Analisis dan Daftar Belanja FPL 2019/20: Pemain Depan

Analisis dan Daftar Belanja FPL 2019/20: Pemain Depan
Font size:

Permainan sepakbola memiliki tujuan utama untuk mencetak gol. Pemain yang memiliki tugas utama untuk mencetak gol—secara umum—adalah penyerang. Dua kalimat tadi seharusnya sudah membuat kita menyadari arti penting penyerang di Fantasy Premier League (FPL).

Namun sejujurnya, pemilihan penyerang tidak lantas lebih penting daripada pemilihan gelandang atau bek di FPL. Pada kasus musim lalu misalnya, dari 10 pemain yang masuk pencetak poin FPL tertinggi, tiga di antaranya berposisi sebagai bek. Kemudian jika melihat pemain yang berhasil mencatatkan 150 poin FPL, hanya delapan yang berposisi sebagai penyerang, sementara 13 berposisi gelandang.

Hal ini juga didukung dengan skor penyerang yang umumnya lebih kecil daripada skor gelandang atau bek ketika mereka mencatatkan gol atau asis. Sebagai contoh, mengesampingkan poin bonus, penyerang yang mencetak trigol (12 poin) poinnya sama dengan gelandang yang mencetak satu gol dan dua asis (12 poin).

Oleh karena itu, mungkin lebih baik jika kalian hanya memiliki satu penyerang premium daripada dua. Lalu apakah lantas sisa bujetnya sebaiknya dipakai membeli gelandang premium (seperti Mohamed Salah atau Raheem Sterling)? Kami akan coba membantu. Untuk itu, mari kita mulai dari yang termurah terlebih dahulu.

Penyerang harga ekonomis (£4.5 sampai £6.0)

Kehadiran penyerang ekonomis sangat penting di tim FPL kalian, setidaknya satu, demi menyisakan bujet lainnya untuk dipakai membeli penyerang atau pemain premium di posisi lainnya. Pada kategori ini, kita bisa saja mengesampingkan faktor jadwal. Mari kita lihat siapa penyerang berharga £4.5 yang paling menjanjikan.

Hanya ada enam penyerang dengan banderol £4.5. Sesuai kepemilikan sekarang, mereka adalah Mason Greenwood, Edward Nketiah, Connor Wickham, Sam Surridge, Xande Silva, dan Rhian Brewster. Apakah ada nama yang menjanjikan dari sana? Ternyata ada, meski semuanya bersifat spekulatif; artinya, penyerang murah ini cocok menjadi penyerang ketiga kalian ("cadangan mati").

Mason Greenwood (Man United, £4.5) selalu bermain selama pra-musim bersama Manchester United dengan 201 menit (penyerang yang main tersering kedua di pra-musim United setelah Marcus Rashford). Dia juga menjadi starter pada pekan terakhir musim lalu. Dia berhasil mencetak dua gol, yang merupakan catatan terbaik bersama Anthony Martial (berposisi sebagai gelandang di FPL).

Ole Gunnar Solskjær sudah berkata bahwa dia akan sering memberikan kesempatan kepada Greenwood. Ini adalah modal berharga bagi penyerang termurah di FPL. "Mason tentu saja punya peluang main saat melawan Chelsea (gameweek 1). Dengan pergerakan dan kecerdasannya, dia akan menjadi pemain yang sangat bagus. Dia pesepakbola alamiah yang bisa bermain di mana pun di lini depan," kata Ole, dikutip dari BBC.

Sama seperti Greenwood, Edward Nketiah (Arsenal, £4.5) juga selalu bermain selama pra-musim bersama The Gunners (295 menit). Menilik penampilannya, Nketiah bahkan lebih menjanjikan karena berhasil mencetak tiga gol dan dua asis. Ditambah, Nketiah juga sudah mendapatkan 63 menit bermain dan modal satu gol pada Liga Primer Inggris musim lalu.

