Font size:
Tidak ada emosi negatif yang meluap-luap di antara dua penggawa Persipura Jayapura dan Arema Cronous. Saat Dendy Santoso dan Ruben Sanadi meninggalkan lapangan karena di-kartu merah-kan, keduanya bersalaman dan berpelukan.
Banyak yang beranggapan ketidaktegasan wasit yang memimpin laga, Najamuddin Aspiran, tidak tegas dan terkesan membiarkan pelanggaran-pelanggaran keras berlalu begitu saja. Puncaknya di menit ke-84 saat terjadi insiden antara Dendy dan Ruben, yang kemudian merembet pada pencekikan dan pemukulan terhadap kiper Arema, Kurnia Meiga. Sebelum insiden tersebut, Najamuddin hanya memberikan dua kartu kuning masing-masing untuk Lim Joon-Sik dan Thierry Gathuessi. Sementara kartu kuning yang diterima Meiga dianggap karena kiper utama timnas tersebut memprovokasi lawan. Kronologis kerusuhan dapat anda baca di sini. Dalam tayangan televisi terlihat Najamuddin ragu untuk (entah) memberikan kartu merah, atau melanjutkan pertandingan. Namun, saat perwakilan Persipura memastikan laga akan tetap aman, Najamuddin pun mengusir Dendi dan Ruben. Komentator televisi sempat mengkritisi penampilan wasit Najamuddin Aspiran. Sebenarnya, kontroversi wasit asal Balikpapan telah berlangsung lama. Berikut kami sarikan dari berbagai sumber. Halaman Berikutnya: Kontroversi pada 2009 dan 2010 Sabtu 6 Juni 2009 Persiwa Wamena 1-0 Sriwijaya FCPelatih SFC Rahmad Darmawan mengaku cukup kesal atas kekalahan 1-0 timnya dari tuan rumah Persiwa Wamena, dalam laga lanjutan putaran kedua Superliga 2008/09, di Stadion Pendidikan, Wamena, Sabtu (6/6) kemarin. Menurut Rahmd, bukan hasil akhir laga itu yang ia sesalkan. Tapi, kinerja wasit Najamudin Aspiran yang memimpin laga tersebut. Rahmad bahkan menuding jika kekalahan skuad timnya karena ulah wasil asal Balikpapan ini yang tidak menjalankan tugas dengan baik. http://www.goal.com/id-ID/news/1391/indonesia-super-league/2009/06/07/1310878/sfc-sebut-dikalahkan-wasit-najamudin Pada laga yang tidak digelar secara live oleh stasiun televisi ANTV sebagai pemegang hak siar Liga Super, Laskar Wong Kitomendapat perlakukan tak adil dari wasit yang memimpin pertandingan, Najamudin. Setidaknya, ini yang diungkapkan pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan yang dihubungi Sripo dari Palembang seusai pertandingan. “Saya tidak dapat berkomentar mengenai bagaimana anak-anak bermain karena kita benar-benar dikerjain mereka,” kata Rahmad. http://palembang.tribunnews.com/06/06/2009/sfc-dikerjai-persiwa-1-0Sabtu, 24 April 2010 Pelita Jaya 2-1 Persib Bandung
Manajemen Persib Bandung kapok dipimpin wasit Najamudin Aspiran. Maung Bandung akan melancarkan surat protes kepada PSSI agar di sisa laga ISL dan Piala Indonesia 2010, pertandingan Persib tak lagi dipimpin wasit Najamudin. Menurut Manajer Persib, H Umuh Muchtar, wasit Najamudin dinilai sangat merugikan Persib saat dikalahkan Pelita Jaya, Sabtu (24/4) lalu. Persib trauma atas keputusan-keputusan Najamudin yang kontroversial, termasuk tidak memberikan penalti kepada Persib atas dua pelanggaran yang terjadi di dalam kotak penalti Pelita. Umuh mengatakan, wasit malah memberikan tendangan bebas untuk Pelita tanpa dasar yang jelas, padahal pemain Persib yang dilanggar oleh pemain belakang Pelita. Umuh mengaku, pihaknya kini bingung harus bersikap seperti apa jika persoalan wasit ini tidak pernah diselesaikan PSSI. http://duniasoccer.com/Duniasoccer/Indonesia/Liga-Indonesia/News/Persib-Protes-Wasit-NajamudinRabu, 3 November 2010 Halaman Berikutnya: Kontroversi pada 2011 dan 2012 Pelita Jaya 0-1 Arema Indonesia
Manajer Pelita Jaya, Lalu Mara Satriawangsa kecewa dengan kinerja wasit Najamudin Aspiran pada lanjutan Liga Super Indonesia (ISL), Rabu, 3 November 2010. Lalu berniat melaporkan Najamudin ke PT Liga Indonesia. Pelita Jaya menyerah 0-1 saat bertandang ke markas Arema, Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Gol tunggal Singo Edan lahir dari eksekusi penalti Pierre Njanka saat laga baru berjalan 7 menit. Lalu menilai keputusan Najamudin tidak wajar. Karena itu, pihaknya akan melaporkan wasit asal Balikpapan itu kepada Badan Liga Indonesia (BLI) atau dikenal dengan nama PT Liga Indonesia. "Keputusan wasit Najamudin sangat luar biasa, maka untuk perbaikan sepak bola Nasional ke depan, saya akan tetap melaporkan masalah ini ke BLI walau tidak akan menambah skor bagi Pelita," kata Lalu dalam jumpa pers yang digelar usai pertandingan. http://bola.viva.co.id/news/read/186662-pelita-bakal-adukan-najamudin-ke-pt-ligaMinggu 23 Januari 2011 Persib Bandung 1-1 Arema FC
