Kans Indonesia untuk lolos ke babak berikutnya terbilang sangat kecil. Selain harus menang dengan skor telak kala melawan Laos pada pertandingan terakhir babak grup, timnas Garuda Jaya pun mengharapkan Vietnam yang kini berada di peringkat kedua menerima kekalahan telak ketika menghadapi Filipina di saat yang bersamaan.
Dengan kecilnya kemungkinan untuk lolos ini, maka sepertinya pelatih Riedl perlu memberikan kesempatan bermain pada pemain yang belum turun di dua laga awal. Namun tentu saja dengan beberapa pertimbangan.
Dimulai pada posisi kiper, pada dua laga terakhir, Kurnia Meiga selalu menjadi andalan Riedl di bawah mistar gawang. Dengan dua kekalahan yang diterima Indonesia (kebebolan enam gol), maka rasanya I Made Wirawan layak bermain pada laga ini.
Pada lini pertahanan, Supardi yang membawa Persib Bandung juara ISL 2014 mungkin bisa memberikan variasi serangan lain dengan kemampuannya menyisir sayap kanan pertahanan. Jika Riedl masih enggan mengganti sang wakil kapten, Zulkifli Syukur pada bek kanan, posisi bek kiri untuk Supardi bukanlah opsi yang buruk.
Victor Igbonefo dan Fachruddin belum sekalipun mencicipi pertandingan Piala AFF 2014. Riedl selalu memilih M. Roby dan Achmad Jufrianto untuk mengisi pos bek tengah. Sungguh aneh memang jika Igbonefo yang menjadi palang pintu pertahanan Arema Cronus ini tak sekalipun diberikan kesempatan bermain. Berduet dengan salah satu dari M. Roby atau Jufrianto akan menjadi duet yang ideal.
Dalam tulisan kami sebelumnya, kami menyarankan Evan Dimas untuk dimainkan sejak menit pertama untuk mengeksploitasi lini pertahanan Laos. Jika ia dipasang sebagai gelandang seperti ketika melawan Timor Leste, tentunya ia membutuhkan duet gelandang bertahan yang bisa membuatnya leluasa melakukan serangan.
Raphael Maitimo, Manahati Lestusen, dan Firman Utina telah memperlihatkan lini tengah yang buruk pada dua pertandingan awal. Maka rasanya Hariono akan lebih pas dicoba pada laga ini. Kemampuannya sebagai gelandang bertahan yang memiliki kelebihan dalam menjaga stamina dan mematahkan serangan lawan akan memberikan perbedaan pada lini tengah Indonesia.
Untuk lini penyerangan, kami mengharapkan Indonesia kembali menerapkan skema 4-2-3-1, bukan 4-4-2 seperti ketika melawan Filipina. Dengan Evan Dimas sebagai gelandang serang, maka penyerang sayap harus dihuni oleh pemain yang memiliki keunggulan dalam kecepatan yang bisa melakukan cutting inside dan penetrasi ke dalam kotak penalti.
Ridwan terbukti tak memberikan kontribusi pada dua laga terakhir. Alangkah baiknya Riedl memainkan pemain lain pada posisi ini. Pemain-pemain seperti Samsul Arif atau pun Ramdani Lestaluhu patut dicoba oleh pelatih asal Austria ini.
Zulham Zamrun di sisi kiri telah menyumbang satu gol pada Piala AFF kali ini. Namun penampilannya cukup mengecewakan saat melawan Filipina. Pemain Mitra Kukar ini kerap kehilangan bola dan membuat Indonesia minim peluang.
Posisi sayap kiri bukan posisi yang asing bagi Samsul Arif. Jika tak ditempatkan di sayap kanan, Samsul Arif bisa menempati posisi ini. Selain Arif, Boas Salossa pun bisa diandalkan dengan kecepatannya dari sektor sayap. Di Persipura, Boas kerap menyisir sektor kiri di mana Ian Kabes atau Titus Bonai yang akan mengisi sisi sebelah kanan.
Untuk posisi penyerang tunggal, Sergio van Dijk kabarnya mengalami cedera dan tak akan diturunkan pada laga ini. Namun Indonesia masih memiliki Boas, Samsul dan juga striker veteran, Christian Gonzales. Boas akan menjadi pemain yang menakutkan jika ditempatkan sebagai penyerang tengah. Namun jika Boas lebih dipilih pada posisi sayap maka tampaknya Gonzales-lah yang akan menjadi pucuk serangan Indonesia.
Memang, akan terlalu banyak perombakan jika Riedl berani memasang starter seperti ini. Namun ketika peluang Indonesia sudah sangat kecil seperti ini, bukankah akan lebih baik jika memberikan kesempatan bermain bagi pemain yang juga ingin memberikan keringatnya untuk timnas Indonesia?
Komentar