Setidaknya, Essien Empat Kali Cedera Parah

Berita

by redaksi 36790

Setidaknya, Essien Empat Kali Cedera Parah

Michael Essien yang baru direkrut Persib memang memiliki rekam jejak mentereng dalam kariernya. Selain merupakan penggawa timnas Ghana sejak 2002 hingga pensiun dari timnas pada 2014, ia juga pernah membela kesebelasan besar dunia seperti Real Madrid, AC Milan, Chelsea dan Olympique Lyon; empat liga top Eropa.

Namun di balik menterengnya nama besar Essien, ia memiliki catatan kelam perihal cedera. Di kesebelasan terakhir yang ia bela sebelum Persib, Panathinaikos (Yunani), Essien juga sempat menderita cedera parah, di mana ia absen selama tiga bulan karena menderita cedera pangkal paha.

Essien memang cukup akrab dengan meja operasi. Dari penelusuran kami, setidaknya empat kali Essien menderita cedera parah, termasuk yang ia alami ketika membela Panathinaikos. Tiga cedera parah lainnya ia alami saat masih membela Chelsea.

Cedera parah pertama ia dapatkan pada musim 2008/2009. Kala itu, ia cedera ligamen dan menyebabkannya harus absen selama lima bulan lebih. Musim berikutnya, cedera lututnya kembali kambuh pada awal Januari 2010. Cederanya ini membuatnya harus menepi hingga akhir musim, kehilangan setengah musim kompetisi.

Kembali pulih pada musim 2010/2011, cedera lututnya kembali kambuh jelang musim 2011/2012 bergulir. Saat itu merupakan cedera terlama yang ia alami sepanjang kariernya. Pemain asal Ghana ini harus menepi setidaknya selama 184 hari, atau enam bulan. Setelah cedera ini, walau sempat dipinjamkan ke Real Madrid, karier Essien mulai merosot.

Sehabis dari Chelsea, Essien hijrah ke AC Milan. Namun hijrah ke Italia pun tak mengangkat kariernya. Dalam dua musim, ia hanya bermain sebanyak 22 kali saja. Cedera juga merundungi Essien selama membela Rossoneri. Di musim pertama, ia sempat absen selama sebulan. Sementara pada musim kedua, pemain yang kini berusia 34 tahun ini cedera dua bulan dan melewatkan 10 pertandingan Milan.

Dari Milan, barulah Essien hijrah ke Yunani untuk membela Panathinaikos. Namun cedera parah keempatnya membuat Essien hanya bermain di 12 laga saja pada musim 2015/2016. Cederanya tersebut membuat Panathinaikos tidak mendaftarkannya untuk musim 2016/2017, dan berencana mengakhiri kontraknya yang baru berakhir pada Juni 2017. Dengan kesepakatan bersama yang berjalan alot, akhirnya Essien bebas transfer lebih dini.

Essien kemudian sempat dikaitkan akan bergabung dengan kesebelasan Australia, Melbourne Victory. Melbourne Victory pun tertarik untuk menggunakan jasanya. Hanya saja kepindahan Essien ke Australia, menurut qatar-soccer.net, batal karena sang istri enggan tinggal di Australia.

Setelah Australia, giliran kesebelasan Thailand, Muangthong United, yang diisukan akan mendaratkan Essien pada akhir 2016 lalu. Kami sendiri belum menemukan alasan mengapa juara bertahan Liga Thailand tersebut batal merekrut Essien. Selain nilai kontrak yang tidak cocok, injury prone Essien disinyalir menjadi penyebab alotnya negosiasi.

Persib sendiri, sebagai kesebelasan baru Essien, tak khawatir dengan rekam jejak cedera Essien. Sang pelatih, Djajang Nurjaman, percaya hasil medical check-up Essien yang menunjukkan tak ada masalah membuatnya yakin pada Essien. "Ya, kita tahu [Essien rentan cedera]. Tapi belakangan ini dia kan udah melalui general check-up di sini. Kondisi fisiknya bagus, aman."

Komentar