Semifinal Piala AFF 2016 leg pertama yang berlangsung antara Indonesia melawan Vietnam usai. Tim Merah Putih mampu mengalahkan Vietnam lewat gol dari Hansamu Yama dan Boaz Salossa (tendangan penalti). Vietnam mampu membalas satu gol lewat Nguyen Van Quyet (tendangan penalti). Meski begitu ada hal-hal menarik yang bisa diamati dari pertandingan tersebut, salah satunya adalah wasit.
Pertandingan semifinal leg pertama yang berlangsung di Stadion Pakansari. Cibinong, Bogor pada Sabtu (3/12/2016) malam tersebut dipimpin oleh Jarred Gillett, wasit asal Australia. Ia adalah wasit yang pernah mendapat gelar Referee of The Year pada musim 2011/2012 dan pada musim 2014/2015 serta pernah memimpin partai salah satu tim Indonesia, yaitu Persib Bandung ketika Persib bertandang ke kandang Hanoi T&T dalam babak kualifikasi Liga Champions Asia.
Ternyata wasit ini, meski pernah terlibat dalam beberapa proyek wasit yang dibuat oleh AFC, serta pernah mendapatkan gelar sebagai wasit terbaik Australia, adalah wasit yang cukup dibenci di Australia. Salah satu tim A-League yang memberikan sorotan kepada Jarred adalah Western Sydney, tim yang dilatih oleh Tony Popovic.
Bukan tanpa alasan Popovic dan Western Sydney begitu membenci Jarred. Mereka memang memiliki rekor yang buruk ketika pertandingan mereka di A-League dipimpin oleh Jarred Gillett. Terakhir ketika Western Sydney bertanding melawan Melbourne Victory (yang berakhir dengan kemenangan Victory dengan skor 0-3), mereka melancarkan protes yang keras seusai pertandingan kepada Jarred yang mereka kerap mengeluarkan keputusan kontroversial dalam pertandingan tersebut.
Popovic melancarkan protes setelah ia menilai bahwa timnya seharusnya mendapatkan tendangan penalti, serta gol kedua Victory yang seharusnya tidak disahkan karena bola mengenai tangan pemain Victory.
"Tidak salah lagi, pelanggaran itu seharusnya berbuah tendangan penalti bagi tim saya. Kami bisa saja menang jika Gillett tidak menjadi wasit dalam pertandingan tersebut. Saya yakin," ujar Popovic kepada Fox Sports.
Tak hanya itu, Gillet juga pernah membuat pelatih Adelaide United, Guillermo Omar, kecewa besar padanya. Pada laga antara Adelaide United melawan Perth Glory, Adelaide mendapatkan gol yang menurut pihak Adeilade cukup kontroversial. Omar kemudian mengajuk protes. Tapi yang terjadi kemudian Omar justru dikartu merah Gillet.
Dalam pertandingan melawan Indonesia, lagi-lagi Gillett mengeluarkan beberapa keputusan kontroversial. Dari beberapa keputusan yang ia buat, ada dua keputusan yang cukup fatal. Keputusan pertama adalah ketika tekel dua kaki dari pemain Vietnam no. 8, Nguyen Trong Hoang kepada pemain Indonesia hanya diganjar kartu kuning.
Sedangkan keputusan kedua adalah ketika ia menghadiahkan penalti untuk Vietnam pada babak pertama. Dalam kejadian tersebut, sentuhan antara Le Cong Vinh dan bek Indonesia minim dan tidak terlalu keras. Hal inilah yang membuat ia banjir kontroversi dalam pertandingan tersebut.
https://twitter.com/panditfootball/status/805035958622003201
Meski keputusannya banyak menuai kontroversi, masih ada beberapa sosok yang membela Gillett. Salah satunya adalah pelatih Perth Glory, Ian Ferguson. Ia berujar bahwa menghakimi Gillett sebagai wasit kontroversial adalah hal yang tidak wajar, karena pada dasarnya ia percaya wasit itu tidak luput dari kesalahan.
"Saya tidak pernah menyalahkan wasit, termasuk dia (Jarred Gillett). Ia tentu pernah berbuat kesalahan ketika memimpin pertandingan, tapi saya selalu menekankan kepada anak asuh saya untuk terus bertanding. Tidak perlu menyalahkan wasit. Apalagi sampai mencapnya sebagai wasit kontroversial. Itu adalah hal yang berlebihan," ujar Ferguson seperti dilansir news.co.au.
Sedangkan bagi Indonesia sendiri, ini bisa menjadi pelajaran bahwa wasit asing tidak selamanya memiliki kompetensi yang lebih baik. Pada dasarnya mereka juga adalah manusia biasa, yang tidak luput dari kesalahan. Dan kesalahan Gillet pada laga ini, dengan memberikan penalti untuk Vietnam, bisa berakibat fatal bagi Indonesia yang kebobolan di kandang.
foto: zimbio.com
Komentar