Font size:
Masih ingatkah kalian dengan tulisan lawas kami yang berjudul “Legenda Seorang Suporter yang Sangat Cerewet?”. Nah, jika tidak, mari saya ingatkan lagi sedikit ceritanya.
Alkisah seorang supporter kesebelasan West Ham United yang bernama Steve Davies hadir saat kesebelasan favoritnya bertanding di laga pra-musim melawan Oxford United. Saat itu, The Hammers bermain buruk dan memancing Steve untuk berkomentar sambil berteriak-teriak dan memaki apa yang ada di lapangan. Akhirnya, Harry Redknapp yang bertindak sebagai manajer West Ham saat itu terganggu dengan celotehan-celotehan Steve tersebut. Singkat cerita, Steve disuruh bermain oleh Redknapp saat itu juga bahkan sempat mencetak gol, meski akhirnya dianulir karena offside. *** Sekelumit cerita Steve Davies tersebut mungkin menggambarkan sosok seorang supporter yang gemar mengomentari dan berceloteh semua hal saat menonton di lapangan. Namun, lain halnya dengan kisah yang satu ini. Bukan dipaksa menjadi pemain seperti Steve, melainkan menjadi seorang manajer tim! Ia adalah Daniel Fryer, seorang bocah cilik berumur 11 tahun asal Wesham, salah satu daerah kecil di wilayah Lanchasire, Inggris. Sebagaimana anak kecil lainnya di berbagai belahan dunia, ia sangat menggemari olahraga si kulit bundar ini. Suatu ketika, Daniel Fryer yang bertugas sebagai ballboy di Kellamergh Park, markas dari AFC Fylde ini, diberi kesempatan oleh kesebelasan berjuluk The Coasters tersebut untuk menjadi manajer di salah satu pertandingan pra-musim mereka. Selidik punya selidik, ternyata kesempatan emas ini sejatinya adalah milik Paul Kirkham. Ia memenangkan undian yang digelar pihak kesebelasan untuk para suporter setianya yang memiliki tiket musiman. Namun ternyata, Paul Kirkham tak bisa menghadiri hadiah yang ia terima tersebut karena ada pekerjaan yang tak bisa ia tinggalkan. Jadilah Paul mendonasikan hadiah tersebut untuk Daniel, sang bocah ballboy tersebut. Sang anak girang bukan kepalang, begitu pula sang ayah. Ayah Daniel mengungkapkan rasa terimakasih sebesar-besarnya kepada Paul karena telah mendonasikan hadiah tersebut kepada anaknya. Ini adalah kesempatan sekali seumur hidup. Ia juga menambahkan bahwa ia dan Daniel adalah suporter setia dari AFC Fylde. Bahkan, ia sudah memesan tiket tahunan dan juga kostum terbaru untuk musim depan. Menurutnya, kesempatan me-manajeri kesebelasan favorit tentu hal yang luar biasa yang tidak bisa didapatkan orang lain kebanyakan. Akhirnya, hari itu tiba. Tepat tanggal 29 Juli 2015 lalu, AFC Fylde menjamu kesebelasan Bolton Wanderers. Ketimpangan sangat terlihat jika melihat posisi mereka dalam susudan piramida sepakbola Inggris. AFC Flyde berlaga di divisi Nasional bagian utara (dulu lebih dikenal divisi Conference utara) dan sedangkan Bolton Wanderers berlaga di divisi Championship. Meskipun mereka terpisah sejauh empat divisi, akan tetapi tuan rumah AFC Fylde tak gentar. Di bawah komando sang bocah cilik, AFC Fylde bermain mengesankan. Bahkan, untuk menegaskan bahwa ia adalah seorang manajer, pihak klub memberikan jaket khusus untuk Daniel yang bertuliskan “Boss” di bagian belakang jaket tersebut. [caption id="attachment_182626" align="alignnone" width="615"]

Tulisan dan gambar disadur dari BBC.co.uk & Mirror.co.uk