Petualangan Baru Sang Maestro di Italia Selatan

Petualangan Baru Sang Maestro di Italia Selatan
Font size:

Kevin De Bruyne merupakan pemain andalan Manchester City sejak 2015. Ia punya catatan 420 penampilan, 108 gol, 177 asis, dan memenangkan 16 gelar termasuk enam Liga Primer Inggris, dua Piala FA, dan satu Liga Champions. De Bruyne sudah dikonfirmasi akan angkat kaki dari Etihad Stadium ketika kontraknya berakhir pada akhir musim 2024/25.

 

Pemain kelahiran 28 Juni 1991 ini pun resmi melakoni laga kandang terakhirnya bersama City. de Bruyne mendapat seremoni pelepasan pada laga terakhirnya di Etihad saat melawan AFC Bournemouth pada pertandingan Liga Primer Inggris 2024/25, Rabu (21/5). Turun sejak menit awal, De Bruyne bermain selama 69 menit bagi City sebelum digantikan Nico Gonzales. 

 

Usai laga, de Bruyne menenteng istri dan ketiga anaknya menuju lapangan Etihad untuk mendapatkan seremoni perpisahan dari City. Dalam kesempatannya itu, De Bruyne terlihat emosional. Ia diberi ucapan selamat dari rekan-rekannya, termasuk anak-anaknya sendiri, dan cuplikan kesuksesannya di City. 

 

Stadion Etihad penuh saat itu. Semua orang berada di sana untuk mengucapkan selamat tinggal kepada De Bruyne. Situasi itu sudah cukup menggambarkan apresiasi yang diberikan suporter kepadanya. De Bruyne pun benar-benar tahu bagaimana menjelaskan emosinya yang luar biasa. 

 

"Saya sebenarnya cukup terkejut karena saya tidak tahu apa yang mereka pikirkan, tetapi memiliki stadion yang penuh di sekitar Anda dengan semua lampu dan segalanya, mereka menanganinya dengan sangat baik. Tidak mudah bagi mereka untuk membuat video seperti itu. Saya bangga dengan mereka karena itu tidak mudah bagi mereka dengan semua yang telah mereka lalui," katanya.

 

City pun akan mengabadikannya di Etihad dan akan membuatkannya patung di luar stadion sebagai bentuk terima kasih atas jasanya selama 10 tahun terakhir. Momen haru itu berakhir dengan para pemain City mengangkat De Bruyne ke udara. Resmi melepas sang kapten dari Etihad. 

 

Tak Hanya Sepak Bola

 

Dunia sepakbola pun kembali dikejutkan oleh kepindahan salah satu gelandang terbaik dalam satu dekade terakhir. Tak ayal, spekulasi soal masa depan De Bruyne menjadi topik hangat. Banyak yang menebak ke mana pemain 33 tahun ini akan berlabuh selanjutnya. Awal Bulan Mei, SSC Napoli sempat menggelar pembicaraan dengan De Bruyne. 

 

Ia juga mendapatkan tawaran dari beberapa klub Major League Soccer (MLS) dan juga berpeluang untuk bergabung dengan Arsenal, Paris Saint-Germain (PSG), Bayern Munich atau ke Liga Arab Saudi. Namun yang jelas, De Bruyne tetap ingin bermain di level sepak bola yang bagus apapun keputusannya. 

 

Namun dijelaskannya bahwa ia memiliki keluarga dan anak-anak yang masih kecil dan harus dirawat. Artinya, klub berikutnya yang dipilih De Bruyne adalah tempat yang sesuai dengan keluarganya. "Saat saya dulu masih berusia 20 tahun dan masih lajang, saya bisa membuat berbagai keputusan, gampang sekali. Tapi sekarang sedikit lebih rumit. Tentu saja kapan pun saya siap untuk mengambil keputusannya. Selama saya belum tahu, saya tidak bisa memberi tahu apapun kepada kalian," ucapnya.

