Font size:
Banyak yang memprediksi, termasuk penggawa dan pemain timnas Inggris, bahwa Italia akan menang mudah saat menghapi Kosta Rika di Recife. Namun kenyataan berkata lain, Italia justru dijungkalkan Kosta Rika. Dan dengan kemenangan Kosta Rika itu, praktis, asa dan segala teori rumit tentang peluang Inggris yang mampu lolos dari grup D, runtuh. Tak bersisa.
Sejak babak pertama, Cesare Prandelli, sudah enggan untuk mengikuti gaya permainan cepat Kosta Rika. Karenanya, Prandelli lebih memilih untuk menumpuk pemain di tengah, untuk meredam kecepatan pemain-pemain Kosta Rika. Pilihan taktik itu cukup berhasil, memang. Tapi Italia justru tak bisa berkembang saat mereka berhasil menguasai bola. Kerapatan jarak antar pemain Kosta Rika-lah yang menyebabkan hal itu. Menjadikan Italia kesulitan untuk masuk ke kotak penalti Kosta Rika. Di sisi lain, Kosta Rika yang punya kecepatan, mereka memilih untuk menyerang lewat sayap, dan merangsak ke kotak penalti Italia lewat umpan-umpan silang. Jose Pinto, pelatih kepala Kosta Rika, memang sengaja menghindari pertarungan lini tengah. Usaha anak-anak wakil Concacaf itu baru berbuah hasil pada menit ke-44. Ketika umpan silang Junior Diaz mampu dimanfaat kan dengan baik oleh sang kapten, Bryan Ruiz. Gol itu pun menutup paru pertama, Italia 0-1 Kosta Rika.