Kerja Keras Mengalahkan Talenta a la Fellaini

Kerja Keras Mengalahkan Talenta a la Fellaini
Font size:

Pada hari ini, 22 November, Marouane Fellaini berulang tahun. Pada kesempatan kali ini, kami akan mengisahkan perjalanan kariernya. Dari kisahnya ini, mungkin ini menjadi contoh, bahwa ungkapan "Hard work beats talent" alias "kerja keras bisa mengalahkan talenta" benar adanya. 

Tanpa disangka, Manchester United cukup bergantung pada sosok Marouane Fellaini. Ini merupakan hal aneh. Secara kemampuan, Fellaini, boleh dibilang, tidak berada di level Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, Neymar, Antoine Griezmann, atau Alexis Sanchez. Menjadi aneh karena, ia begitu diandalkan kesebelasan sebesar Manchester United, raksasa Liga Inggris.

Pada musim 2017/2018 ini, manajer United, Jose Mourinho, kerap memasukkan pemain kelahiran 22 November 1987 tersebut di babak kedua, khususnya ketika sedang dalam kondisi tertinggal. Pemain asal Belgia tersebut seolah menjadi senjata pemungkas United saat mengalami kebuntuan di lini depan. Musim ini, andai tidak cedera, mungkin ia akan selalu bermain di setiap laga MU.

Sebelum ditangani Mou, Fellaini sudah berada di United sejak 2013. Ini artinya, musim 2017/2018 adalah musim kelimanya bersama United. Dalam lima musim tersebut, ia menyisihkan gelandang-gelandang bertalenta seperti Darren Fletcher, Tom Cleverley, Morgan Schneiderlin, hingga Bastian Schweinsteiger. Sekarang ia masih bisa mendapatkan tempat meski United punya gelandang-gelandang seperti Paul Pogba, Nemanja Matic, dan Ander Herrera.

Fellaini bukan pencetak gol ulung atau pengasis yang rajin bagi pemain MU lain. Dari 143 penampilan, total golnya hanya 19 dan asisnya hanya 10 kali. Tapi dengan statistik yang tampak biasa saja itu, ia bisa menjadi pemain yang cukup lama bertahan di MU. Lima tahunnya bersama MU berada di bawah Michael Carrick, Antonio Valencia, Chris Smalling, Phil Jones, David De Gea dan Ashley Young sebagai pemain terloyal MU di skuat sekarang ini. 

Jadi, apa spesialnya Fellaini? Mourinho berkata seperti ini: "Dia punya karakter yang kuat. Dia adalah petarung, seorang pria yang punya banyak kebanggaan dan saya sangat senang bisa membantunya mencapai level ini; mengubah persepsi fans. Saya turut senang untuknya."

Mourinho mengatakan hal tersebut sebagai bentuk apresiasinya terhadap Fellaini yang ketika itu mencetak empat gol dari delapan penampilan (akhir September 2017). Ketika itu United krisis pemain karena cedera, tapi kemenangan, khususnya saat membungkam Crystal Palace 4-0 di mana Fellaini mencetak dua gol, tetap bisa diraih. 

Fellaini jadi senjata pamungkas Mourinho (via: Daily Mirror)

Karakter kuat yang dimaksud Mou sendiri adalah kepribadian Fellaini yang mau bekerja keras. Konon ia jadi pemain yang disukai rekan-rekan setimnya karena etos kerja yang ia tunjukkan. Hal tersebut sudah menjadi kepribadiannya, bahkan sejak membela Anderlecht, lebih dari 20 tahun lalu. Kepribadiannya itulah yang membuatnya bisa mencapai karier sejauh ini.

"Saya sebenarnya kaget melihat Maro [Fellaini] menjadi bintang," kata Paul Schraepen, pelatih Fellaini di Anderlecht, pada BBC. "Dia bagus sebagai anak-anak tapi tidak hebat, banyak pemain seusianya yang lebih punya skill saat itu ketika saya menjadi pelatihnya. Tapi Marouane punya kepribadian dan karakter, dan itu sangat penting baginya hingga dia bisa seperti ini. Ayahnya sangat membantu perkembangannya juga, dengan selalu percaya padanya 100%."