 

Setelah 10 musim penuh kejayaan bersama City, de Bruyne resmi direkrut Napoli dengan status bebas transfer pada musim panas 2025. Di Kota Naples itu, De Bruyne harus mengorbankan finansial yang cukup besar. Napoli tidak mampu menawarkan gaji tinggi yang ia terima di City. 

 

Kevin-De-Bruyne-has-joined-Napoli-on-a-free-transfer--Contract-until-June-2027

Presiden Napoli, De Laurentis dengan Kevin de Bruyne. Sumber: KDTV

 

Di Napoli, De Bruyne akan menerima gaji bersih sebesar 5,5 juta euro per musim ditambah bonus tanda tangan kontrak sebesar 10 juta euro. Pemain setinggi 1,8 meter ini menandatangani kontrak berusia dua tahun dengan opsi perpanjangan satu musim. Napoli pun resmi jadi klub Italia pertama yang dibela De Bruyne. 

 

Kepindahannya ke Napoli disebut bukan hanya soal sepak bola tetapi juga gaya hidup. Kota Naples memiliki tempat tersendiri di dalam hatinya, bahkan menjadi lokasi pernikahannya. De Bruyne dinilai pemain kelas dunia yang bisa membuat Napoli lebih kuat. Transfer ini bukan sekadar langkah mengejutkan, tapi juga sangat simbolik, bahwa Serie A dan khususnya Napoli, masih bisa menjadi destinasi elite bagi pemain kaliber dunia meski usia mereka tak lagi muda.

 

Liga Italia punya tradisi menjadi tempat para maestro tua bersinar dari Rui Costa, Francesco Totti, hingga Andrea Pirlo. "Kevin lebih tertarik pada sisi olahraga, yakni bisa bermain di level tinggi. Salah satu alasan mengapa ia memilih Italia adalah untuk terus bermain di level tertinggi," kata Herwig De Bruyne, ayah, seperti dikutip dari Calcio Mercato. 

 

Lini Tengah Napoli Semakin Eksplosif

 

De Bruyne adalah gelandang yang dikenal sebagai salah satu playmaker terbaik di dunia dalam satu dekade terakhir. Selain sukses di level klub, ia juga menjadi sosok kunci dalam generasi emas Belgia. Salah satu aset terkuat Napoli dalam persaingan ini adalah kemampuan mereka untuk memanfaatkan koneksi De Bruyne dengan rekan senegaranya, Romelu Lukaku. 

 

Belgaimage-33319762

Romelu Lukaku dan Kevin De Bruyne di Belgia. Sumber:  Belga News

 

Kedua bintang Belgia ini memiliki ikatan yang cukup dekat di level internasional dan Napoli berharap koneksi ini bisa menjadi faktor kunci. Napoli pun bisa menjadi salah satu lini serang paling teknikal dan eksplosif di Serie-A dengan keberadaannya. De Bruyne bukan hanya pindah klub, ia pindah filosofi. 

 

Dari dominasi kolektif ala Josep Guardiola, kini ia masuk ke sistem yang lebih fleksibel namun tetap kompetitif, bersama Napoli yang sedang memperkuat pondasinya setelah memenangkan scudetto 2024/25. "Saya seorang pemenang. Saya ingin memenangi pertandingan. Saya selalu seperti itu. Tim ini memenangi liga musim lalu sehingga berada di Liga Champions. Saya pikir kami bisa melakukan hal luar biasa bersama-sama," ujar De Bruyne. 

 

Napoli sendiri tengah membentuk skuad kompetitif dengan kombinasi pemain muda dan senior berpengalaman. Kedatangan De Bruyne akan membuat lini tengah Gli Azzurri semakin gahar. Di bawah Antonio Conte, kemungkinan De Bruyne akan diberikan kebebasan kreatif. Mengingat Conte gemar memberi peran sentral pada playmaker, De Bruyne bisa menikmati peran bebas yang lebih menyerang.

