Plus-Minus Zulham Zamrun Bagi Persib Bandung

Taktik

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Plus-Minus Zulham Zamrun Bagi Persib Bandung

Zulham Zamrun menjadi salah satu pemain yang paling diburu pada bursa perpindahan pemain Indonesia Super League (ISL) 2015. Semen Padang, Persija Jakarta, Barito Putera dan Sriwijaya FC diwartakan tengah berlomba-lomba memperebutkan tanda tangan pemain yang musim lalu bermain untuk Mitra Kukar ini.

Namun kabarnya, sang jawara ISL 2014, Persib Bandung, berada di urutan terdepan untuk menggaet penyumbang dua gol bagi Indonesia pada Piala AFF 2014 ini. Bahkan konon, ungkapan manajer Persib Bandung, H. Umuh Muhtar, yang mengatakan akan melakukan pertemuan dengan salah satu pemain lokal, merujuk pada pemain bertinggi 172 cm ini.

“Ada yang akan bertemu dengan saya, pemain lokal,” ujar Umuh mengutip dari situs persib.co.id. “Pokoknya ada yang mau bertemu, kalau komunikasi sudah terjalin sejak lama.”

Persib saat ini memang sedang membidik nama-nama pemain yang bisa meningkatkan lini serang mereka selepas hengkangnya Ferdinand Sinaga dan Djibril Coulibaly, serta untuk menghadapi kompetisi Liga Champions Asia. Selain Zulham, nama-nama seperti Samsul Arif, David Laly, dan Bayu Gatra pun masuk dalam incaran.

Seperti yang telah kami tulis pada artikel kami sebelumnya, masalah Persib pada musim lalu adalah ketimpangan kualitas penyerangan lewat sisi kanan dan sisi kiri. Sisi kanan lebih sering dipilih skuat asuhan Jajang Nurjaman dibanding sisi kiri dalam upaya ‘Maung Bandung’ untuk membobol gawang lawan.

Maka dari itu, tak heran Zulham Zamrun menjadi target Persib pada bursa perpindahan pemain ini. Sisi kiri adalah posisi ideal bagi pemain berusia 26 tahun tersebut. Penampilan impresifnya bersama Mitra Kukar membuatnya menjadi penghuni sayap kiri timnas Indonesia pada Piala AFF 2014.

Namun apakah Zulham merupakan pemain sayap yang dibutuhkan Persib? Secara kualitas, kemampuan kakak kandung dari Zulvin Zamrun ini dalam menyisir sayap kiri merupakan salah satu yang terbaik. Bermain sebanyak 25 pertandingan, 7 gol berhasil dicetaknya bersama ‘Naga Mekes’.

Jumlah tersebut lebih unggul dibanding gelandang-gelandang sayap lokal seperti M. Ilham, Fandi Eko Utomo, Hendra Bayauw, David Laly, bahkan tiga pemain sayap Persib, Tantan, M. Ridwan dan Atep. Torehan golnya hanya kalah dari Ramdani Lestaluhu yang mencetak 8 gol bersama Persija Jakarta.

Memang, Samsul Arif berhasil mencetak 16 gol pada musim lalu. Namun, posisinya lebih pada penyerang sayap karena Arema Cronus kerap menggunakan formasi 4-3-3 ataupun 3-4-3. Berbeda dengan Zulham yang bermain untuk pola 4-2-3-1, pola yang juga diandalkan Persib.

Namun dengan catatan tersebut, ada hal lain yang juga perlu mendapat perhatian. Satu hal yang perlu dipertimbangkan Persib adalah Zulham bertipikal pemain yang tak jauh berbeda dengan Atep atau pun Tantan, pemain sayap yang gemar melakukan cutting inside ketimbang melakukan umpan silang.

Ini bisa mengakibatkan Persib tetap akan menggunakan sisi kanan sebagai lini serang utama mereka dengan mengandalkan kombinasi antara M. Ridwan dan Supardi. Padahal, dengan tipikal penyerang anyar Persib, Aron Muniz da Silva, yang bertipikal finisher, Persib lebih membutuhkan gelandang atau pemain sayap penyuplai bola.

Zulham jelas tak masuk dalam kriteria tersebut. Malahan, Zulham lebih dikenal dengan pemain yang individualistis. Ia seringkali lebih memilih untuk melewati beberapa pemain lawan sendiri atau melepaskan tembakan langsung meski posisi rekan setim lebih leluasa. Wajar memang, karena akselerasi, kecepatan dan kekuatan adalah atribut yang menjadi kelebihan Zulham.

Hal ini pun pernah dikatakan pelatih Mitra Kukar musim lalu, Stefan Hansson, pasca timnya bermain imbang dengan finalis ISL 2014, Persipura Jayapura. “Zulham tidak bermain secara tim malam ini,” tukas pelatih asal Swedia tersebut mengutip dari Goal.

Saat berbaju timnas pun keegoisan Zulham kerap terlihat. Saat dikalahkan Filipina 4-0 misalnya, Zulham seringkali membuang peluang karena terlalu lama menguasai bola atau memaksakan untuk melewati penjagaan lawan yang berjumlah dua hingga tiga pemain.

Namun keegoisan ini tentunya bisa tak menjadi masalah jika Zulham bisa menunjukkan produktivitasnya dalam mencetak gol bersama Persib. Dan inilah yang bisa diharapkan dari seorang Zulham Zamrun bagi para pendukung Persib Bandung. Karena jika dibandingkan dengan Tantan dan Atep yang menghuni sisi kiri Persib, Zulham tentunya menjadi pilihan yang lebih baik dibanding keduanya soal urusan mencetak gol.

Dalam empat musim terakhir, Zulham berhasil mengemas 35 gol, 29 gol untuk Mitra Kukar dan enam gol ketika semusim membela Persela Lamongan pada 2010. Tantan yang musim lalu hanya mencetak tiga gol untuk Persib, total mencetak 24 gol sejak berbaju Persitara Jakarta Utara (pada 2009) hingga saat ini. Sedangkan Atep, total golnya untuk Persib yang sudah dibelanya sejak 2008, baru 26 gol di seluruh kompetisi.

Maka dari itu, tak ada yang salah bagi Persib jika pada akhirnya sukses menggaet Zulham Zamrun pada bursa perpindahan pemain untuk ISL musim depan. Meski cenderung egois, pundi-pundi golnya bisa diharapkan menjadi pembeda sisi kiri lini serang Persib pada musim depan. Dengan begitu, peluang Persib mempertahankan gelar ISL pada musim depan dan berprestasi di kompetisi level Asia akan semakin besar.

foto: ligaindonesia.co.id

Komentar