Akuisisi sebuah kesebelasan sepakbola ibarat dua sisi mata uang. Di satu sisi, ada keuntungan finansial yang bisa didapat oleh kesebelasan yang diakuisisi. Namun di sisi lain, beragam kebijakan yang diambil kadang tak menguntungkan.
Hal tersebut rupanya berlaku di salah satu kesebelasan promosi Bundesliga, Rasenballsport Leipzig atau RB Leipzig. Semenjak mereka diakuisisi oleh salah satu perusahaan minuman berenergi ternama, banyak kebijakan mereka yang dituding tidak menguntungkan pendukung kesebelasan tersebut.
Tak heran, beragam protes dilakukan oleh pendukung kesebelasan Bundesliga lain, salah satunya adalah pendukung Borussia Dortmund. Salah satu kelompok pendukung Borussia Dortmund, The Sudtribune, menolak untuk ikut menemani kesebelasannya saat Dortmund melawat ke Leipzig, Sabtu (10/9) malam WIB.
Aksi boikot tersebut dilakukan karena mereka menganggap bahwa model kepemilikan RB Leipzig tak sejalan dengan asas-asas sepakbola. Sudtribune pun mengeluarkan pernyataannya mengenai sikap yang mereka ambil dalam situs resmi mereka.
“Konstruksi dari kesebelasan RB Lepizig berkontradiksi dengan segala hal yang kami anggap memiliki hubungan dengan sepakbola. Tujuan mereka bermain di kompetisi tertinggi Jerman adalah murni kegiatan komersil.”
“Hal tersebut tentu saja berlawanan dengan nilai-nilai olahraga. Bagi kami, kesimpulan yang kami ambil sudah jelas. Bahwasanya kami tidak akan membeli tiket pertandingan Borussia Dortmund melawan RB Leipzig dan tidak akan datang ke laga tersebut.”
Meski demikian, protes dengan tidak datang ke partai melawan RB Leipzig tidak diambil oleh semua kelompok pendukung kesebelasan runner up Bundesliga musim lalu itu. Ada beberapa kelompok pendukung yang menyatakan sikap untuk tetap datang ke Red Bull Arena, salah satunya adalah Profans Dortmund.
Dikutip dari ESPNFC, kelompok pendukung ini mengatakan bahwa mereka akan tetap berangkat ke Leipzig dan mendukung kesebelasan yang bermarkas di Westfalenstadion tersebut.
“Kami tidak akan memboikot pertandingan Borussia Dortmund melawan RB Leipzig,” Nicolai Maeurer, juru bicara Profans Dortmund. “Ada beberapa kelompok suporter yang memutuskan untuk tidak datang di laga ini.”
Protes melawan RB Leipzig sejatinya tidak hanya terjadi di laga ini. Dalam laga melawan Dynamo Dresden pada putaran pertama Piala Jerman, beberapa kelompok pendukung tim tuan rumah menunjukkan kekesalannya terhadap model kepemilikan tim tamu. Tak heran, terlihat beberapa kepala banteng yang dipenggal berada di sisi lapangan.
RB Leipzig mulai mengubah model kepemilikannya sejak diakuisisi oleh salah satu perusahaan minuman berenergi. Meski ada beberapa keputusan kontroversial yang pernah diambil oleh pemilik kesebelasan ini, namun secara tidak langsung ada beberapa keputusan yang layak ditiru, seperti keberhasilan menggapai Bundesliga hingga mendatangkan pemain muda berkualitas untuk proyek jangka panjang.
Untuk memahami lebih dalam tentang model kepemilikan Leipzig baca juga: RB Leipzig, Sepakbola Jerman Timur, dan Kapitalisme yang Menolong Mereka
Komentar