Baru digelar pada bulan Oktober, India Super League 2015 telah berakhir pada 20 Desember 2015. Chennaiyin FC yang musim lalu tersingkir di babak semifinal, berhasil keluar sebagai juara. Di babak final, mereka mengalahkan Goa FC dengan skor tipis 3-2.
Sempat bermain imbang 0-0 pada babak pertama, Chennaiyin FC unggul lebih dulu lewat gol Bruno Pellissari pada menit ke-54. Namun empat menit berselang, Goa FC menyamakan kedudukan lewat gol yang diciptakan Thongkhosiem Haokip.
Goa yang diperkuat oleh mantan bek timnas Brasil, Lucio, berbalik unggul pada menit ke-87 berkat gol yang diciptakan gelandang berusia 35 tahun asal Spanyol, Jofre. Dengan tiga menit waktu yang tersisa, gol tersebut lantas seolah menjadi gol kemenangan bagi skuat besutan legenda Brasil, Zico, ini.
Tapi ternyata Chennaiyin berhasil mencetak dua gol pada menit ke-90. Gol kedua mereka lahir lewat gol bunuh diri Laxmikant Kattimani. Lantas ketika waktu menunjukkan pertandingan sudah memasuki menit ke-93, Stiven Mendoza berhasil mencetak gol kemenangan bagi Chennaiyin FC.
Mendoza memang menjadi andalan Chennaiyin FC pada musim ini. Dari 16 laga yang telah ia jalani, 13 gol telah ia ciptakan. Torehan golnya itu menjadikannya sebagai pencetak gol terbanyak ISL musim 2015.
Musim ini merupakan kesempatan kedua Mendoza bermain di ISL. Namun bedanya, musim ini ia berstatus sebagai pemain pinjaman dari kesebelasan asal Brasil, Corinthians. Sementara pada tahun lalu, penyerang berusia 23 tahun ini didatangkan setelah kontraknya dengan Deportivo Cali berakhir.
Sebenarnya Mendoza merupakan salah satu talenta Kolombia yang cukup berbakat. Pada usia 17 tahun, ia membela timnas Kolombia di Piala Dunia U-17 pada 2009. Saat itu ia berkompetisi dengan pemain-pemain seperti Neymar, Philippe Coutinho, Mario Gotze, Stevan De Vrij, Alvaro Morata, dan Stephan El Shaarawy. Ia juga membela timnas Kolombia yang berkompetisi di Piala Amerika Selatan U-20.
Di Chennaiyin, ia berkompatriot dengan dua pemain asing asal Italia, Alessandro Potenza dan mantan gelandang Juventus dan Napoli, Manuele Blasi. Jangan lupakan pula bahwa Chennaiyin FC ini dikapteni oleh eks-gelandang Manchester City dan timnas Brasil, Elano Blummer.
Dengan kekuatan seperti ini, ditambah kemampuan manajerial dari eks-bek Internazionale Milan dan timnas Italia, Marco Materazzi, Chennaiyin FC berhasil keluar menjadi juara. Dengan keberhasilan Chennaiyin FC ini pula Materazzi tampaknya membuktikan diri bahwa ia sudah siap terjun ke dunia kepelatihan untuk menangani kesebelasan Italia dalam waktu dekat.
foto: indiansuperleague.com
Komentar