Connor Wickham (Crystal Palace, £4.5) hanya absen satu pertandingan selama pra-musim dengan menyumbangkan dua gol dan satu asis dalam 274 menit. Cederanya sempat membuat Wickham tak sekalipun menjadi starter pada pada musim lalu. Performa menarik dan harga murahnya membuat Wickham sejauh ini menjadi penyerang Palace yang paling diminati (3.5%) oleh para manajer FPL, di atas Jordan Ayew (2.2%) dan Christian Benteke (1.0%).

Untuk penyerang lain di harga terendah ini, rasanya Rhian Brewster (Liverpool, £4.5) juga patut dipantau. Dia bermain dalam 236 menit bersama Liverpool di pra-musim dan berhasil membuat dua gol. Jürgen Klopp juga berkomentar positif soal peluang Brewster untuk The Reds musim ini, di mana mereka bermain dalam lima kejuaraan: "Aku sudah bilang dia (Brewster) jika dia memiliki peran penting tahun ini. Tapi seberapa pentingnya, itu tergantung dia."

Rasanya empat nama di atas seharusnya membuat kita tenang dalam memilih penyerang murah. Namun jika mau melihat bujet yang lebih tinggi lagi, mungkin hanya Shane Long (Southampton, £5.0) yang cukup oke, ditambah jadwal Southampton di enam pekan awal juga lumayan mendukung. Penyerang bernama panjang ini berhasil mencetak 5 gol (semuanya dari dalam kotak penalti) dari 30 tembakan (25 dari dalam kotak penalti) dalam 26 pertandingannya bersama The Saints musim lalu.

Performanya itu lebih baik jika dibandingkan dengan penyerang Southampton lainnya seperti Charlie Austin, meski tidak lebih baik daripada Danny Ings (£6.0) atau penyerang baru mereka, Che Adams (Southampton, £6.0), yang berhasil mencetak tiga gol selama pra-musim. Bahkan kalau mau dibandingkan dengan gelandang Southampton, masih ada nama-nama yang lebih menjanjikan seperti Nathan Redmond dan James Ward-Prowse.

Beralih ke harga yang lebih mahal lagi, ada sembilan penyerang FPL yang memiliki harga £5.5. Salah satu yang menarik adalah Divock Origi (Liverpool, £5.5) yang bisa saja mendapatkan banyak menit bermain di awal liga karena faktor Sadio Mané yang belum fit pasca Piala Afrika. Setidaknya selama pra-musim, Origi menjadi pemain paling produktif Liverpool dengan mencetak tiga gol.

David McGoldrick (Sheffield United, £5.5m) mungkin menjadi pemain reguler pada 2019/20. Musim lalu dia bermain dalam 45 pertandingan (36 sebagai starter) untuk Sheffield United di Divisi Championship. Dia mencetak 15 gol dan juga menjadi eksekutor utama tendangan penalti The Blades. Dalam enam gameweek awal, jadwal Sheffield memang tidak mudah, tapi setidaknya mereka hanya sekali menghadapi kesebelasan big six (bertandang ke Chelsea di GW4).

Pada harga £6.0, selain Ings dan Adams, masih ada satu nama yang cukup oke, yaitu Glenn Murray (Brighton, £6.0). Dia menjadi penyerang Brighton & Hove Albion yang paling banyak bermain (244 menit) selama pra-musim dan pada akhirnya berhasil mencetak tiga gol. Melalui skema 3-4-3 Graham Potter, Murray masih menjadi pilihan utama dengan diapit oleh Leandro Trossard (gelandang £6.0) dan Jürgen Locadia (£5.5).

Salah satu yang harus dipantau adalah usia Murray yang akan menginjak 36 tahun pada September. Brighton memiliki jadwal menarik sampai GW6. Murray sendiri selalu bermain selama musim lalu dengan mencetak 13 gol (semuanya dari dalam kotak penalti; terbaik kelima di antara penyerang) dan 25 sundulan (terbaik keenam). Jika kalian tak yakin, kalian bisa memilih Locadia (dua gol, dua asis di pra-musim) atau dua pemain berposisi dalam yang juga oke: Trossard (gelandang; satu gol, tiga asis) dan Shane Duffy (bek; tiga gol).

