Nyaris Diamputasi, Gelandang Bertahan Ini Menjadi Andalan Lyon

Taktik

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Nyaris Diamputasi, Gelandang Bertahan Ini Menjadi Andalan Lyon

Setelah melawati bursa transfer Januari 2015 tanpa merekrut Sami Khedira (Real Madrid) maupun Morgan [RALAT] Schneiderlin (Southampton) untuk pos gelandang bertahan, Februari lalu Arsene Wenger dikabarkan sempat meminta manajemen untuk mendatangkan Maxime Gonalons.

Gonalons yang menempati pos gelandang bertahan Lyon rupanya sudah dipantau pemandu bakat Arsenal sejak dua musim terakhir. Tidak cuma menjadi gelandang bertahan, tapi ia juga sanggup menjadi bek tengah atau gelandang tengah jika dibutuhkan.

Akan tetapi sulit bagi Wenger untuk merekrut Gonalons jika Les Gones, julukan Lyon, masih bisa bermain di Liga Champion musim depan (2015/2016). "Jika tahun depan kita memiliki kebahagian untuk mendapatkan Liga Champion, saya tidak melihat alasan saya pergi," ungkap Gonalons seperti dikutip Metro.co.uk.

Pada musim ini, Lyon memang tengah mengusik kekuasaan Paris Saint-Germain (PSG) yang selama dua musim terakhir disokong dana dari Qatar Sports Investments. Namun kini hegemoni Les Parisiens, julukan PSG, di posisi puncak tengah dipepet Lyon yang berada di peringkat dua klasemen sementara Ligue 1 dengan perbedaan satu poin. Lyon mengoleksi 61 poin sedangkan PSG masih belum tenang karena baru mengumpulkan 62 poin.

Lyon memang digadang-gadang menjadi calon juara Ligue 1 2014/2015 selain Marseille. Walau mengingat komposisi pemain Les Gones tidak semewah dulu namun mampu berbicara banyak, salah satunya karena kinerja penyerang mereka, Alexandre Lacazette.

Tentunya Gonalons merupakan pemain penting di balik kekuatan Lyon yang sanggup memepet PSG. Selain kepemimpinannya sebagai kapten, ia merupakan gelandang bertahan andalan Hibert Fournier, pelatih Les Gones. Sejauh ini Gonolans yang kerap beroperasi di lini tengah Lyon sudah tampil sebanyak 29 kali dan mencetak satu gol di ajang Ligue 1 musim ini.

Tapi jangan melihat kualitas pemain 26 tahun tersebut dari jumlah golnya, namun harus disimak bagaimana Gonalons menjadi gelandang bertahan tangguh yang dilengkapi kemampuan tekel mumpuni.

Dari 29 laga, ia berhasil melakukan 104 tekel bersih dengan rataan 53%. Rataan tekel per laganya mencapai 4,4, rataan yang membuat Gonalons sebagai top tacklers di Lyon. Jumlah tekel bersih Gonalons cuma kalah dari N'golo Kante, gelandang bertahan Caen, yang sudah melakukan 129 kali dengan 4,9 tekel per laga.

Kendati melakukan tekel terbanyak di Lyon, toh ia "cuma"  menerima enam kartu kuning saja, angka yang masih bisa dibilang bersih untuk pemain yang sangat rajin melakukan tekel.

Tidak hanya soal tekel, gelandang bertahan setinggi 187 cm ini menguasai perang bola di udara. Dirinya berhasil memenangkan duel udara 60 kali dengan rataan 58%, sehingga Gonalons sangat efektif ketika menguasai bola pertama dari tendangan gawang oleh kawan maupun lawan.

Salah satu kelengkapan lain yang wajib dikuasai oleh seorang gelandang bertahan adalah intersepsi atau potongan umpan. Dan rataan potongan umpan yang dilakukannya lumayan bagus, rata-rata membuat 2,8 potongan umpan yang dilakukan setiap pertandingannya.

Selain bagus membantu pertahanan dirinya dilengkapi akurasi operan yang baik terutama ketika melepaskan umpan jarak jauh. Dari rataan operan 89%, Gonalons melepaskan umpan jarak jauh sebanyak 184 kali (6,6 umpan jauh setiap laga). 

Gonalons sudah berada di Lyon sejak umur 10 tahun. Dimulai dengan membela Les Gones junior pada 1999 setelah sebelumnya berada di akademi Villefranche selama dua tahun. Ketika bersama Lyon junior ia sempat mengalami infeksi pergelangan kaki dan terancam diamputasi. Namun pengobatan intensif dan bertahap yang ia jalani membuatnya selamat dan kembali bisa bermain bola.

Namanya mulai menarik perhatian setelah dipanggil Prancis u-19 dan kemudian diikuti dengan memperkuat Prancis U-21.

Ia baru dipromosikan ke skuat senior Lyon pada 2009. Gonalons memulai debutnya di level senior debut pada 25 Agustus 2009 melawan Anderlecht di leg kedua play-off Liga Champion, menggantikan Jeremy Toulalan, pada menit ke-73. Sedangkan gol perdananya di level senior, tak tanggung-tanggung, dicetak saat Lyon mengalahkan Liverpool di Stadion Anfield, pada Liga Champion 2009/2010.

Ganalons mengalami debut pertamanya di Prancis senior pada 11 November dalam pertandingan persahabatan melawan Amerika Serikat. Sayangnya ia tidak diangkut ketika Brasil untuk mengikuti Piala Dunia 2014.

Walaupun begitu, peluang Gonalons untuk memperkuat Prancis di Euro 2016 masih cukup terbuka lebar mengingat posisi Lyon yang sedang berada di papan atas Ligue 1 saat ini. Apalagi jika Les Gones berhasil menyalip PSG dan menjadi juara, bukan tidak mungkin nama dan kinerja Gonalons pun akan lebih dihargai, tak terkecuali oleh timnas Prancis.

Yang sudah pasti, Wenger pun tertarik.

Komentar