Tim kebanggaan Ibu kota Indonesia, Persija Jakarta, sudah berlatih sejak 20 Desember 2016 di Lapangan POR (Pusdiklat Olahraga) Sawangan, Depok. Pelatih Persija, Stefano Cugurra Teco, fokus mengembalikan kebugaran pemain yang disiapkan untuk mengikuti Piala Presiden dan Liga 1.
Latihan fisik pun diterapkan pelatih berpaspor Brasil itu di waktu yang singkat, terutamanya karena pemain-pemain yang berlatih datang dengan kondisi yang berbeda-beda. Ada pemain timnas Indonesia yang sebelumnya bermain di Piala AFF seperti Andritany Ardhiyasa dan Gunawan Dwi Cahyo, ada juga pemain asing yang masih diseleksi Teco, salah satu pemain itu datang dari Cile dan berusia 21 tahun, Hugo Nicolas Retamal.
Persija sempat mengikuti ajang Trofeo Bhayangkara yang berlangsung Minggu lalu bersama Bhayangkara United dan Arema. Ajang itu bukan tolok ukur bagi Teco untuk melihat kesiapan pemain mengikuti Liga 1, karena kondisi fisik pemain belum sepenuhnya bugar untuk laga kompetitif.
Namun setelah 12 hari berlangsung dan menjelang berlangsungnya turnamen Piala Presiden yang berlangsung akhir pekan ini, Teco pun mempercepat porsi latihan tim, dan akan segera mengenalkan permainan teknik dan taktik kepada para pemain.
“Sudah kelihatan (fisik pemain), yang pemain bermain dari hari pertama sudah lumayan bagus. Ada yang pemain belum hari pertama masih belum, harus latihan lagi buat fisik. Tapi besok (Jumat) sudah mulai teknik, taktik, karena pemain sudah ada fisik,” ucap Teco saat kami temui di Depok.
Eks pelatih Royal Thai Navy juga menjelaskan latihan yang dilakukan tim berjuluk Macan Kemayoran hari ini. Dalam pengamatan kami, seluruh pemain senior dan andalan klub sudah berlatih hari ini seperti Maman Abdurahman, Bambang Pamungkas, Ismed Sofyan, Andritany, Gunawan, dan Sutanto Tan.
Para pemain yang hadir dibentuk menjadi tiga tim, bermain setengah lapangan dan dua gawang. Teco memberikan latihan fisik dengan menyajikan games dengan intensitas tinggi, di mana tiap kali gol terjadi di antara dua tim, maka tim ketiga langsung masuk menggantikan tim yang kebobolan.
“Latihan kita hanya empat (porsi), pertama hanya fisik buat pemain, power, ada jump, speed, agility. Itu yang pertama dari latihan, yang kedua kita punya tiga tim di lapangan buat finishing ball, buat komunikasi, buat teamwork,” jelas Teco.
Sebelum menerapkan latihan teknik dan taktik, pelatih berusia 42 tahun sudah mengantongi formasi alternatif yang akan digunakannya di Persija, sebelumnya di Bhayangkara Cup menerapkan formasi 4-3-3. Skema itu tak jadi taktik pakem yang digunakan Persija yang dahulu pernah menerapkan 4-2-3-1 dan 4-4-2.
“Kami coba dulu 4-3-3, lihat cocok atau tidak. Jika mereka sudah tahu, pemain sudah tahu, berikutnya main di 4-4-2 atau 4-2-3-1, yang saya mau kami punya dua sistem, kami bisa variasi, kami bisa main 4-4-2 tapi juga harus tahu sistem lain,” imbuh Teco.
Menanggapi variasi taktik yang berpotensi digunakan Teco, Maman pun tidak keberatan dengan formasi apa pun yang diterapkan sang pelatih. Sebab, menurutnya yang terpenting adalah koordinasi di antara pemain.
“Sama saja, pake 4-4-2 atau 4-3-3 sama saja, yang penting koordinasi dan semua pemain mau melakukan pergerakan,” tukas Maman.
(ahp)
Komentar