Fans AC Milan sedang sumringah. Kesebelasan kebanggaan mereka sudah menghabiskan lebih dari 150 juta euro dalam satu jendela transfer, seolah mereka lupa akan adanya Financial Fair Play.
Ya, saya tahu setidaknya Milan lebih baik karena mendatangkan 11 pemain (dua pinjaman) daripada hanya satu Neymar yang uangnya masih kurang 72 juta euro juga. Namun, mereka jangan terlalu berharap banyak.
Bukannya menyangsikan Milan yang sedang optimis-optimisnya. Para suporter harus sadar jika ada tanda bintang (*) dalam kesepakatan transfer 11 pemain di atas, yang hampir semuanya adalah nama-nama yang menjanjikan. Tanda bintang tersebut kurang-lebih berisi peringatan: Hati-hati di-PHP-in.
Musim lalu, kesebelasan asuhan Vicenzo Montella ini sudah melakukan banyak perbaikan. Mereka berhasil finis di posisi tertinggi sejak 2013, meskipun “tertinggi” di sini bisa dibaca “posisi keenam”. Wajar jika Milan memandang musim 2017/2018 dengan penuh optimisme.
Kualitas kesebelasan mereka akan menanjak dengan pemain-pemain yang didatangkan. Tapi, Montella butuh waktu agar pemain-pemain tersebut berhasil membaur untuk benar-benar menggusur Juventus dari singgasana.
Para rekrutan baru yang menjanjikan
Beberapa pemain yang didatangkan oleh I Rossoneri adalah pemain-pemain yang sudah terbukti di Serie A Italia seperti Andrea Conti, Lucas Biglia, Franck Kessié, dan juga tentunya adalah Leonardo Bonucci yang menyeberang dari sang juara bertahan, Juventus. Itu adalah pembelian yang bijaksana dari kesebelasan yang bermarkas di San Siro tersebut.
Bek kiri baru mereka, Ricardo Rodriguez, bukan hanya bisa diandalkan dalam bertahan, tetapi juga menyerang dan pada situasi bola mati bersama dengan Hakan Çalhanoglu. Ia hanya membutuhkan waktu, sama seperti yang pemain lainnya butuhkan: Mateo Musacchio, André Silva, Çalhanoglu, Fabio Borini, dan Przemyslaw Bargiel yang langsung dimasukkan ke Primavera.
Selain itu, Gianluigi Donnarumma yang memutuskan memperpanjang kontrak juga membuat mereka tidak perlu khawatir, setidaknya sampai akhir musim nanti. Bahkan manajemen menambahkan Donnarumma lainnya di skuat mereka, yaitu abangnya, Antonio Donnarumma (27 tahun), yang juga adalah penjaga gawang yang sebelumnya bermain di Asteras Tripolis.
Dengan rekrutan-rekrutan di atas, seolah-olah Montella sedang mempercantik sebuah mobil klasik, karena Milan adalah kesebelasan yang penuh sejarah tapi sudah beberapa tahun terakhir selalu terpuruk.
Semakin kaya akan alternatif
Gol adalah salah satu masalah Milan musim lalu. Dari 10 kesebelasan teratas di Serie A, hanya Sampdoria yang mencatatkan gol lebih sedikit daripada Milan. Salah satu pemain baru mereka, André Silva, diharapkan bisa memperbaiki rekor ini.
Penyerang asal Portugal tersebut sejauh ini berhasil mencetak satu gol di pra-musim dan dua gol di babak kualifikasi play-off Liga Europa UEFA. Selain Silva, Milan juga mendatangkan Borini dengan status pinjaman dari Sunderland.
Kemudian salah satu penyerang binaan Milan, Patrick Cutrone, juga tampil mengesankan selama pra-musim dan di play-off Liga Europa. Penyerang berusia 19 tahun tersebut berhasil mencetak tiga gol di pra-musim, ditambah satu gol lagi di kualifikasi Liga Europa.
Sementara itu dari sisi pertahanan, musim lalu Milan terlalu sering mengandalkan Donnarumma untuk mem-bail out buruknya pertahanan mereka. Tapi hal berbeda bisa kita harapkan di musim ini. Duet Musacchio dan Bonucci sangat menjanjikan untuk menjadi pasangan yang solid.
Alessio Romagnoli juga bisa diandalkan, sehingga Montella tanpa ragu-ragu dapat bermain dengan skema 3-5-2 sebagai alternatif. Sepanjang pra-musim dan kualifikasi, Montella selalu mengawali pertandingan dengan formasi 4-3-3. Hasilnya, Milan menang dua kali dan kalah dua kali juga di pra-musim, kemudian di kualifikasi Liga Europa, mereka berhasil menang sebanyak tiga kali tanpa satu kalipun kebobolan.
Jika skema 4-3-3 membuat Milan kebuntuan atau kerepotan, maka Montella bisa memainkan skema tiga bek sebagai alternatif. Dengan skema tiga bek, trio Romagnoli, Bonucci, dan Musacchio di atas kertas adalah trio pertahanan yang sulit ditembus.
Prediksi
Milan akan membuka petualangan mereka di Serie A menghadapi tuan rumah Crotone dini hari nanti. Selanjutnya mereka akan menghadapi tamunya, Cagliari. Milan baru akan memainkan pertandingan sulit pada awal Oktober, yaitu menjamu Roma. Namun, mereka bisa saja kerepotan saat menghadapi Lazio setelah jeda internasional Bulan September.
Beberapa jadwal awal yang relatif ringan ini membuat Montella bisa mempercepat kohesi di kesebelasannya. Diharapkan seiring berjalannya waktu, para rekrutan anyar sudah bisa bermain padu pada Oktober.
Kesebelasan asuhan Montella ini memiliki kualitas dari bisnis di bursa transfer yang baik pula, tapi yang jadi permasalahannya adalah bagaimana Montella bisa menyatukan para rekrutan anyar dengan para pemain andalannya sebelumnya.
Sejauh ini, mereka berhasil menunjukkannya, terutama saat membantai Bayern dengan skor 4-0 di pra-musim. Namun, mereka masih jauh dari puncak penampilan, mereka masih bisa berkembang. Pada intinya, para suporter Milan harus bersabar.
Dengan demikian, I Rossoneri sendiri adalah kesebelasan yang memiliki kedalaman skuat yang mencukupi bahkan untuk bermain di Liga Europa juga. Jika menjuarai Serie A masih sulit, Milan bisa mencari alternatif di Liga Europa maupun Coppa Italia. Akan tetapi, posisi empat besar dan lolos ke Liga Champions sepertinya menjadi ekspektasi yang realistis.
Satu hal yang tidak diharapkan terjadi justru jika Milan berhasil memutus dominasi Juventus untuk menjuarai Serie A di akhir musim nanti. Karena jika itu terjadi, kita semua jadi benar-benar sadar jika uang bisa membeli gelar. Ya, tapi saya tahu para pendukung Milan tidak peduli itu.
Komentar