Peruntungan yang Dicoba Gagliardini

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Peruntungan yang Dicoba Gagliardini

Kabar mengejutkan datang dari tim nasional (timnas) Italia ketika memanggil Roberto Gagliardini pada November lalu. Namanya tidak begitu populer pada waktu itu karena cuma memperkuat Atalanta. Namun hal tersebut bukan menjadi alasan pelatih timnas Italia, Giampiero Ventura, untuk tidak memanggilnya.

Tapi berkat kontribusinya Atalanta bisa bertengger di peringkat enam klasemen sementara Serie-A 2016/2017. Mungkin kontribusinya itu yang membuat mimpinya membela Italia menjadi kenyataan. Sebelumnya, Gagliardini merupakan pemain tengah andalan Italia U-20 dan U-21.

Pemanggilannya itu juga yang membuat Juventus mengincarnya. Tapi Juventus sudah mendapatkan Tomas Rincon dari Genoa sehingga melepas minatnya kepada Gagliardini. Alhasil, Gagliardini pun semakin dekat dengan Internazionale Milan yang juga tertarik mendatangkannya.

Minat-minat dari dua klub besar Italia itu sudah membuktikan bahwa Gagliardini adalah pemain yang bagus. Mundurnya Juventus membuat Inter lebih berpeluang mendapatkan pemain 22 tahun tersebut. Agen Gagliardini sudah menggelar pertemuan dengan perwakilan Inter dan terjadi kesepakatan antara keduanya.

Atalanta pun sudah menunjukkan tanda-tanda kepergian Gagliardini karena tidak memainkannya menghadapi Chievo Verona di Stadion Marc Antonio Bentegodi, Minggu (8/1). Kendati tanpa kehadirannya, Atalanta mampu memenangkan laga tersebut dengan skor 4-1.

"Kami tidak ingin menjual Gagliardini sebelum Juni, tapi kemudian sesuatu jalan bisa mengirimnya ke bursa transfer dan klub menganggapnya bisa mengatur masa depan yang berbeda," imbuh Gian Piero Gasperini, pelatih Atalanta, seperti dikutip dari ESPN FC.

Selanjutnya, Gagliardini mengonfirmasi kepindahannya ke Inter. Sebelumnya ia masih belum berbicara tentang transfernya dalam sesi latihan jelang melawan Chievo. Gagliardini berpikir bahwa Inter akan menjadi batu loncatan yang bagus bagi kariernya. Ia sendiri hengkang ke Inter dengan status pinjaman ditambah opsi penebusan pada akhir musim ini. Sebagai jaminan, Inter sudah membayarnya dengan uang 2 juta euro. Kemudian Inter akan menambah uang sekitar 20 juta euro ketika menebusnya. Bahkan bisa bertambah 5 sampai 6 juta euro atas perjanjian bonus.

"Ya, itu selesai, besok (kemarin) saya tes medis. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Saya belum berbicara dengan Stefano Pioli, kita akan bicara besok (kemarin). Teman saya sewaktu di Atalanta berharap saya berhasil di sana," ungkap Gagliardini seperti dikutip dari Sempre Inter.

Selama memperkuat Atalanta, Gagliardini membentuk kombinasi yang apik dengan Franck Kessie di lini tengah pada formasi 3-4-3 a la Gasperini. Gagliardini merupakan pemain yang diandalkan ketika kesebelasannya memainkan umpan-umpan pendek. Tapi kemampuan Gagilardini yang akan cocok dengan instruksi Pioli di Inter adalah kemahirannya melepaskan umpan-umpan terobosan. Sebab Pioli merupakan pelatih yang menginstruksikan para pemainnya melepaskan umpan terobosan di sepertiga akhir pertahanan lawan. Hal itu tidak lepas dari pergerakan kedua winger yang diinstruksikan bergerak ke tengah ketika berada di sepertiga akhir lawan.

Maka dari itulah setiap winger yang dimiliki Pioli selalu produktif mencetak gol, seperti Felipe Anderson dan Antonio Candreva ketika melatih Lazio. Bahkan Candreva pun mencetak gol perdananya di Serie-A 2016/2017 ketika Pioli melakukan debut melatih Inter. Kemudian ia semakin produktif dengan tambahan golnya di dua pertandingan berbeda.

Maka bukan tidak mungkin jika umpan-umpan terobosan Gagliardini bisa menjadi suplai yang baik bagi lini depan Inter. Secara keseluruhan, Gagliardini memiliki akurasi umpan mencapai 84 persen. Hal itu tidak lepas dari kejeliannya membaca celah di pertahanan lawan. Kendati tugasnya terbagi dua antara menyerang dan bertahan sewaktu di Atalanta, Gagilardini sempat melepaskan 0,6 umpan kunci per laga.

Sudah dua asis ia sumbangkan bagi Atalanta dari pertandingannya di Serie-A 2016/2017. Namun, Pioli harus sering mengingatkan Gagliardini ketika merebut bola dari lawan. Ketika di Atalanta pun sudah lima kartu kuning dikoleksinya. Apalagi ia merupakan pemain muda yang masih memiliki gejolak emosi cukup tinggi. Mungkin emosi dan hasratnya yang begitu tinggi itu membuat Gagliardini tergesa-gesa meninggalkan Atalanta yang sedang melesat sejauh musim ini.

Ia lebih memilih hengkang ke Inter yang membuatnya harus bersaing dengan gelandang-gelandang seperti Ever Banega, Geoffrey Kondogbia, Marcelo Brozovic dan Joao Mario. Assane Gnoukouri yang merupakan gelandang muda pun harus kalah bersaing dan dipinjamkan ke Crotone. Dengan status pinjaman, Gagliardini seolah mencoba peruntungannya untuk bisa menembus skuat utama Inter di tengah kompetisi lini tengah Inter yang cukup ketat.

Sumber lain: Football-Italia, Sky Sport.

Komentar