Meski pada harga ekonomis batas atas ini masih ada nama-nama seperti Patrick Cutrone (Wolverhampton Wanderers), Javier Hernández (West Ham United), Andre Gray (Watford), Joelinton (Newcastle United), Dominic Calvert-Lewin (Everton), dan Benteke (Palace), satu nama yang juga cukup menarik—meski agak spekulatif—adalah Wesley Moraes (Aston Villa, £6.0).

Melihat status Wesley sebagai pemain termahal Villa, seharusnya dia menjadi penyerang utama. Dia berhasil mencetak 13 gol dan enam asis pada musim lalu bersama Club Brugge. Namun melihat gaya permainannya yang lebih sering turun ke dalam, sepertinya manajer FPL lebih bijak jika mengharapkan Wesley untuk mencetak asis alih-alih gol. Selama pra-musim, penyerang jangkung asal Brasil ini mencatatkan dua gol dan dua asis.

Halaman berikutnya: penyerang harga menengah.

Penyerang harga menengah (£6.5 sampai £8.5)

Penyerang berharga menengah yang paling banyak diminati di FPL sejauh ini adalah Raúl Jiménez (Wolves, £7.5). Dengan kepemilikan 23.2%, dia menjadi penyerang paling mainstream kedua setelah Harry Kane. Penyerang asal Meksiko ini mencetak 13 gol dari 88 tembakan di dalam kotak penalti lawan (terbaik ketiga di antara penyerang) dan 10 asis musim lalu. Dia menjadi andalan para manajer FPL karena selalu bermain (hanya dua kali tak menjadi starter). Di pra-musim, dia juga sudah mencetak dua gol.

Namun harga Jiménez naik jauh dibandingkan musim lalu. Tak heran, itu lantas membuat banyak manajer FPL beralih ke Diogo Jota (Wolves, £6.5). Pada musim lalu Jota diklasifikasikan sebagai gelandang oleh FPL. Perubahan posisinya ini tak membuat ketertarikan kepada Jota menurun mengingat dia mencatatkan 9 gol dan 8 asis musim lalu, ditambah dua gol dan dua asis sejauh pra-musim ini.

Satu hal yang tidak mengenakan dari Wolves adalah mereka memiliki jadwal sangat berat di delapan gameweek awal. Ditambah keterlibatan mereka di kualifikasi Liga Europa UEFA, ini seharusnya membuat para manajer berpikir berkali-kali untuk mengambil aset Wolves, apalagi yang memiliki harga tinggi.

Selain Jota, salah satu pemain yang berubah posisi dari gelandang ke penyerang adalah Gerard Deulofeu (Watford, £6.5). Dia mencetak 10 gol dan 5 asis musim lalu dengan bertandem bersama Troy Deeney (Watford, £6.5) yang juga memiliki statistik menarik: 9 gol dan 9 asis. Namun, sama seperti Wolves, jadwal Watford tak terlalu menggembirakan dalam enam gameweek awal.

Dilema Jiménez vs Jota dan Deulofeu vs Deeney terjadi pada kesebelasan yang memiliki jadwal menggiurkan di enam gameweek awal: Bournemouth. Pemilihan Callum Wilson (Bournemouth, £8.0) vs Joshua King (Bournemouth, £6.5) bisa bikin pusing. Bersama Ryan Fraser (£7.5) dan Jordon Ibe (£5.0) di posisi gelandang, rasanya para manajer FPL sebaiknya memiliki pemain The Cherries di skuat mereka.

