Batas yang Hilang Antara Klub dan Timnas dalam Kejadian Otamendi-Jesus

Berita

by Redaksi 33 95306

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Batas yang Hilang Antara Klub dan Timnas dalam Kejadian Otamendi-Jesus

Ketika membela tim nasional, ada sebuah batas yang hilang dan acap dilupakan oleh pemain. Hal ini tampak dalam kejadian antara Nicolas Otamendi dan Gabriel Jesus.

Gabriel Jesus dan Nicolas Otamendi adalah dua pemain asal klub Manchester City. Selama musim 2016/2017, keduanya bahu membahu membela City dalam ajang Liga Primer. Keduanya sukses mengantarkan The Citizens duduk di peringkat ketiga akhir klasemen Liga Primer. Walau tidak menjadi juara, setidaknya City masih tetap berkompetisi di Liga Champions musim 2017/2018 tanpa harus melewati fase play-off.

Dalam perjalanan City di Liga Primer musim 2016/2017, Jesus dan Otamendi menjadi sosok penting di tim. Didatangkan dari Palmeiras pada bursa transfer musim dingin Januari 2017, Jesus sukses mencatatkan 11 penampilan, serta menorehkan tujuh gol dan lima asis untuk The Citizens, menjadi sosok penting di lini depan City.

Hal yang sama juga berlaku untuk Nicolas Otamendi di lini pertahanan. Pada musim 2016/2017, ia menjadi sosok defender yang cukup penting bagi City. Rataan aksi bertahannya adalah salah satu yang tertinggi di antara para pemain City. Dari 46 penampilan yang ia torehkan untuk City di seluruh kompetisi, total ia menorehkan rataan 2,5 tekel per pertandingan, tiga intersep per pertandingan, serta enam kali sapuan per pertandingan.

Namun jika sudah memasuki level timnas, kadang batas sebagai rekan satu klub akan sirna begitu saja. Atas dasar bela negara, kadang seorang pemain akan lupa bahwa pemain timnas lain yang ia langgar adalah rekan satu timnya di klub. Ini yang terjadi pada Jesus dan Otamendi.

Cerita bermula saat pertandingan memasuki menit tambahan babak kedua. Ketika itu Jesus dan Otamendi terlibat dalam sebuah duel udara di tengah lapangan. Saat itu, Otamendi melompat, dengan tujuan untuk memenangkan bola dan mengamankan bola dari sergapan Jesus. Namun ketika duel itu terjadi, tampak Otamendi melayangkan sikunya ke wajah Jesus, membuat pemain berusia 20 tahun itu terkapar di atas lapangan.

Karena tidak sadarkan diri, Jesus pun langsung ditandu keluar lapangan oleh tim medis. Kekhawatiran sempat menyeruak, karena pada musim 2016/2017 silam, Jesus pun harus banyak menepi karena beragam cedera yang ia alami. Namun tak lama setelah mendapatkan perawatan dari tim dokter, koordinator timnas Brasil, Edu Gaspar mengungkapkan bahwa kondisi Jesus baik-baik saja.

"Jesus tidak apa-apa. Saya sudah bicara kepada dokter, dan ia bilang kondisi Jesus baik-baik saja. Ia juga sudah melakukan pemeriksaan kepada rahang Jesus, dan ternyata tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan pada rahangnya," ujar Edu dilansir dari Manchester Evening News.

Walau sempat dinyatakan baik-baik saja, ternyata setelah dilakukan pemeriksaan ulang pada Sabtu (10/6/2017), ditemukan bahwa Jesus mengalami cedera di daerah rongga matanya. Cedera ini pun membuat Jesus harus absen kala timnas Brasil menghadapi laga persahabatan melawan Australia pada Selasa (13/7/2017) mendatang.

Sontak apa yang dialami oleh Jesus ini membuat para pendukung Manchester City berang. Di Twitter, mereka beramai-ramai mengungkapkan kekesalan mereka pada Otamendi. Bahkan ada beberapa di antara mereka yang menyuarakan agar Otamendi dijual saja ke klub lain.

Terlepas dari apa yang terjadi antara Otamendi dan Jesus ini, ada beberapa hal yang bisa ditelisik. Selain kemenangan perdana Jorge Sampaoli dalam laga perdananya memimpin timnas Argentina, ketika seorang pemain membela timnas, ia harus melepas untuk sementara statusnya sebagai pemain klub atas alasan bela negara.

Jika bicara hal yang kedua, berarti Otamendi sudah menunaikan tugasnya dengan baik untuk timnas Argentina. Ia bisa menghilangkan statusnya sebagai pemain klub kala berseragam Argentina.

foto: @zesty_mancity

Komentar