Musim lalu, Arsenal menempati peringkat peringkat ketiga dalam klasemen akhir Liga Inggris. Mereka terpaut jarak yang relatif jauh, 12 poin, dengan juara musim lalu Chelsea. Hasil buruk di awal dan di akhir musim membuat Arsenal menjauh dari tangga juara.
Ada satu hal yang menyita perhatian soal perjalanan Arsenal musim lalu: Alexis Sanchez. Saking ketergantungannya terhadap Alexis, banyak
meme dengan gambar mengubah logo meriam Arsenal menjadi wajah Alexis.
Peran Alexis memang begitu kentara. Ketimbang di Barcelona, secara agresivitas penyerangan, Alexis begitu menonjol di Arsenal. Musim lalu,
Daily Mail pun menuliskan kalau Arsenal tak mendatangkan Alexis Sanchez, hingga pekan ke-11 mereka seharusnya berada di peringkat ketujuh. Hal ini dilakukan
Daily Mail dengan melihat hasil Arsenal tanpa kontribusi gol maupun
assist Sanchez.
Musim lalu, dikutip dari
Whoscored, Alexis mencetak 16 gol dan delapan
assist di liga dari 35 kali bertanding. Jumlah ini mungkin masih berada di bawah capaiannya saat bermain untuk
Blaugrana. Pada musim 2013/2014, atau musim terakhir Alexis di Barcelona, penyerang berkebangsaan Cile ini mencetak 19 gol dan 10
assist dari 27 kali bertanding.
Meskipun ia mencatat jumlah yang begitu banyak, tentu ini tak lepas dari peran rekan-rekannya di Barcelona. Alexis mungkin saja tinggal mencocor bola hasil “kerja keras” Lionel Messi. Belum lagi kehadiran Neymar di sisi kiri yang baru ditransfer pada musim tersebut. Barcelona memang superior di La Liga. Capaian gol Alexis pun hampir disamai capaian gol Pedro yang mencetak 15 gol. Messi? 27 gol!
[caption id="" align="alignnone" width="400"]

foto: yahoo.com[/caption]
Peran berbeda diemban Alexis di Arsenal. Bekerja di sayap kiri, Alexis bukan sekadar memberi umpan, tetapi juga mesti bisa menyelesaikan peluang. Hal ini bisa dilihat dari jumlah tendangan per pertandingan yang dilakukan Alexis di Barcelona dengan di Arsenal. Berdasarkan
Whoscored, selama di Barcelona, Alexis rata-rata tak pernah menendang lebih dari dua kali. Capaian tertingginya terjadi pada musim 2013/2014 di mana ia melepaskan 1,9 tendangan per pertandingan.
Apa yang terjadi di Arsenal sungguh jauh berbeda. Alexis lebih agresif secara penyerangan. Musim lalu, jumlah tendangan per pertandingannya naik drastis menjadi 3,5 kali per pertandingan. Musim ini, dari 13 kali berlaga, Alexis rata-rata melepaskan 4,1 tembakan per pertandingan. Capaian Alexis tersebut merupakan yang terbanyak kedua di Liga Primer Inggris setelah Philippe Coutinho dengan 4,3 tendangan per pertandinga.
Lalu kabar buruk itu terdengar setelah Alexis menderita cedera sejak akhir November lalu. Menurut manajer Arsenal, Arsene Wenger, Alexis baru bisa bermain pada pertengahan Januari atau sekitar tanggal 10 tahun depan. Ini artinya, Alexis akan absen dalam pertandingan menghadapi Southampton, Bournemouth, Newcastle United, dan Sunderland.
Faktor Ramsey, Oezil, dan Giroud
[caption id="attachment_191957" align="aligncenter" width="696"]