Melihat musim lalu, Fraser bisa dibilang aset Bournemouth yang paling menarik. Namun untuk yang berposisi penyerang, Wilson dan King ternyata "sebelas-dua belas". Musim lalu Wilson mencetak 14 gol, 65 tembakan, 29 tembakan tepat sasaran, dan 28 big chances. Sementara King mencetak 12 gol, 72 tembakan, 23 tembakan on target, dan 21 big chances.

Jika hanya meninjau statistik, Wilson lebih unggul karena berhasil membuat juga 12 asis (King hanya tiga asis) serta di pra-musim juga sudah mencetak dua gol. Namun melihat harga, King tentu tak kalah menarik karena dia jauh lebih murah (bahkan dibandingkan Fraser juga) dan bertindak sebagai penendang penalti The Cherries. Secara umum untuk aset Bournemouth, kami mengurutkannya begini: Fraser, King, Wilson, dan Ibe.

Meski jadwalnya tak semenarik Bournemouth, dilema lainnya hadir pada pemilihan Chris Wood (Burnley, £6.5) vs Ashley Barnes (Burnley, £6.5). Musim lalu kedua penyerang ini memainkan lebih dari 2300 menit. Wood berhasil mencetak 10 gol dan 3 asis, sementara Barnes 12 gol dan 3 asis.

Dari statistik lainnya pada musim lalu, Barnes sebenarnya lebih unggul. Namun melihat pra-musim, justru Wood yang terlihat menjanjikan. Mantan penyerang Leeds United ini mencetak 9 gol (tiga di antaranya saat membantai Accrington Stanley dengan skor 8-0) dan satu asis. Wood juga menjadi penendang penalti Burnley selama pra-musim.

Pindah kesebelasan ke Everton yang memiliki jadwal paling mudah menurut kami di awal FPL ini, mereka memiliki Moise Kean (£7.0), Cenk Tosun (£6.0), dan Calvert-Lewin (£6.0). Kean mungkin bisa dipantau terlebih dahulu. Namun kami menyarankan sebaiknya kalian memiliki Gylfi Sigurdsson (£8.0) atau Richarlison (£8.0) pada posisi gelandang, serta Lucas Digne (£6.0) atau Seamus Coleman (£5.5) pada posisi bek; yang lebih menjanjikan daripada jajaran penyerang The Toffees.

Salah satu alasan kami tak merekomendasikan Kean karena dia berstatus sebagai pemain baru. Maka secara umum kita perlu memantaunya terlebih dahulu (tidak langsung berjudi). Hal ini juga berlaku untuk penyerang anyar West Ham yang menurut kami harganya terlalu mahal: Sébastien Haller (£7.5). Musim lalu dia berhasil mencetak total 19 gol dari 39 pertandingan di segala ajang bersama Eintracht Frankfurt.

Menjadi salah satu properti panas karena bergelar top skor Championship dengan 29 gol, Teemu Puuki (Norwich, £6.5) menurut kami hanya masuk ke dalam daftar "wajib dipantau" bukan "wajib dimiliki". Alasan kami adalah Championship berbeda jauh dengan Premier League. Selain itu, Norwich City juga punya jadwal sangat berat di lima gameweek awal.

Namun setelah GW5, Norwich memiliki jadwal yang relatif ringan. Maka dari itu, di awal-awal FPL ini sangat pas menjadi "audisi" bagi Puuki yang memiliki nama kocak ini. Jika penyerang Finlandia ini mampu menunjukkan performa baik, jangan sungkan untuk langsung membelinya sebelum harganya naik.

Ada tiga penyerang Chelsea yang memiliki harga serupa: Olivier Giroud, Michy Batshuayi, dan Tammy Abraham. Olivier Giroud (Chelsea, £7.0) menjadi yang paling menarik meski hanya berhasil membuat 2 gol dan 4 asis musim lalu. Kami menganggapnya menarik karena berpendapat jika dia akan menjadi pilihan utama The Blues. Giroud sendiri berhasil mencatatkan 2 gol dan satu asis (sama seperti Batshuayi) selama pra-musim ini.

