Teerasil Dangda memang pemain yang sial. Tapi bukan berarti ia memiliki kemampuan yang buruk. Hanya saja ketika ia bermain untuk timnas Thailand dan menjadi pencetak gol terbanyak dalam Piala AFF, entah kenapa gelar Piala AFF tidak mendarat ke pangkuan Thailand dan malah mendarat ke pangkuan tim lain.
Pada Piala AFF 2008, Teerasil menjadi pencetak gol terbanyak bersama Budi Sudarsono dan Agu Cashmir (empat gol). Lalu dalam ajang Piala AFF 2012, ia sukses menjadi pencetak gol terbanyak dengan raihan lima gol. Tapi anehnya ketika ia menjadi pencetak gol terbanyak, gelar justru tidak mendekat. Pada 2008, gelar itu jatuh ke Vietnam. Sedangkan pada 2012, gelar itu mendarat di pangkuan Singapura.
Semakin aneh lagi karena ketika ia tidak membela timnas Thailand dalam ajang Piala AFF 2014 karena tidak dilepaskan oleh klubnya, Almeria, Thailand justru malah meraih gelar Piala AFF, sekaligus menjadi gelar mereka yang keempat sepanjang keikutsertaan mereka dalam ajang yang mempertemukan negara-negara Asia Tenggara ini.
"Dua kali menjadi pencetak gol terbanyak, yaitu pada 2008 dan 2012 seolah menjadi tidak berarti karena tim tidak meraih apa-apa dan hanya menjadi runner-up saja. Saya lebih memilih menang bersama tim daripada menjadi pencetak gol terbanyak. Saya juga kecewa tidak bisa ambil bagian dalam Piala AFF 2014 ketika tim saya menjadi juara," ujar Teerasil seperti dilansir situs resmi Piala AFF.
Ketika kembali lagi ke Thailand dan membela Muangthong United, ia langsung dapat beradaptasi dengan sepakbola Thailand. Ia juga mengaku belajar banyak dari Adisak Kraisorn, rekan satu timnya di Muangthong yang harus absen dalam empat pertandingan babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia karena cedera.
"Tak ada masalah bermain dengan Adisak. Saya langsung dapat beradaptasi dengan permainannya. Saya juga banyak belajar darinya, meski usianya lebih muda dari saya. Saya banyak belajar tentang hal-hal yang belum saya ketahui darinya," tambahnya.
Adisak sendiri menjadi bintang dalam Piala AFF 2014. Bersama Chanathip Songkrasin, mereka sukses membawa Thailand menjadi juara setelah mengandaskan perlawanan Malaysia. Pelatih Thailand, Kiatisuk Senamuang, juga berhasil memecahkan rekor setelah menjadi orang yang memenangkan trofi AFF ini sebagai pemain dan pelatih.
Dalam ajang Piala AFF 2016 ini, Teerasil yakin bahwa Thailand akan meraih prestasi yang membanggakan. Tergabung bersama Indonesia, Singapura, dan tuan rumah Filipina di grup A, pemain berusia 28 tahun ini yakin bahwa tim Gajah Putih akan keluar sebagai juara, karena percaya akan efek tempaan dari Liga Primer Thailand.
"Alasan di balik bagusnya penampilan kami adalah karena kualitas liga kami yang semakin bagus juga dari tahun ke tahun. Hal ini berdampak kepada pelatih timnas (sekarang Kiatisuk). Ia menjadi punya banyak pilihan pemain karena mereka ditempa dalam liga yang sama. Hal itu juga menambah kedalaman dalam skuat timnas sehingga siap mengarungi pertandingan-pertandingan penting," pungkasnya.
foto: affsuzukicup.com
Komentar