Perseru Serui berhasil keluar dari zona degradasi, kemenangan 2-1 atas Persipura Jayapura di Stadion Marora, Minggu (22/10) menjadi salah satu faktor pendukung yang membuat Perseru naik ke posisi 15, menggeser Semen Padang yang pada pertandingan lainnya menelan kekalahan 0-2 dari Persija Jakarta di Stadion Patriot Candrabhaga.
Tambahan tiga poin yang didapat Perseru di laga melawan Persipura membuat mereka berhasil mengumpulkan total 31 poin dari 31 pertandingan, unggul dua angka dari Semen Padang yang turun ke posisi 16.
Melihat pergeseran posisi yang terjadi antara Perseru dan Semen Padang, menjadi bukti bahwa persaingan di papan bawah klasemen sementara Liga 1 juga tak kalah menarik dengan persaingan perebutan gelar juara di papan atas.
Kendati demikian kompetisi setidaknya masih menyisakan tiga sampai empat pertandingan lagi. Masih ada banyak hal yang akan terjadi, khususnya dalam persaingan di papan bawah klasemen, atau lebih tepatnya saling sikut agar terhindar dari jerat degradasi.
Perseru mungkin saat ini bisa bernapas lega, karena setelah sekian lama mereka terpuruk di zona degradasi, akhirnya menjelang kompetisi berakhir tim berjuluk Kuda Laut Jingga itu bisa keluar dari zona merah. Namun itu juga belum menjamin posisi mereka aman sepenuhnya dari ancaman turun ke Liga 2 pada musim depan. Artinya, tiga laga sisa harus bisa dimaksimalkan Perseru dengan kemenangan.
Tapi melihat peta calon lawan yang akan dihadapi Perseru dalam tiga laga sisa, mereka terbilang akan menghadapi lawan-lawan tangguh. Tim asuhan Agus Yuwono ini masih harus menjalani dua laga tandang yang cukup berat, menghadapi Semen Padang dan Persib Bandung. Selain itu satu laga kandang mereka juga terbilang berat, lantaran harus menjamu tim papan tengah Borneo FC.
Setelah menang atas Persipura, Perseru kemudian akan menghadapi Semen Padang di Stadion Haji Agus Salim. Bisa dibilang ini merupakan laga penentuan, khususnya bagi Semen Padang, untuk mengirim kembali Perseru ke zona degradasi.
Motivasi bangkit kemungkinan bakal digelorakan Vendry Mofu dalam pertandingan tersebut. Jadi Perseru wajib waspada. Namun melihat trend positif Perseru dalam dua pertandingan terakhir, minimal setidaknya hasil imbang bisa mereka raih saat jumpa Semen Padang.
Kemudian, Perseru akan menghadapi Borneo di Marora. Meski trend laga kandang Perseru musim ini tak terlalu mengesankan, namun kans untuk meraih kemenangan atas Borneo cukup terbuka lebar. Selain karena performa apik dalam dua pertandingan terakhir melawan Gresik dan Persipura, rekor pertandingan tandang Borneo juga tidak terlalu bagus. Sejauh ini, dari 15 pertandingan tandang, Pesut Etam hanya mampu meraih satu kemenangan saja, itu pun didapat saat jumpa Gresik United, sisanya dilalui dengan kekalahan dan hasil imbang.
Lawan selanjutnya yang akan dihadapi Perseru adalah Persib Bandung, calon lawan mereka itu saat ini tengah mengalami krisis kemenangan dalam delapan pertandingan terakhirnya. Melihat catatan tersebut sangat terbuka kans Perseru untuk mencuri poin di Stadion Si Jalak Harupat, di partai penutup Liga 1 Indonesia 2017 itu.
Namun Perseru tidak boleh terlalu jemawa dengan kondisi Persib saat ini. Biar bagaimanapun Maung Bandung merupakan salah satu kesebelasan yang belum terkalahkan di kandang, meski hasil yang diraih kebanyakan hasil imbang.
