Pada awal musim 2016/2017 ini, nama Henrikh Mkhitaryan sangat jarang diturunkan oleh manajer Manchester United, Jose Mourinho. Ia hanya tercatat bermain dalam enam laga saja dari 17 pertandingan awal United musim ini di semua kompetisi.
Mkhitaryan baru mendapatkan kepercayaan bermain secara reguler setelah tampil apik dalam laga Liga Europa saat United menghempaskan Feyenoord empat gol tanpa balas. Setelah laga ini, ia akhirnya mampu terus menunjukkan penampilan yang gemilang dan mengunci satu spot di lini tengah atas nama dirinya.
Dalam sebuah wawancara di Armenia, ia mengungkapkan rahasia keberhasilannya meraih tempat di tim inti United setelah sempat tersisih pada awal musim.
"Nah, hidup kita tidak ada gunanya tanpa kesulitan," ujarnya seperti dikutip oleh Manchester Evening News. "Setiap orang harus mampu menangani kesulitan, dan kekhawatiran yang sama terjadi pada saya. Tapi itu tidak sulit bagi saya untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ini karena saya tahu bahwa cepat atau lambat saya akan mendapatkan kesempatan dan saya akan memanfaatkannya
"Ya, ada kasus ketika seseorang menghadapi masalah yang lebih rumit, tapi ia harus siap menghadapi mereka. Saya hanya menunggu kesempatan saya. Saya bekerja dan saya bekerja keras, menunggu kesempatan saya, mengerti dan memanfaatkan itu.
"Saya tidak berfokus pada apakah saya seorang pemain kunci bagi Manchester United atau tidak, saya hanya mencoba untuk melakukan yang terbaik untuk membantu tim dan menjadi bagian dari tim," tambahnya.
Saat ini, ketika pemain timnas Armenia ini sudah mulai menjadi pemain kunci di lini tengah United, ia sudah tampil pada 27 laga dengan mencetak tujuh gol dan satu asis.
Foto: skysports.com
Komentar