Direct Football Everton yang Menghabisi Possession Football City

Analisis

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Direct Football Everton yang Menghabisi Possession Football City

Jika pada pertemuan pertama di Stadion Etihad pertandingan antara Manchester City dan Everton berakhir imbang, dalam pertemuan kedua di Goodison Park ini, The Toffees mampu meraih kemenangan. Tidak tanggung-tanggung, The Toffees menggasak Manchester City dengan skor telak, 4-0.

Selain menambah rekor buruk City ketika bertandang ke Merseyside (baik itu menghadapi Liverpool maupun Everton), kekalahan ini juga sedikit menjauhkan mereka dari peta persaingan gelar juara Liga Primer Inggris. Saat ini mereka berada di peringkat ke-5 klasemen Liga Primer, di bawah Arsenal, Liverpool, Tottenham Hotspur, dan Chelsea.

Mengenai kekalahan City atas Everton ini, ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi.

Serangan City yang habis di tengah

City kembali menerapkan apa yang biasa mereka terapkan dalam pertandingan-pertandingan Liga Primer sebelumnya, yaitu possession football. Berdasarkan statistik dari Stats Zone, City begitu mendominasi pertandingan ini dengan catatan 70,5% penguasaan bola (berbanding 29,5% milik Everton) dan jumlah umpan sebanyak 594 umpan (berbanding 182 umpan milik Everton).

Dalam pertandingan tersebut, City pun hampir mendominasi semua area lapangan. Kombinasi-kombinasi umpan banyak dilakukan oleh para pemain City, tapi ada satu area yang gagal diisi oleh The Citizens dalam pertandingan tersebut, yaitu area tengah dan sepertiga akhir Everton. Tak heran serangan City akhirnya banyak diarahkan ke sayap karena serangan City kerap terjegal di area tengah.

Arah serangan City yang cukup banyak diarahkan ke sayap. Sumber: Stats Zone FourFourTwo

Mampetnya serangan City ke area tengah ini, selain karena para pemain Everton yang kerap menumpuk pemain di area sepertiga akhir dan kotak penalti, juga dikarenakan adanya dua pemain yang berperan penting dalam menutup serangan City di tengah, yaitu Gareth Barry dan Tom Davies.

Dalam pertandingan tersebut, dua pemain ini sukses bahu-membahu menutup serangan City dari tengah. Aksi bertahan yang dicatatkan oleh keduanya pun cukup banyak. Total keduanya mencatatkan enam kali tekel, lima kali intersep, dua kali clearance, dan dua kali memblok tendangan lawan. Aksi bertahan yang cukup banyak ini yang membuat area tengah Everton aman.

Serangan beralih ke sayap, awal petaka terjadi

Dengan teramankannya area tengah Everton, City beralih menyerang lewat sayap. Ketika City menyerang lewat sayap, ada konsekuensi yang harus diambil, yaitu lebih fokusnya para pemain sayap City untuk maju membantu penyerangan. Bacary Sagna dan Gael Clichy lebih banyak maju ke depan untuk menyokong penyerangan City lewat sayap.

Ternyata hal ini secara tidak langsung berpengaruh terhadap cara Everton dalam menyerang. Akibat dari majunya para full-back, ada ruang kosong yang bisa dieksploitasi oleh para pemain Everton, terutama di bagian sayap kiri. Clichy kerap terlambat turun untuk menutup pergerakan dari para pemain Everton.

Everton yang bermain lebih direct pun mampu memanfaatkan hal ini. Serangan mereka melalui sayap kanan (sisi kiri City) persentasenya cukup tinggi, yaitu 45% dibandingkan dengan 25% dari sayap kiri. Tiga gol yang bersarang di gawang City pun prosesnya semua hampir berawal dari sayap kiri Manchester City. Lemahnya sayap kiri City ini dapat dilihat dari proses terciptanya gol Tom Davies.

Davies yang melihat ada ruang kosong di sisi kiri yang bisa diekspos, langsung menggiring bola sampai ke area sepertiga akhir City. Bekerja sama dengan Barkley, ia akhirnya mampu melesakkan gol pertamanya untuk Everton dalam pertandingan tersebut.

Akibat dari adanya ruang kosong di sayap, yang juga merupakan hasil dari pressing tinggi dan possession football yang diterapkan Pep, dapat dimanfaatkan oleh permainan direct Everton dalam pertandingan tersebut. 182 umpan yang mereka catatkan dalam pertandingan tersebut mampu membawa mereka mencetak empat gol dan meraih kemenangan dalam pertandingan kali ini.

***

Walau masih memiliki peluang untuk menjadi juara di akhir musim, dengan kekalahan ini peluang City untuk menjadi juara sedikit menipis. Di tengah mulai menanjaknya penampilan kesebelasan lain macam Tottenham Hotspur dan Arsenal, Pep harus segera menemukan formula baru yang dapat mengantarkan mereka pada kemenangan.

Namun pertandingan ini, setidaknya, akan kembali memberikan sebuah pandangan kepada Pep bahwa ada kalanya memainkan sepakbola yang langsung dan tidak bertele-tele adalah hal yang baik adanya, apalagi jika ia memang mengincar kemenangan. Terlebih possession football yang begitu ia percayai, perlahan mulai menemukan rintangan dalam ajang Liga Primer ini.

Sumber: WhoScored, Stats Zone

foto: @ESPNFC

Komentar