Namun Persib tentu ingin bangkit, hasil tiga poin di laga terakhir memang tidak akan membuat mereka melesat ke papan atas, namun setidaknya itu bisa menjadi sedikit penghibur bagi Bobotoh yang kadung kecewa dengan performa Maung Bandung musim ini.
Pemaparan di atas adalah hasil realistis yang bisa didapatkan Perseru, jadi kalau skema tersebut berjalan mereka akan mendapatkan tambahan lima poin yang membuat raihan poin Perseru bertambah menjadi 36 poin, belum bisa dibilang aman memang. Tapi setidaknya dengan raihan tersebut harapan bertahan di Liga 1 kansnya cukup besar.
Semen Padang di Ujung tanduk
Selain Perseru, setidaknya masih ada Semen Padang yang juga saat ini tengah berjuang untuk bisa lolos dari ancaman degradasi. Agak mengejutkan melihat kiprah Semen Padang saat ini, sebab di awal musim mereka di gadang-gadang setidaknya mampu duduk di papan atas. Namun kenyataannya kabau Sirah menunjukkan performa inferior di Liga 1, yang membuat mereka terpuruk di papan bawah.
Kekalahan dari Persija Jakarta di pertandingan terakhirnya, membuat mereka kini terperosok di zona degradasi, tepatnya di posisi 16. Kondisi yang menyulitkan, karena nasib mereka untuk tetap eksis di Liga 1 berada di ujung tanduk. Namun bukan berarti peluang untuk keluar dari zona merah sudah tertutup bagi Riko Simanjuntak dan kawan-kawan.
Setidaknya dengan modal 29 poin yang membuat mereka saat ini hanya terpaut dua angka saja dari Perseru, bisa menjadi modal berharga untuk keluar dari zona degradasi. Minimal, mereka harus bisa meraih sekitar sembilan poin dalam tiga laga sisa yang ada, hal yang membuat perolehan poin mereka di akhir musim nanti bertambah menjadi 39 poin.
Namun bila melihat tiga pertandingan sisa, kans paling realistis bagi Semen Padang adalah maksimal meraih tujuh poin. Sebab mereka akan menghadapi dua partai kandang dan satu laga tandang.
Pada pekan ke-32, Semen Padang akan jumpa Perseru Serui di Stadion Haji Agus Salim, mau tidak mau mereka harus bisa meraih kemenangan dalam laga yang bisa dibilang sebagai partai penentuan itu. Menang atas Perseru akan membuat mereka mengirim kembali Perseru ke zona degradasi karena keunggulan satu poin (dari 29 akan bertambah menjadi 32, unggul dari Perseru yang mengumpulkan 31 poin).
Tugas selanjutnya, Semen Padang harus bisa menjaga performa mereka saat tandang ke Stadion Kanjuruhan untuk menghadapi Arema FC. Setidaknya, minimal satu poin harus bisa mereka dapatkan untuk menjaga asa lolos dari jerat degradasi. Kemudian, di pertandingan terakhir melawan PS TNI di Stadion Haji Agus Salim, Semen Padang juga harus bisa memetik kemenangan.
Potensinya, bila skema tersebut berjalan maka mereka akan mengumpulkan total 36 poin pada akhir musim nanti, hal tersebut akan membuat peluang Kabau Sirah bertahan di Liga 1 masih terbuka, namun dengan harapan Perseru terjungkal di satu dari dua pertandingan sisa yang akan dihadapi. Potensinya, Semen Padang bisa berharap kepada Persib atau Borneo FC agar mereka bisa menahan imbang atau bahkan mengalahkan Perseru.
Paling diharapkan jelas Persib Bandung, karena mereka akan menjamu Perseru di Stadion Si Jalak Harupat.Bila hal tersebut terjadi, taruhlah Perseru bermain imbang melawan Persib dan di laga sebelumnya menang atas Borneo FC, maka perolehan poin Perseru hanya akan bertambah empat, yang membuat total poin mereka menjadi 35, kalah satu poin dari Semen Padang.
