memiliki sedikit keterlibatan dalam beberapa minggu pertama setelah pemain kembali dari liburan musim panas mereka.

"Saya ingat Sam Allardyce mengatakan itu bukan pekerjaan manajer untuk terlibat dalam dua minggu pertama pra-musim. Damien Doyle, pelatih kebugaran kami, umumnya memimpin tiga minggu pertama pra-musim dan memberitahu kami apa yang perlu dilakukan berkaitan dengan output fisik mereka," ujarnya.

Manajer biasanya banyak menyerahkan sesi latihan kepada pelatih kebugaran dan kemudian dalam 10 hari terakhir baru mereka (biasanya bersama asisten manajer) akan memulai pekerjaan yang lebih berkaitan dengan taktik.

Manajer berusia 34 tahun ini juga menyadari fungsi penting teknologi. "Dengan GPS dan monitor denyut jantung, kami bisa mencari tahu sampai pada tahap apa para pemain berada di pra-musim dibandingkan dengan musim lalu," katanya.

Pada masa ini juga manajer berperan untuk menentukan target skuat mereka di akhir musim nanti.

Staf pelatih

Seperti yang sudah disampaikan di atas, peran paling signifikan dalam latihan pra-musim adalah dari pelatih fisik dan kebugaran sebuah kesebelasan, bukan manajer. Mereka adalah orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengembalikan kondisi fisik pemain untuk mengarungi musim yang baru.

Kevin Phillips yang sekarang menjadi staf pelatih, tahu tentang betapa sulitnya pra-musim bagi pelatih fisik dan kebugaran.

"Sangat menakjubkan bagaimana latihan pada minggu pertama dan ke dua di pra-musim. Departemen ilmu olahraga bekerja keras pada masa ini. Mereka menentukan berapa banyak beban kerja harus yang bisa dibebankan pada para pemain," kata mantan penyerang Sunderland itu.

"Kuncinya saat ini adalah meminimalkan risiko cedera. Itu sangat penting pada tahap ini di setiap musim. Para pemain secara alami akan lebih kuat dan bugar setiap pekannya, tapi cedera akan membuat mereka kembali ke titik nol."

Saat pra-musim memang merupakan waktu di mana cedera bisa menjadi masalah. Studi sepakbola serta olahraga lainnya menunjukkan bahwa atlet cenderung lebih rentan terhadap cedera selama pra-musim dari pada waktu lain sepanjang musim.

Maka dari itu, pelatih fisik dan kebugaran adalah orang-orang yang paling sibuk menyiapkan pra-musim. (Baca juga: Bagaimana Cara Melakukan Pemanasan yang Baik)

Fasilitas latihan fisik dan kebugaran di Aon Training Complex, Carrington, milik Manchester United (sumber: Twitter @ManUtd) Fasilitas latihan fisik dan kebugaran di Aon Training Complex, Carrington, milik Manchester United (sumber: Twitter @ManUtd)


Pentingnya pra-musim

Ian Aylward, pelatih fisik di St George"s Park (pusat latihan Timnas Inggris) berpendapat bahwa setelah sembilan bulan musim bergulir, off-season adalah waktu yang penting bagi pemain untuk bekerja pada setiap kelemahan fisik mereka.

"Pemain sepakbola membutuhkan pemulihan setelah sembilan bulan musim bergulir, jadi pertama-tama mereka harus istirahat untuk bersantai dan kemudian kembali di pra-musim, katanya. (Baca juga: Riset Soal Dampak Banyaknya Laga pada Performa & Risiko Cedera).

Pra-musim sangat penting untuk menyiapkan musim baru. Setelah mengevaluasi apa yang terjadi di musim sebelumnya, landasan fisik untuk kesebelasan akan berbeda-beda. Ada kesebelasan yang luar biasa lelah, ada juga yang agak santai, ini akan berdampak pada pemulihan di off-season.

"Pemulihan benar-benar penting, itu tahap pertama, tapi kemudian saya ingin pemain saya untuk menjadi benar-benar kuat secara fisik. Anda merumuskan dasar-dasar yang benar-benar tepat untuk latihan sehingga ketika mereka datang untuk pra-musim, mereka sudah siap," tambahnya.

