Membaca Kekuatan Lawan Persib di Kualifikasi ACL, Ha Noi T&T

Taktik

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Membaca Kekuatan Lawan Persib di Kualifikasi ACL, Ha Noi T&T

Ha Noi T&T adalah salah satu kekuatan besar dalam peta persaingan sepakbola di Liga Vietnam. Berdiri pada 2006, Ha Noi sudah dua kali menjadi juara Liga Vietnam, dan sekali juara Piala Super Vietnam.

Kompetisi Asia bukanlah hal baru bagi Ha Noi T&T. Musim lalu, mereka juga melakoni babak play off Liga Champions Asia dari fase pertama. Awalnya, mereka menang atas wakil India, Pune dengan skor 3-0. Namun, di fase kedua, wakil Thailand, Muangthong United, mengandaskan impian Ha Noi T&T dengan skor dua gol tanpa balas. Mereka pun melenggang ke AFC Cup.

Di AFC Cup, Hanoi T&T berada satu grup dengan wakil Maladewa, Maziya, wakil Malaysia, Selangor, dan wakil Indonesia, Arema Cronus. Di babak grup, Hanoi T&T, mencatatkan lima kali kemenangan dan hanya sekali kalah dari Selangor FC. Perjalanan Hanoi T&T di kompetisi Asia pun berlanjut.

Di babak enam belas besar, Hanoi T&T mengandaskan wakil Myanmar, Nay Pyi Taw, dengan skor telak 5-0. Namun, langkah mereka mesti terhenti di babak delapan besar setelah dikalahkan wakil Iraq, Erbil, dengan aggregat 0-3.

Konsistensi prestasi Hanoi T&T sebenarnya sudah terlihat sejak mereka berlaga di V League tahun 2009. Pada musim tersebut, Hanoi T&T berhasil berada di peringkat ke empat. Musim kompetisi selanjutnya atau pada 2010, langkah mereka tak terbendung lagi untuk menjadi juara.

Musim kompetisi 2011 dan 2012, Hanoi T&T tak menjadi juara. Mereka hanya berada di peringkat dua klasemen V League. Baru pada musim 2013 mereka kembali meraih gelar juara dan berhak mendapat satu jatah di babak play off Liga Champions Asia.

Musim ini, karena semakin berkembangnya prestasi sepakbola Vietnam, mereka pun memiliki jatah satu tempat di babak utama di LCA, dan satu lewat babak play off. Ha Noi T&T yang menempati peringkat kedua pada musim ini, bisa berlaga di babak play off LCA. Lawan mereka adalah juara Liga Indonesia musim kompetisi 2014, Persib Bandung. Melihat dari prestasi dan konsistensi Ha Noi T&T, agaknya mereka akan menjadi lawan berat bagi Persib.

Lawan Tangguh

Ha Noi T&T menyumbangkan tiga pemain dalam skuad Piala AFF musim ini, termasuk di antaranya  Nguyen Van Quyet. Quyet adalah salah satu gelandang berbakat yang dimiliki Vietnam saat ini. Dari 25 pertandingan, pemain kelahiran 1991 tersebut telah mencetak tujuh gol. Di klub, Quyet bermain 93 kali dan mencetak 39 gol, sebuah catatan yang cukup produktif bagi seorang gelandang serang.

Tidak ada klub yang mendominasi di timnas Vietnam. Juara V League, Becamex Binh Duong, merupakan penyumbang terbanyak dengan empat pemain. Sementara itu, klub Song Lam Nghe An juga menyumbang tiga pemain. Klub lainnya hanya menyumbang dua dan satu pemain.

Di lini tengah, selain Nguyen Van Quyet, Ha Noi T&T juga memiliki gelandang berusia 26 tahun, Pham Thanh Luong, yang telah mencetak enam gol dari 59 pertandingannya bersama timnas. Jumlah penampilan ini terbilang banyak bagi pemain yang masih berusia 26 tahun.

Sementara itu, di lini belakang ada nama Nguyen Van Bien. Pemain kelahiran 1985 ini diprediksi akan menjadi  tembok tangguh di lini belakang Ha Noi T&T. Bien yang hanya memiliki tinggi 173 sentimeter ini,  juga bisa berposisi sebagai bek kanan dan membantu penyerangan.

Persib mesti mewaspadai lini serang Ha Noi T&T. Mereka memiliki penyerang asal Argentina, Gonzalo Damian Marronkle. Dengan tinggi 192 sentimeter, Damian memiliki keunggulan dalam duel udara. Meskipun demikian, Damian pun memiliki kelincahan karena tubuhnya yang terbilang ramping dengan tubuh setinggi itu.

Di AFC Cup 2014, Damian pernah mencetak dua gol ke gawang Arema dalam kemenangan Ha Noi T&T 3-1. Dalam kompetisi tersebut terlihat betapa dominannya peran Damian dan Quyet dalam tugas mencetak gol. Quyet bahkan berada di peringkat lima dalam jajaran pencetak gol terbanyak dengan enam gol.

Ha Noi biasanya membangun serangan lewat sayap. Hal ini akan semakin berbahaya jika mereka melakukan serangan balik, karena biasanya hampir ada tiga pemain yang berdiri di lini serang. Pola seperti ini ditunjang dengan pergerakan Quyet yang menguntit di belakang Damian.

Ketajaman serta akurasi tendangan Quyet akan menjadi ancaman  serius bagi tim manapun. Ia seolah tak perlu melewati bek lawan karena memiliki tendangan keras dan biasanya langsung mengarah ke pojok gawang. Kekuatan utama Ha Noi T&T ada di serangan balik mereka yang mematikan.

Ha Noi bukan tanpa celah. Mereka kerap kesulitan membendung striker yang memiliki kecepatan dan kelincahan di area kotak penalti. Lini pertahanan mereka pun terlihat kesulitan menghadapi lawan dengan postur tubuh besar dan kuat dalam duel. Ini terlihat kala mereka dikalahkan dua kali oleh Arbil di AFC Cup 2014.

Peluang

Ha Noi T&T akan menyulitkan Persib, terlebih mereka akan bermain di kandang sendiri. Namun, Persib bukannya tanpa peluang. Mengandalkan kecepatan dari kedua sisi, akan merepotkan pertahanan Ha Noi T&T. Persib mestinya dapat meniru apa yang dilakukan Selangor kala mereka mengalahkannya di babak grup AFC Cup.

Meskipun demikian, jika Persib menang atas Ha Noi dan Seoul FC, mereka akan tergabung di grup yang menghadirkan juara LCA musim lalu, Western Sydney Wanderers, raksasa Tiongkok Guangzhou Evergrande, dan tim peringkat tiga Liga Jepang. Jelas bukan hal mudah, bahkan bisa dibilang sulit.

Mungkin ini seperti saat Persib harus bertempur di perempatfinal Piala Champions Asia 1995. Kala itu, dalam babak perempatfinal yang dihelat dengan sistem grup, Persib harus meladeni Thai Farmer Bank yang merupakan juara bertahan (seperti Western Sydney Wanderers yang juga juara bertahan), Ilhwa Chunma (jawara dari Korea Selatan) dan Verdy Kawasaki (kampiun Liga Jepang). Bedanya, momen berat pada 1995 itu terjadi di babak perempatfinal, bukan babak penyisihan grup seperti musim 2015 nantinya.

Kini, Persib tinggal memutuskan apakah akan bermain mati-matian demi lolos ke LCA, atau "memilih" bermain di AFC Cup yang memberikan peluang lebih besar kepada Persib untuk berkiprah lebih jauh dari sekadar babak penyisihan.

Sumber gambar: thetaovanhoa.vn

Komentar