Pemain-Pemain yang Kelebihan Berat Badan di Dunia Sepakbola

Sains

by Redaksi 33 35611 Pilihan

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Pemain-Pemain yang Kelebihan Berat Badan di Dunia Sepakbola

Beberapa waktu ke belakang, dunia sepakbola Eropa sempat ramai dengan pemberitaan perut Gonzalo Higuain yang membuncit setelah libur musim panas. Bahkan, sebuah akun bernama @Ancelottied berkicau kalau Higuain tampak seperti "orang Suriah yang gemuk". Memang, dalam penampilan perdananya bersama Juventus dalam pertandingan persahabatan melawan West Ham, perut Higuain tampak "offside".

Namun, kasus pemain perut buncit ini bukan hanya terjadi dalam kasus Higuain saja. Dalam beberapa tahun ke belakang, sepakbola kerap identik dengan pemain-pemain bertubuh tambun, baik itu pemain dalam maupun luar negeri. Beberapa pemain tersebut, ada yang berhasil mengantarkan kesebelasannya menjadi juara, atau malah ada juga yang tidak mampu tampil maksimal karena mungkin, perutnya terlalu gemuk.

Berikut adalah beberapa pemain perut buncit dalam dunia sepakbola yang diolah dari beberapa sumber.

Adriano

Lihatlah betapa gemuknya Adriano. (Sumber: whoateallthepies.tv)

Sebelum mengalami kegemukan, Adriano adalah penyerang kenamaan Brasil, dan begitu ditakuti saat membela Inter Milan dalam ajang Serie A. Namun, memasuki 2010, ketika ia sebenarnya memasuki usia emas, 28 tahun, perlahan berat badannya mulai meningkat dan ia mulai mengalami kegemukan. Hal ini berpengaruh pada performanya di atas lapangan, belum lagi ia juga mengalami masalah pribadi.

Perut buncitnya ini juga disinyalir akibat kebiasaannya berpesta malam. Akhirnya, ketika ia membela Corinthians pada musim 2011/2012, ia dikunci oleh staf medis Corinthians dalam sebuah kamar hotel, dan ia hanya diperbolehkan memakan makanan yang diberikan oleh staf medis sebagai upaya pelangsingan badannya.

Ronaldo Lima

Kalau saja perutmu tidak buncit, Ronaldo. (Sumber: discount-supplements.co.uk)

Tidak disangsikan lagi, Ronaldo Lima, atau Ronaldo yang asli (bukan Cristiano), adalah salah satu penyerang kenamaan dunia. Ia merupakan pencetak gol terbanyak dalam ajang Piala Dunia, juga peraih penghargaan Pemain Terbaik Dunia selama tiga kali berturut-turut. Ronaldo juga bersinar bersama kesebelasan-kesebelasan yang ia bela, mulai dari PSV, Barcelona, Inter Milan, dan Real Madrid.

Namun, ketika ia membela Milan, ia mulai mengalami kegemukan, yang sebenarnya sudah dapat terlihat saat ia membawa Brasil juara dunia pada 2002 silam. Saat ia memutuskan untuk pulang kampung pada 2009, dan kemudian pensiun pada 2011, berat badannya terus bertambah, mengakibatkan ia mendapat sebutan Fat Ronaldo.

Untungnya, keinginan kuatnya untuk menurunkan berat badan, membuat ia menjalani program diet. Pada 2012, saat ia tampil dalam sebuah acara TV di Brasil, ia memamerkan keberhasilan menurutkan berat badannya sampai 16 kg.

Ronaldinho Gauco

Wah, perutmu, Ronaldinho! (Sumber: ciricara.com)

Hampir mirip kisahnya dengan Ronaldo dan Adriano, Ronaldinho Gauco juga adalah pemain berbakat asal Brasil yang pernah menorehkan tinta emas dalam sejarah sepakbola Eropa. Selain menjadi bagian dari skuat Brasil juara Piala Dunia 2002, ia juga adalah bagian dari skuat Barcelona yang meraih gelar Liga Champions pada 2006. Salah satu hal unik pernah ia dapatkan, yaitu menjadi pemain yang mendapatkan standing ovation di Bernabeu, sesuatu yang jarang didapatkan oleh pemain Barcelona.