 

Dalam hal ini, De Bruyne masih jadi salah satu gelandang terbaik dalam hal visi, distribusi bola, dan pemecah kebuntuan dari lini kedua. Seperti yang diketahui bahwa dia dikenal sebagai seorang gelandang jenius. Umpan-umpan matang De Bruyne menjadi makanan empuk para striker utamanya Lukaku. 

 

Ditambah dengan eksplosivitas yang dimiliki Scott McTominay, akan membuat De Bruyne semakin leluasa mengendalikan lini tengah. Walau kecepatan De Bruyne menurun, kemampuan membaca ruang dan menciptakan peluang tetap sulit ditandingi. Dalam Serie A yang lebih taktikal dan ketat secara pertahanan, keahlian bola mati De Bruyne bisa jadi senjata utama Napoli menghadapi tim-tim yang bertahan dalam.

 

Bahkan tak menutup kemungkinan bahwa sang playmaker ini berpindah posisi. Pemain jebolan KVV Drogen ini bisa saja ditempatkan lebih ke belakang. "Dia akan bermain di posisi naturalnya. Namun sedikit demi sedikit, Conte juga akan menjadikannya playmaker atau bek tengah untuk mengatur aksi dari belakang. De Bruyne adalah pemain yang kuat sehingga bisa bermain di mana saja, tetapi tidak di sayap," kata Direktur Olahraga Napoli, Gianni Improta, seperti dikutip dari Tutto Mercato

 

De Bruyne tak hanya menjadi mesin kreativitas di lapangan, tapi juga pemimpin yang tenang. Kehadirannya diharapkan bisa memberikan pengalaman, visi bermain dan kepemimpinan di lini tengah Partenopei sekaligus sosok mentor bagi para pemain muda. De Bruyne menghadirkan kepemimpinan sunyi—yang tidak berteriak, tapi menyatukan tim dengan caranya bermain.

 

Risiko dan Tantangan Kevin De Bruyne

 

Kepindahan ini bukan hanya tentang sepakbola. De Bruyne membawa kelas, pengalaman Liga Champions, dan gaya bermain yang bisa mengangkat Napoli di Eropa. Jika berhasil membawa gelar ke Naples, namanya akan dikenang bukan hanya di Etihad, tapi juga di Stadion Diego Armando Maradona.

 

Keberadaan De Bruyne di Napoli adalah bukti bahwa gairah dan tantangan masih bisa mengalahkan uang dan kenyamanan. Pemain jebolan Gent ini bisa saja memilih liga eksotis atau pensiun pelan-pelan di Arab Saudi. Tapi De Bruyne memilih bertarung di Serie A—liga dengan tekanan tinggi dan budaya taktik yang kompleks.

 

Setelah segalanya di Inggris, Italia menawarkan gaya hidup dan tekanan yang berbeda. Apalagi usia De Bruyne akan menginjak 34 tahun saat Serie A 2025/26 dimulai. Cedera jadi perhatian utama, terutama masalah hamstring yang beberapa kali mengganggunya di musim-musim terakhir di City. 

 

Maka Napoli harus berhati-hati dalam mengelola menit bermainnya. Tantangan lainnya adalah adaptasi. Serie A bukan liga yang mudah, dan Napoli punya ekspektasi tinggi sejak memenangi Scudetto dua musim lalu. De Bruyne akan langsung dituntut untuk menjadi pembeda.

 

Sementara bagi Napoli, inilah momen untuk mengembalikan kejayaan, yaitu bukan hanya dengan pemain muda penuh potensi, tapi dengan satu maestro yang telah membuktikan dirinya di puncak sepakbola dunia.

 

Warisan yang Tak Ingin Ditiru Jobe Bellingham
Artikel sebelumnya Warisan yang Tak Ingin Ditiru Jobe Bellingham
Artikel selanjutnya
Artikel Terkait