Soal karakter dan kepribadian, ayah Fellaini, Abdellatif Fellaini, memang punya peran besar. Sejak kecil, Fellaini dididik untuk menjadi seorang pekerja keras. Pada sebuah tulisan di Daily Mail, jurnalis mereka, Dominic King, menuliskan bahwa ketika teman-temannya berangkat ke sekolah menggunakan sepeda, mobil atau bus, Fellaini diharuskan berlari menuju sekolah atas perintah sang ayah.

Ketika hijrah ke Everton, para pemain Everton pun terkesima dengan kerja keras yang ditunjukkan Fellaini. Hal itu diungkapkan oleh kapten Everton saat ini, Leighton Baines, pada 2012. "Dia [Fellaini] seseorang yang disukai dan sangat profesional. Dia akan memberi Anda segala yang dia punya dan etos kerjanya tidak ada duanya. Dia juga bisa bermain di banyak posisi dan melakukan apapun yang Anda minta."

Phil Neville, mantan kapten Everton yang juga pernah menjadi rekan satu tim Fellaini, mengatakan hal serupa. Menurutnya sangat wajar jika Fellaini menjadi pemain yang disukai rekan setim dan menjadi pemain idaman setiap pelatih.

"Dia [Fellaini] tidak pernah mengeluh. Dia selalu datang pertama saat latihan dan sangat suka apa yang ia kerjakan. Dia sangat ambisius dan seorang pemain top. Dia bisa berlari dari box satu ke box lain dan dia adalah pemain idaman para pelatih. Para pemain juga menyukainya dan kami juga tahu, fans [Everton] menyukainya juga, karena mereka kerap menggunakan wig afro meniru Fellaini, ke manapun kami pergi selalu ada itu," ujar Neville.

Dengan sikap positif dan pengabdian yang tinggi pada setiap tim yang ia bela, Fellaini menjadi andalan setiap pelatih. Para pelatihnya tahu Fellaini bukanlah gelandang yang punya skill individu mumpuni layaknya Andres Iniesta, Paul Pogba, atau Toni Kroos. Bahkan sejak dulu, Fellaini dikenal sebagai pemain yang buruk dalam mengoper. Tapi stamina dan kemampuan duel udara menjadi keunggulannya.

Bersambung ke halaman berikutnya

Halaman kedua

"Saya tidak pernah bermain melawan Marouane, tapi saya lebih ingin menjadi rekan setimnya," kata Igor de Camargo, rekan setim Fellaini di Standard Liege. "Dia bisa bermain di dua posisi sekaligus; gelandang menyerang atau bertahan. Ya, dia punya kelemahan; operannya. Tapi saya tidak bilang dia buruk di sana, karena dia bukan Ronaldinho." 

"Operan bukan kelebihannya, tapi dapat dipastikan dia merupakan pemain yang bisa terus berkembang karena dia selalu bekerja keras untuk melakukannya. Di Liege, dengan setiap laga dan setiap hari saya melihatnya, dia terus lebih baik. Tentu banyak area yang bisa ia tingkatkan tapi dia sudah menunjukkannya sejak tahun pertamanya di Inggris," lanjut Camargo.

Schraepen, pelatihnya di Anderlecht, mengatakan bahwa cara memaksimalkan Fellaini adalah dengan mengandalkan kecepatan, ketahanan fisik, stamina dan kemampuan duel udaranya. Tak heran juga Mou kerap mengandalkannya baik itu sebagai pemain box-to-box atau target di kotak penalti. Menurut Schraepen, Fellaini punya fisik yang bagus karena sebelumnya ia hendak menjadi seorang atlet lari.

"Dia sangat baik pada lari jarak jauh, dan dia sempat ingin menjadi atlet lari. Ketika usia 10-11 tahun, kami berdiskusi dengan ayahnya bahwa kami akan merekrutnya tapi ia sempat masih ingin melakukan atletik; jarak 10 ribu meter adalah keahliannya," ujar Schraepen.

Dengan berpindah-pindah kota mengikuti pekerjaan sang ayah, Fellaini memang sempat bimbang akan masa depannya. Tapi sang ayah mendorong Fellaini untuk terus bermain sepakbola.