Meski begitu, Frank Lampard menyatakan bahwa dia akan banyak mengandalkan pemain muda. Mungkin pada suatu waktu, Abraham (satu gol, satu asis di pra-musim) akan mendapatkan kesempatan. Namun untuk sementara, karena Chelsea memiliki jadwal relatif berat di pekan-pekan awal ini, sebaiknya hindari terlebih dahulu. Kalaupun ingin memilih pemain Chelsea, sebaiknya kalian memilih para jajaran gelandang (seperti Willian dan Pedro) atau bek (seperti César Azpilicueta).

Dua nama terakhir yang masuk ke kategori harga menengah—keduanya berharga sama—adalah Romelu Lukaku dan Marcus Rashford (Man United, £8.5). Lukaku, yang harganya turun jauh di FPL, sedang diisukan pindah dari Manchester United. Tidak demikian dengan Rashford yang menjalani pra-musim dengan baik bersama Solskjær.

Rashford bermain dalam 339 menit (terbanyak dan sama banyaknya dengan Martial; gelandang) dan mencetak tiga gol selama pra-musim. Di bawah Solskjær, Rashford lebih produktif dengan mencatatkan satu peluang setiap 22.6 menit (bersama José Mourinho, angkanya hanya satu peluang setiap 47.2 menit). Pada akhirnya dia mampu mencatatkan 7 gol dan 10 asis musim lalu.

Dalam skema Solskjær di pra-musim, Rashford sering bertukar posisi dengan Martial (gelandang, £7.5) untuk sayap kiri dan penyerang tengah. Sebenarnya ketika bermain sebagai penyerang tengah pun, dia selalu bergerak melebar. Namun permainannya lebih hidup jika dikombinasikan dengan Paul Pogba (gelandang, £8.5). Maka jika Pogba tidak jadi pindah (dan Lukaku jadi pindah), Rashford kemungkinan akan sangat berpengaruh di FPL.

Akan tetapi jika itu terjadi, manajer FPL mungkin sebaiknya lebih memilih Pogba atau Martial alih-alih Rashford. Apalagi jika kalian sudah memiliki Greenwood sebagai penyerang termurah yang juga bermain di Setan Merah. 

Halaman berikutnya: penyerang harga premium.

Penyerang harga premium (£9.0 dan seterusnya)

Apabila kalian merasa kurang lengkap jika belum memiliki penyerang premium, maka kalian perlu memilih baik-baik dan secara hati-hati jenis penyerang ini. Secara umum, kami ulangi dari apa yang sudah kami tulis di awal tulisan ini, kami masih merekomendasikan kalian untuk lebih memilih gelandang atau bahkan bek premium; dan jika pun ingin memiliki penyerang premium, sebaiknya satu saja.

Dari tujuh nama penyerang premium (£9.0 ke atas), tiga di antaranya bermain di turnamen internasional (Copa América). Mungkin mereka tak memiliki waktu yang cukup untuk berlatih di pra-musim bersama kesebelasannya masing-masing. Namun itu tak lantas membuat para manajer berpaling dari mereka.

Harry Kane (Spurs, £11.0) menjadi penyerang yang paling banyak dipilih oleh manajer FPL sejauh ini (28.2%). Ini bukan hal yang mengagetkan karena harganya turun £1.5 dibandingkan musim lalu. Ini adalah harga termurahnya sejak 2015/16. Harganya turun karena musim lalu dia "hanya" membuat 160 poin FPL; terburuk sejak 2014/15. Padahal statistiknya masih sangat bagus: 17 gol (terbaik keempat di antara penyerang), 102 tembakan (terbaik keempat), dan 46 shots on target (terbaik kedua).

Sebenarnya musim lalu Kane mampu mencatatkan 5.71 poin FPL per pertandingan (terbaik kedua). Namun sayangnya, sebenarnya musim ini Kane dan Tottenham Hotspur mendapati jadwal cukup sulit di empat gameweek awal, yaitu bertandang ke Manchester City di GW2 dan bertandang ke Arsenal di GW4. Ini mungkin yang membuat para manajer sebaiknya berpikir dua kali untuk membeli Kane.