Namun bila Perseru mampu menyapu bersih kemenangan di dua laga sisa, maka tambahan enam poin akan membuat Perseru mengumpulkan total 37 poin di akhir kompetisi, dan semen Padang dipastikan terdegradasi karena kalah selisih satu poin.
Tipisnya Peluang Persiba Balikpapan
Dari deretan empat peringkat terbawah di tabel klasemen sementara Liga 1, Persiba Balikpapan yang saat ini duduk di posisi 17 juga sebenarnya masih memiliki kans untuk bertahan di Liga 1 pada musim depan. Namun harus diakui bahwa kans tersebut juga cukup sulit mereka realisasikan.
Memang Beruang Madu masih memiliki sisa empat pertandingan sebelum mengakhiri kompetisi. Tapi dari empat pertandingan tersebut, mereka akan menghadapi dua partai kandang dan dua tandang. Saat tandang, mereka harus menghadapi PSM Makassar yang pastinya ingin meraih kemenangan untuk menjaga asa juara pada akhir musim nanti.
Selain itu, ada juga Persela Lamongan, yang meski sudah memastikan diri aman dari ancaman degradasi, tapi Laskar Joko Tingkir masih haus kemenangan untuk setidaknya melihat peluang finis di urutan yang lebih baik pada akhir kompetisi nanti.
Kesulitan Persiba di laga tandang karena calon lawan yang dihadapi terhitung kuat pun mereka alami ketika akan melakoni laga laga kandang terakhir di kompetisi. Tercatat ada Madura United dan Mitra Kukar yang akan mereka Hadapi di Stadion Batakan.
Sama halnya dengan PSM, Madura juga pasti ingin meraih kemenangan di laga melawan Persiba untuk menjaga asa juara. Begitu juga dengan Mitra Kukar yang setidaknya akan mengemban misi sama dengan Persela.
Dari 30 pertandingan yang telah dilakoni, Persiba saat ini mengumpulkan total 23 poin, terpaut delapan poin dengan Perseru yang berada di posisi 15, atau zona paling aman dari ancaman degradasi. Mau tidak mau, Persiba harus bisa meraih setidaknya poin dari sisa empat laga yang mereka hadapi, sambil berharap perolehan poin Perseru dan Semen Padang mengalami stagnansi.
Namun menghitung skema terbaik, yang cukup realistis di raih Persiba adalah dengan meraih 11 poin di akhir kompetisi nanti, yang memungkinkan mereka untuk mengumpulkan total 34 poin. Skemanya adalah meraih satu kemenangan di laga tandang (paling realistis di laga melawan Persela) dan menyapu bersih kemenangan dalam dua pertandingan kandang.
Namun total 34 poin yang Persiba raih andai mampu menang atas Persela, Madura, dan Mitra Kukar pun belum menjamin mereka aman dari ancaman degradasi. Nasib Beruang Madu masih harus ditentukan dengan hasil dari Semen Padang dan Perseru dalam tiga laga sisa yang akan mereka hadapi.
Skemanya agar Persiba bisa bertahan di Liga 1, adalah berharap Semen Padang kalah dalam dua dari tiga pertandingan terakhirnya. Selain itu, Persiba juga masih harus berharap agar Perseru kalah di tiga pertandingan sisa. Andai Perseru mampu meraih setidaknya satu kemenangan saja dalam tiga pertandingan terakhirnya, maka perolehan poin Perseru akan menyamai Persiba (andai mampu meraih kemenangan dalam tiga dari empat pertandingan terakhirnya) yaitu 34 poin.
Bila hal tersebut terjadi, maka Persiba tetap akan tergelincir ke Liga 2 karena kalah selisih gol, sebab head to head keduanya juga sama, karena Persiba dan Perseru sama-sama saling mengalahkan dengan skor 2-1.
Foto: PanditFootball, Liga-Indonesia
Komentar