Kontroversi kembali mewarnai laga Liga Super Indonesia, kali ini di Stadion Siliwangi Bandung, Minggu, 23 Januari 2011. Keputusan wasit Najamudin Aspiran, wasit yang memimpin laga Persib Bandung melawan Arema FC, yang tidak memberikan waktu tambahan memicu protes keras dari pemain dan ofisial Persib. Keputusan Najamudin yang menghentikan pertandingan serta wasit keempat, Olehadi yang tak memberikan aba-aba ada atau tidak ada waktu tambahan meski selama babak kedua terjadi beberapa momen yang membuat pertandingan terhenti memang cukup membuat kubu Maung Bandung geram. “Ya kita cukup mempertanyakan keputusannya. Padahal ada sejumlah kejadian yang seharusnya membuat wasit memberikan tambahan waktu,” kata Asisten Pelatih Robby Darwis. http://bola.viva.co.id/news/read/200900-wasit-dipukuli-penonton-di-siliwangi-bandungSenin 30 April 2012 Persegres Gresik United 1-0 Persiram Raja Ampat
Namun, pertandingan sempat diwarnai insiden walk out para pemain Persiram di menit akhir pertandingan karena kecewa dengan kepemimpinan wasit Najamudin Aspiran. Alasannya, wasit tidak menghukum Persegres dengan tendangan penalti menyusul pelanggaran terhadap You Woo Jik pada menit ke-92. http://www.tempo.co/read/news/2012/04/30/099400727/Kecewa-Wasit-Pemain-Persiram-Walk-Out Buntut dari pertandingan laga away Persiram Raja Ampat versus Persegres Gresik di Stadion Tridarma 30 April lalu yang diakhiri dengan aksi walk out dari anak-anak Persiram yang memprotes kepemimpinan wasit , Rabu (2/5). Persiram melalui Kuasa Hukumnya Max Mahare melayangkan surat keberatan kepada PT Liga Indonesia. Salah satu poin dari surat keberatan tersebut adalah minta pertandingan Persiram vs Persegres diulang. ”Tadi (kemarin,Red) sekitar pukul 09. 00 WIB, saya bersama Manager Persiram Raja Ampat, Hendrik Wairara, dan Asisten Pelatih Robby Binur telah mengantar surat keberatan atas kepemimpinan wasit Najamudin Aspiran dari Balikpapan, dan surat tersebut sudah diterima oleh pihak PT.Liga Indonesia, dalam hal ini pak Darwis, dan akan disampaikan kepada pimpinan PT Liga Indonesia,”terang Max Mahare, SH melalui ponsel Sorong-Jakarta. http://www.jpnn.com/read/2011/12/03/109967/index.php?mib=berita.detail&id=126303Halaman Berikutnya: Wasit yang Tidak Pernah Jera? Najamudin Aspiran Wasit Kontroversial
Najamuddin Aspiran, wasit asal Balikpapan yang dikenal sebagai salah satu wasit kontroversial di Indonesia, akan memimpin pertandingan antara Persiba Bantul dengan Persebaya, Kamis (14/8/2014) besok sore. Seperti yang dilansir oleh situs resmi PT Liga Indonesia, Najamuddin Aspiran asal Balikpapan ditunjuk sebagai pengadil pertandingan yang akan dilangsungkan di Stadion Sultan Agung ini. Najamuddin akan dibantu asisten wasit 1 Sukri Sulaeman dan asisten wasit 2 Slamet Supriyandi. Sedangkan wasit cadangan adalah Adi Riyanto. Najamuddin dikenal dengan banyak keputusannya yang berbau kontroversial. Kala memimpin partai antara Persegres Gresik United dengan Persiram Raja Ampat, 30 April 2012 silam, pihak Persiram protes karena mereka tidak mendapat hadiah penalti di ujung pertandingan babak kedua. http://m.beritajatim.com/olahraga/214918/wasit_kontroversial_pimpin_laga_persebaya.html#.VEY7jvmUe3ISempat Diistirahatkan PSSI
PT Liga Indonesia (PT LI) langsung mengambil sikap terkait kericuhan dalam pertandingan antara Persib Bandung melawan Arema Indonesia (23/1). Saat ini, PT LI mengaku tengah mengadakan pemeriksaan terhadap semua pihak terkait. Termasuk wasit Najamuddin Aspiran yang disebut-sebut sebagai salah satu pemicu kericuhan. "Selagi evaluasi dilakukan, wasit yang memimpin pertandingan kami istirahatkan," kata Andi Darussalam Tabusalla, Presiden Direktur PT LI, kemarin (24/1). Menurut dia, sebetulnya, tak hanya pemimpin pertandingan Persib versus Arema saja yang dievaluasi. Sebab, setiap minggu ada tim yang mengevaluasi kinerja semua wasit. "Tapi hasilnya tidak bisa diumumkan ke publik, karena ada larangan FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional)," lanjutnya. http://www.jpnn.com/read/2011/01/24/82717/index.php?mib=berita.detail&id=82855Melihat dari fakta di atas, apakah karir wasit Najamuddin masih akan terus dilanjutkan oleh PSSI?