Namun, ketidakmampuannya menahan hasrat untuk berpesta malam, seperti Adriano, membuat ia mengalami kegemukan. Kegemukan ini terasa saat ia pindah ke AC Milan. Ia pun beberapa kali pindah-pindah kesebelasan di Brasil, sampai pernah bermain di Liga Meksiko, namun, ia tetap bermasalah dengan berat badannya sampai sekarang.

Diego Maradona

Mungkin inilah yang disebut "before" dan "after". (Sumber: complex.com)

Maradona adalah dewa sekaligus "bajingan", mungkin itu yang ada dalam benak para pemain timnas Inggris jika mereka ingat sosok pemain bernama lengkap Diego Armando Maradona. Kejadian gol "Tangan Tuhan", plus gol solo run yang ia lakukan membuat Inggris takluk oleh Argentina dalam gelaran Piala Dunia 1986.

Selain itu, ia juga berhasil membawa kesebelasan dari Italia Selatan bernama Napoli, menjadi penguasa Serie A dalam beberapa waktu. Namun, di balik segala pencapaian luar biasanya, ia juga dikenal sebagai pemain yang memiliki berat badan berlebih. Itu tidak lain karena kesukaannya akan kehidupan malam dan juga minum-minuman keras, membuat berat badannya naik.

Ia bahkan pernah melakukan operasi lemak yang harus ia jalani akibat penyakit obesitasnya usai pensiun dari dunia sepakbola. Ia juga banyak didera penyakit, seperti salah satunya adalah serangan jantung. Setelah operasi yang lama dan panjang, ia akhirnya dapat kembali ke dunia sepakbola, salah satunya adalah melatih timnas Argentina dalam Piala Dunia 2010.

***

Beberapa pemain di atas adalah daftar dari pemain-pemain perut buncit yang setidaknya pernah mengalami masa keemasan sebelum berat badannya bertambah. Kehidupan malam, setidaknya, adalah salah satu faktor yang membuat mereka mengalami kelebihan berat badan seperti ini. Namun, Anda juga dapat mengukur sendiri berat badan ideal Anda.

Untuk mengukur berat badan ideal, sebenarnya sudah ada perhitungan ilmiah untuk menentukannya, yaitu BMI atau merupakan singkatan dari Body Mass Index. Body Mass Index ini merupakan sebuah ukuran untuk menentukan apakah seseorang memiliki berat badan ideal atau tidak.

BMI juga menyediakan kategori-kategori berikut rumus untuk menghitung apakah seseorang memiliki berat badan ideal atau tidak. Skala BMI ini terbagi menjadi empat bagian, yaitu:

  • Underweight, ketika nilai BMI di bawah 18
  • Normal/Ideal, ketika nilai BMI Anda berada di kisaran 18.5 sampai 24.9
  • Overweight, ketika nilai BMI Anda 25 sampai 29.9
  • Obesitas, saat nilai BMI Anda berada di atas 30

Sedangkan rumus untuk menghitung BMI adalah:

BMI = berat badan / (tinggi badan x tinggi badan)

Sebagai contoh, penulis memiliki berat badan 75 kg dan tinggi badan 1.8 meter. Jadi, nilai Body Mass Index penulis adalah:

BMI = 75 / (1.8 x 1.8) = 23.1. Jika disesuaikan dengan skala BMI maka penulis memiliki berat badan ideal, alias normal weight.

Anda bisa mencoba menghitung berat badan ideal Anda sendiri. Kalau Anda memang tergolong underweight, overweight, atau malah obesitas, ada baiknya Anda segera memperbaiki pola makan, dan melakukan diet jika anda overweight atau mengalami obesitas.

Komentar