"Saat ini, latihan pra-musim sudah lebih terstruktur dan ilmiah. Anda dapat memantau beban kerja Anda sendiri dan ada lebih banyak ilmu yang terlibat dalam pra-musim," ujar Aaron Wilbraham, pemain veteran Bristol City.

"Ini adalah kerja keras, tapi ada tujuan di balik semua yang Anda lakukan dan itu bukan hanya merupakan lari dan lari terus. Sekarang Anda memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mencapai awal musim dengan tidak adanya cedera karena semua yang Anda lakukan akan dimonitor," katanya.

Jika dibandingkan dengan beberapa tahun lalu saja, latihan pra-musim sudah banyak berkembang. Ini juga yang membuat Dr. Karl-Heinrich Dittmar, kepala departemen medis di Bayer 04 Leverkusen, menyatakan bahwa ia tidak percaya jika pemain dari 20 tahun yang lalu akan mampu bersaing dalam permainan modern saat ini.

Peran penting teknologi

Penggunaan teknologi yang paling berpengaruh, menurut Terry Connor, asisten pelatih Ipswich Town, adalah GPS (Global Positioning System). Unit GPS yang terkoordinasi dengan monitor denyut jantung bisa dihubungkan ke laptop atau komputer di pinggir lapangan yang memberikan hasil real-time.

Ini adalah alat yang luar biasa yang digunakan oleh klub-klub top di Eropa dan memungkinkan pelatih untuk mengakses berbagai data pada setiap pemain dengan satu sentuhan di mouse dan keyboard komputer.

"GPS adalah hal yang besar saat ini dalam hal mencari tahu intensitas latihan pemain. Ini meliputi juga perbandingan statistik," kata Tony Daley, mantan pemain sayap Aston Villa yang kemudian menjadi pelatih kebugaran.

Setelah kita mengetahui arti penting pra-musim dan juga perkembangan teknologinya, bagaimana dengan pra-musim di Indonesia (jika sedang ada kompetisi)? Sepertinya kita memang sudah ketinggalan jauh dibandingkan negara-negara canggih di dunia. (Baca juga: Membandingkan Cara Barcelona dan Persib Menangani Cedera)

Betapa kunonya latihan pra-musim dengan hari-hari yang melelahkan dari berlari jarak jauh yang biasa marak dilakukan di Indonesia, dan bahkan di Inggris pada dua dekade yang lalu.

Sekarang, itu semua sudah menjadi bagian dari masa lalu karena pengaruh tumbuh dan berkembangnya ilmu sains olahraga sejalan dengan perkembangan dan pemakaian teknologi di sepakbola. (Baca juga: Kenapa Pemain Sepakbola Lebih Pintar dari Anda?)
Pemain Wolverhampton Wanderers melakukan lari jarak jauh dalam latihan pra-musim (sumber: AMA Sports Photo Agency) Pemain Wolverhampton Wanderers melakukan lari jarak jauh dalam latihan pra-musim (sumber: AMA Sports Photo Agency)


Pra-musim untuk suporter sepakbola

Pra-musim sekarang bukan hanya untuk pemain, manajer, dan pelatih saja. Ditambah lagi pra-musim bukan hanya fokus kepada fisik, taktik, dan mental. Sekarang pra-musim sudah merambah kepada bisnis dan hiburan. (Baca juga: Alasan Berlangganan TV Satelit: Sepakbola!)

Banyak kesebelasan yang melakukan pra-musim dengan tur ke negara-negara yang jauh. Banyak juga pihak yang menyelenggarakan turnamen pra-musim seperti yang bisa kita lihat saat ini, yaitu antara lain International Champions Cup di Amaerika Utara, Australia, dan Cina, kemudian Barclays Asia Trophy di Singapura, Emirates Cup yang sudah reguler diselenggarakan oleh Arsenal, dan lain-lain. (Baca juga: Ketika Orang Asia Mendikte Menonton Sepakbola Inggris)

Bagaimanapun juga, sepakbola memang tidak pernah mengenal tempat dan waktu. Lagipula, sains menunjukkan bahwa menonton sepakbola itu sehat, lho.

Referensi ilmiah: Brito J, Rebelo A, Soares JM, Seabra A, Krustrup P, Malina RM (2011) Injuries in youth soccer during the preseason. Clinical Journal of Sports Medicine, 21:259-260.

Sumber tambahan (berupa kutipan wawancara): Team Talk, The Guardian, Western Daily Press

Komentar