Ngomong-ngomong, Kane sudah memecahkan "kutukan Agustus"-nya. Jadi itu sudah tak kontekstual lagi. Meski begitu, pada kesebelasan yang sama, para manajer juga bisa memilih gelandang Spurs seperti Lucas Moura (£7.5). Sebagai perbandingan, Lucas berhasil mencetak 3 gol dan satu asis selama pra-musim, sementara Kane 2 gol dan satu asis. Mereka berdua adalah pemain terbaik Spurs selama pra-musim.

Penyerang premium berikutnya yang banyak diminati adalah Pierre-Emerick Aubameyang (Arsenal, £11.0). Timnas Gabon tak berpartisipasi di Piala Afrika 2019, sehingga Aubameyang bisa menjalani pra-musim dengan sempurna bersama The Gunners. Dia menjadi pemain dengan menit bermain terbanyak keempat selama pra-musim di Arsenal (setelah Calum Chambers, Granit Xhaka, dan Sokratis Papastathopoulos) dan mencatatkan tiga gol (sama banyaknya dengan Nketiah) serta satu asis.

Dari 22 gol (top skor bersama Salah dan Mané) dan 7 asisnya di musim lalu, Aubameyang memiliki keunggulan efektivitas dengan 23.4% konversi gol (terbaik kedua dari semua penyerang yang bermain reguler). Salah satu dilema atas pemilihan Aubameyang adalah kehadiran Alexandre Lacazette (Arsenal, £9.5) yang mencatatkan 13 gol dan 12 asis musim lalu.

Sebenarnya Aubameyang lebih unggul jika kita membandingkan statistiknya dengan Lacazette. Aubameyang mencatatkan 94 tembakan (terbaik kelima di antara penyerang) dengan 75 di antaranya dari dalam kotak penalti lawan (terbaik keempat) dan 39 on target (terbaik keempat), serta 36 big chances (terbaik) dan 150 sentuhan di kotak penalti lawan. Sementara Lacazette mencatatkan 81 tembakan dengan 63 di dalam kotak penalti, 28 on target, 18 big chances, dan 203 sentuhan di kotak penalti lawan (terbaik ketiga).

Sayangnya dalam tujuh gameweek awal, The Gunners harus berhadapan dengan tiga kesebelasan big six. Namun setelah itu, jadwal mereka relatif mudah sampai GW17 di pertengahan Desember. Jadi sambil menunggu Aubameyang dan Lacazette, mungkin para manajer FPL bisa beralih sejenak ke Nketiah sebagai penyerang Arsenal dengan harga termurah; atau sambil memantau juga Nicolas Pépé (gelandang, £9.5).

Penyerang premium termahal di FPL musim ini, sekaligus dengan kepemilikan terbanyak ketiga di antara penyerang premium lainnya, adalah Sergio Agüero (Man City, £12.0). Untuk lima musim berturut-turut, Agüero berhasil mencetak lebih dari 20 gol di liga. Musim lalu (21 gol, 11 asis, 201 poin FPL) merupakan musim terbaiknya di FPL sejak 2014/15 (216 poin FPL). Harga berbicara, Agüero sangat konsisten; terutama di kandang. Ini adalah kuncinya.

Pada musim lalu, Agüero bisa diandalkan setiap Man City bermain di kandang. Dia mencetak 23 gol/asis selama bermain kandang dan hanya blank sekali (melawan Leicester City di GW37). Artinya jika kalian mau mengapteni Agüero di kandang, maka kalian hampir pasti akan berbahagia. Namun itu tak terjadi ketika Agüero bermain tandang, dengan hanya enam gol dan tiga asis musim lalu.