Dulu Menolak United, Sekarang (Hendak) Mencampakkan United

Fellaini merupakan bagian dari generasi emas Belgia. Sejak masih muda, ia bersama pemain-pemain seperti Vincent Kompany, Eden Hazard, Thomas Vermaelen, dan Mousa Dembele, sudah digadang-gadang sebagai pemain masa depan timnas Belgia. Fellaini sendiri menjalani debutnya di timnas senior Belgia pada usia 20 tahun.

Sebelum bermain di Inggris, Fellaini merupakan pemain yang diincar banyak kesebelasan top. Pada 2008, Eurosport menyebut jika pemain berdarah Maroko ini diincar Real Madrid, Paris Saint-Germain dan Bayern Muenchen. Sementara itu kesebelasan Inggris yang mengincarnya saat itu adalah Chelsea, Tottenham Hotspur, Aston Villa, Everton dan Manchester United.

United dan Everton adalah dua kesebelasan yang sangat serius mendapatkan jasa Fellaini yang ketika itu berusia 20 tahun. United bergerak lebih dulu karena hendak mencari pengganti Kieran Richardson yang akan hengkang. Namun tawaran United ditolak Liege karena Fellaini mencari kesebelasan yang bisa memberikan menit bermain yang banyak untuknya. Dari situlah Everton menikung United dengan jaminan menit bermain yang cukup untuknya.

Fellaini sendiri direkrut Everton berdasarkan rekomendasi dari manajer mereka saat itu, David Moyes. Sebelum direkrut, Moyes sudah memantau perkembangan Fellaini selama dua tahun. Bahkan saking ngebet-nya mendatangkan Fellaini, Moyes terbang langsung ke Brussels menggunakan pesawat pribadi jelang deadline transfer. Fellaini lantas direkrut dengan harga 15 juta paun, menjadi pemain termahal Belgia dan Everton saat itu.

Fellaini saat diperkenalkan sebagai pemain anyar Everton (via: Liverpool Echo)

Kekuatan fisiknya, ditambah posturnya yang nyaris 2 meter, dianggap Moyes sangat cocok dengan kultur sepakbola Inggris yang banyak mengandalkan duel udara. Terbukti hingga saat ini Fellaini sangat bisa diandalkan dalam duel-duel udara, termasuk setelah hijrah ke United. Perlu diketahui juga, Fellaini bergabung ke United setelah Moyes menjadi manajer di United.

Pada 2013, Fellaini direkrut United dengan harga nyaris dua kali lipat saat Everton merekrut Fellaini dari Liege. Karena potensinya, Fellaini lantas diikat dengan kontrak berdurasi lima tahun. Moyes, yang awalnya dikontrak enam tahun, dipecat lebih dini pada 10 bulan pertamanya, tapi nasib berbeda dengan Fellaini yang terus menjadi bagian dari skuat United hingga saat ini.

Sekarang, Fellaini memasuki tahun terakhir kontraknya di United. Sebenarnya, pada awal musim, ia sempat erat dikaitkan dengan Besiktas. Tapi pada akhirnya United mempertahankannya dengan harapan bisa memperpanjang kontraknya di tengah musim. Namun kenyataannya, meski diandalkan Mou, Fellaini enggan memperbarui kontraknya dengan United.

Maka United terancam kehilangan Fellaini secara gratis pada akhir musim 2017/2018 ini. Oleh sang agen, Fellaini sendiri sempat ditawarkan ke Juventus. Namun raksasa Italia tersebut menolak karena punya incaran lain. Kini United mulai harap-harap cemas menunggu waktu yang tepat untuk ditinggalkan pemain spesialnya itu; dilego pada Januari atau dibebas-transfer pada akhir musim.

Adel Taarabt Berhasil Mengalahkan Musuh Terbesar dalam Kariernya: Dirinya Sendiri
Artikel sebelumnya Adel Taarabt Berhasil Mengalahkan Musuh Terbesar dalam Kariernya: Dirinya Sendiri
Kemenangan di Menit Ke-588
Artikel selanjutnya Kemenangan di Menit Ke-588
Artikel Terkait