Leicester City berada di puncak klasemen Liga Primer Inggris? Ah, sudah biasa, lah, ya. Coba pertanyaan itu diajukan pada Bulan Agustus 2015, pasti yang bertanya saja sudah dianggap gila, apalagi dengan yang jawab.
Seolah tidak perlu jawaban, kesebelasan yang musim lalu hampir terdegradasi ini sama sekali tidak menunjukkan gelagat bahwa mereka adalah calon juara liga paling bergengsi di dunia di musim berikutnya.
Sebelum awal musim, manajer mereka saja, Nigel Pearson, dipecat. tentunya ini menimbulkan prahara baru. Sampai kemudian ditunjuknya Claudio Ranieri sebagai manajer baru.
The Guardian sama tidak yakinnya, mereka pernah menulis: "Jika Leicester menginginkan manajer yang tampangnya kelihatan baik-baik, mereka sudah menemukannya (pada diri Ranieri). Tetapi jika Leicester menginginkan manajer yang tepat untuk membuat mereka tidak terdegradasi, mereka sudah salah pilih manajer."
Lugas memang. Namun, sejujurnya kami cenderung setuju dengan pernyataan di atas pada saat itu.
Ini bukan sesuatu yang mengejutkan lagi. Dan sejujurnya kami bosan untuk terus-menerus kaget dengan Leicester. Kesebelasan ini adalah sesuatu yang menentang logika dengan bisa bermain begitu konsistennya sampai-sampai "hasil mengagetkan" tidak lagi menjadi sesuatu yang langka untuk pasukan Ranieri yang "tampangnya baik-baik saja" tersebut.
Mereka hanya kalah tiga kali musim ini di Liga Primer (dua kali oleh Arsenal dan sekali oleh Liverpool), dan sesungguhnya mereka hanya benar-benar kalah sebanyak satu kali, yaitu saat mereka dihajar 2-5 oleh Arsenal di kandang mereka sendiri pada 26 September tahun lalu.
Sisanya, mereka begitu sempurna dan konsisten. Kedewasaan mereka tercermin benar dari 13 dari 19 hasil kemenangan mereka yang memiliki selisih satu gol saja, terutama dengan skor 1-0. Leicester mencatatkannya sebanyak tujuh kali, termasuk empat kali berturut-turut sampai pertandingan Minggu yang lalu (03/04/2016).
Leicester City 90% juara
Baiklah, mungkin kita harus cukupkan untuk membicarakan keajaiban kesebelasan berjuluk The Foxes tersebut. Sekarang mari kita menatap ke sisa satu setengah bulan ke depan, atau sekitar enam gameweek ke depan, untuk memprediksi papan atas klasemen akhir Liga Primer Inggris.
Seperti yang bisa kita simak, saat ini seluruh kesebelasan Liga Primer menyisakan 6 gameweek lagi. Namun, masih ada beberapa kesebelasan yang akan memainkan double fixture (dua pertandingan) dalam satu gameweek. Kalau kita bermain Fantasy Premier League, hal ini terkenal dengan istilah "double gameweek".
Everton, Liverpool, Manchester United, West Ham United, Crystal Palace, Watford, Arsenal, Newcastle United, Sunderland, Chelsea, Manchester City, dan West Bromwich Albion adalah kesebelasan-kesebelasan yang akan menjalani satu atau lebih double gameweek pada sisa satu setengah bulan ini sampai 15 Mei nanti.
Namun, untuk memfokuskan pembahasan kali ini, mari kita kerucutkan perhatian kita kepada enam kesebelasan teratas di klasemen Liga Primer, yaitu Leicester, Tottenham Hotspur, Arsenal, City, West Ham, dan United.
Sebelum kita melanjutkan pembahasan, harus diingat kembali bahwa ini hanya lah prediksi. Jadi, kita semua boleh-boleh saja untuk setuju maupun tidak.
Namun, jika lihat secara seksama, Leicester sepertinya menjadi kesebelasan yang memiliki lawan-lawan yang lebih ringan dibandingkan lima kesebelasan lainnya. Dengan sisa enam pertandingan lagi dan mereka sudah unggul 7 poin dari peringkat kedua, ini artinya mereka masih diperbolehkan terpeleset dua kali (kehilangan 6 poin) tapi mereka masih tetap bisa menjadi juara.
Praktis, hanya saat melawan tiga lawan terakhir mereka (tandang ke Manchester United, kandang melawan Everton, dan tandang ke Chelsea), di situ lah kemungkinan besar mereka bisa terpeleset.
Sehingga kami berani bertaruh kalau Leicester City akan benar-benar menjuarai Liga Primer musim ini dan Gary Lineker pun akan tampil dengan celana dalam saja di episode pertama BBC Match of the Day musim depan.
Halaman berikutnya,
Persaingan zona Liga Champions masih sengit
Prediksi Klasemen Akhir Papan Atas Liga Primer Inggris
Analisisby Dex Glenniza 09/04/2016 11:09
Komentar