foto: Arsenal.com[/caption]
Hingga pertandingan menghadapi Manchester City, Arsenal sudah tidak diperkuat Alexis selama empat pertandingan. Dari keempat pertandingan tersebut, Arsenal justru meraih empat kemenangan beruntun di semua ajang, termasuk saat mengalahkan Olympiacos 3-0 yang memastikan langkah mereka di fase
knock out Liga Champions.
Dalam empat pertandingan tanpa Sanchez, posisi Sanchez diisi oleh Oxlade-Chamberlain, Joel Campbell dan dalam dua pertandingan terakhir oleh Theo Walcott. Dan empat laga yang semuanya berakhir dengan kemenangan tersebut tidak lepas dari peran Mesut Oezil, Aaron Ramsey dan Olivier Giroud. Dari empat pertandingan, Giroud mencetak enam gol (plus satu gol bunuh dirinya saat menghadapi Sunderland), Ramsey mencetak dua gol dan dua
assist. Sementara itu, Oezil mengirimkan empat
assist.
Pendukung Arsenal pun mungkin memiliki harapan besar jika melihat empat pertandingan yang dilalui tanpa Alexis (dan Santi Cazorla) seperti Joel Campbell yang kian diberi porsi yang lebih besar di tim, serta padunya duet Aaron Ramsey dan Mathieu Flamini sebagai poros ganda. Belum lagi ketajaman Giroud di lini serang yang membuat Arsene Wenger setidaknya tidak perlu khawatir soal ketajaman timnya.
Halaman berikutnya,
Ada di Mana Arsenal?
Ada di Mana Arsenal?
Mengikuti apa yang dilakukan
Daily Mail, kami menggunakan formula yang sama: Apa jadinya Arsenal tanpa gol dan
assist Alexis Sanchez musim ini hingga pekan ke-14.
Musim ini, Alexis sudah mencetak enam gol dan satu
assist. Tanpa gelontoran gol dan
assist Alexis, Arsenal mengumpulkan 24 poin hasil tujuh kali menang dan tiga kali seri.
Pada pekan ke-14, Arsenal berada di peringkat keempat dengan 27 poin. Tanpa Alexis, Arsenal semestinya berada di peringkat kelima di bawah Tottenham Hotspur.

Dari fakta di atas terlihat kalau gelontoran gol maupun
assist Alexis sejatinya hanya berpengaruh kecil buat Arsenal. Berdasarkan perhitungan penulis, justru peran gol dan
assist Oezil dan/atau Giroud lah yang bisa memengaruhi performa Arsenal.
Tanpa Oezil, Arsenal hanya mengumpulkan 20 poin atau berada di peringkat di peringkat ke-10 atau sama dengan Southampton. Sementara itu, jika peran Oezil dan Giroud absen, Arsenal hanya mengumpulkan 17 poin atau berada di peringkat ke-13 di bawah West Bromwich Albion dan Stoke City.
Melihat hitung-hitungan di atas, terlihat bahwa musim ini Arsenal tidak mengandalkan kemampuan satu atau dua pemain. Absennya Alexis memang membuat Arsenal bisa tergeser Spurs. Namun, absennya Oezil dan Giroud bisa membenamkan Arsenal hingga peringkat ke-13.
Hitung-hitungan di atas pun menjelaskan bahwa tanpa Giroud, Oezil akan kehilangan pemain target yang bisa ia kirimkan umpan, pasalnya, Oezil bukan tipe pemain yang senang mencetak gol--ia lebih asyik memberi keceriaan buat teman-temannya lewat
assist. Di sisi lain, Giroud pun mungkin saja tak akan mencetak banyak gol tanpa Oezil yang memberi umpan, sehingga semuanya menjadi saling berkaitan.
Hal ini pula yang membuat Arsenal masih stabil untuk bisa merangsek ke peringkat pertama. Terlebih, sepakbola Inggris akan menghadapi agenda padat dalam
boxing day. Konsistensi Leicester City pun bisa saja rusak dengan ritme pertandingan yang begitu cepat. Terpelesetnya Leicester bukan tidak mungkin menjadi pintu masuk Arsenal untuk kembali meraih juara Liga Primer Inggris setelah lebih dari satu dasawarsa lalu.
foto: espnfc.com