Hasil undian babak ketiga Piala FA Inggris sudah keluar. Tim-tim level bawah akan bertemu dengan tim-tim top flight. Ada juga beberapa tim-tim dari Liga Primer yang sudah saling bersua seperti West Ham melawan Manchester City, Sunderland melawan Burnley, serta Everton yang berhadapan dengan Leicester City. Tapi satu undian yang cukup menarik terjadi ketika Manchester United dipertemukan dengan Reading.
Kenapa menarik? Karena Reading sekarang ditangani oleh Jaap Stam. Semasa berkarier sebagai pemain, Stam pernah membela Manchester United selama tiga musim (1998/1999, 1999/2000, serta 2000/2001). Dalam tiga musim kebersamaannya dengan United, ia cukup banyak menyumbangkan trofi utama.
Tercatat, ia sukses menyumbangkan tiga gelar Liga Primer, satu gelar Piala FA, satu gelar Piala Interkontinental, dan satu gelar Liga Champions. Stam juga menjadi bagian dari tim United yang berhasil meraih treble pada musim 1998/1999. Ketika itu ia berstatus sebagai pemain baru yang direkrut dari PSV Eindhoven.
Namun pada musim 2000/2001, secara kontroversial Stam dijual ke Lazio yang disinyalir karena mengalami masalah dengan Sir Alex Ferguson. Masalah itu muncul setelah ia mempublikasikan autobiografinya, Head To Head, yang di dalamnya berisikan pandangannya mengenai dirinya sendiri dan United. Di dalamnya ia juga menyebutkan bahwa upaya Ferguson untuk membelinya dari PSV ia lakukan tanpa sepengetahuan dari manajemen PSV.
Inilah yang membuat Ferguson gusar. Hubungan mereka pun memburuk, lalu terjadilah sebuah insiden di stasiun pengisian bahan bakar, kala Stam dan Ferguson mengobrol, yang berakhir dengan keputusan bahwa Stam harus segera pindah ke Lazio. Stam menyetujuinya, Ferguson pun sama. Sebuah keputusan yang akhirnya menjadi sesal, terutama untuk Ferguson.
"Saat itu saya mengira ia sudah habis karena ia baru saja sembuh dari cedera achilles. Kami mendapat tawaran dari Lazio. Tawaran sebesar 16,5 juta paun untuk pemain yang sudah berusia 29 tahun. Itu adalah tawaran yang tidak bisa kami tolak. Tapi sekarang saya menyesali keputusan tersebut dan sadar bahwa itu adalah kesalahan. Pada masa-masa terakhirnya ia bermain untuk Ajax, ia masih mampu bermain dengan baik," ujar Ferguson seperti dilansir The Independent.
"Saya ingat ketika bertemu dengannya pada 2006 lalu, dalam sebuah pertandingan pramusim, ia menatap ke arah saya. Ada sebuah tensi di sana yang bisa saya rasakan. Tapi itulah sepakbola, kadang kita kerap dipertemukan dalam suasana yang tak terduga. Anda bisa menyesali keputusan yang sudah Anda buat, tapi tak ada jalan lain bagi Anda selain maju terus ke depan," ujar Stam seperti dikutip Daily Mail.
Itu adalah masa lalu. Sekarang Stam sudah menekuni pekerjaannya sebagai manajer. Tapi setidaknya, para suporter United akan menyambutnya dengan bahagia di Old Trafford, karena seperti halnya Stam yang masih menyimpan United di hatinya, suporter United pun masih menyimpan Stam di hati mereka atas masa-masa indah yang sudah mereka lalui bersama.
https://twitter.com/suki_b/status/805858029992312832
https://twitter.com/BillyHouston21/status/805861886302580736
https://twitter.com/steveneary66/status/805860891233255424
https://twitter.com/Ahm3dK/status/805859192854761473
https://twitter.com/marcus_rodrig46/status/805857226908901378
foto: @TalkReading
Komentar