Apa yang terjadi dengan Agüero berbanding terbalik dengan rekannya di lini depan, Gabriel Jesus (Man City, £9.5). Jesus menjadi penyerang premium paling "tidak laku" sejauh ini. Rotasi Pep Guardiola membuat Jesus (hanya delapan kali starter) dan Agüero (23 kali diganti) tidak memiliki menit bermain yang banyak.

Sebagai tambahan, biasanya manajer FPL hanya memilih satu di antara Agüero atau Sterling (gelandang, £12.0). Karena harganya sama dan statistik juga tak jauh berbeda, secara umum kami lebih menyarankan kalian untuk memilih Sterling daripada Agüero. Kemudian kami sangat tidak menyarankan kalian memiliki kedua pemain ini secara bersamaan.

Memiliki pemain Man City sepertinya sangat penting di awal FPL ini. Menurut kami, The Citizens memiliki jadwal paling ringan kedua setelah Everton di enam gameweek awal Liga Primer. Bahkan jika diperpanjang lagi linimasanya, Man City punya jadwal oke sampai GW12 (bertandang ke Liverpool) pada awal November.

Beralih dari sang juara bertahan, ada dua penyerang premium lagi yang belum kami bahas. Jamie Vardy (Leicester City, £9.0) secara umum bisa diandalkan namun menjadi tidak menarik begitu melihat ada banyak aset Leicester di posisi yang lebih dalam yang bisa dipilih, yaitu (diurutkan berdasarkan selera kami) Ayoze Pérez (gelandang, £6.5), Youri Tielemans (gelandang, £6.5), James Maddison (gelandang, £7.0), Ricardo Pereira (bek, £6.0), dan Ben Chilwell (bek, £5.5). Jadwal Leicester juga tergolong sulit di delapan gameweek awal, sehingga memilih pemain premium dari kesebelasan ini tergolong berisiko.

Sementara itu, satu penyerang premium terakhir yang kami bahas adalah Roberto Firmino (Liverpool, £9.5). Namun sama seperti Vardy (kecuali dalam hal jadwal), ada banyak pemain yang lebih menarik daripada Firmino di Liverpool seperti Salah (gelandang, £12.5), Mané (gelandang, £11.5), Andrew Robertson (bek, £7.0), Trent Alexander-Arnold (bek, £7.0), Virgil van Dijk (bek, £6.5), dan bahkan Origi (penyerang, £5.5) atau Brewster (£4.5). Firmino sendiri memiliki statistik yang cukup baik sebenarnya, yaitu 12 gol dan 8 asis selama musim lalu. 

Bagaimana? Apakah sesulit itu memilih penyerang? Sama seperti musim lalu, kami hanya bisa berpesan, "go big or go home" untuk para penyerang premium. Terutama Kane, Aubameyang, dan Agüero, yang kadang kita tidak bisa membeli mereka lagi jikaketika harga mereka naik. Harga seringkali berbicara (berlaku juga untuk gelandang premium). Kalaupun harga tidak berhasil berbicara, kita selalu bisa membeli penyerang yang lebih murah di masa depan.

Jangan lupa! Deadline FPL gameweek 1 jatuh pada Hari Sabtu, 10 Agustus 2019, pukul 01.00 WIB. Untuk melengkapi tips awal sebelum mulai menyusun skuat gameweek pertama, berikut adalah rekapitulasi artikel analisis dan daftar belanja FPL 2019/20:

Apapun strategi kita dan siapapun pilihan kita, selalu: Salam panah hijau!

Harga pemain, angka kepemilikan, dan status pemain akurat per 6 Agustus 2019.

Analisis dan Daftar Belanja FPL 2019/20: Pemain Tengah
Artikel sebelumnya Analisis dan Daftar Belanja FPL 2019/20: Pemain Tengah
Pep Guardiola Curigai Mahrez Pakai Doping
Artikel selanjutnya Pep Guardiola Curigai Mahrez Pakai Doping
Artikel Terkait