Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) sudah mengeluarkan surat rekomendasi penyelenggaraan Liga 1 Indonesia pada hari ini (13/04). Ketua tim verifikasi, Iman Suroso, mengatakan bahwa rekomendasi akan dikeluarkan dengan tiga catatan penting.
"Pertama, masalah izin tinggal sementara (KITAS). Kami minta bagi pemain asing yang tidak memiliki KITAS pada saat pertandingan berlangsung tidak diperbolehkan turun [atau] dimainkan hingga seluruh urusannya selesai," kata Iman seperti yang dikutip dari Pikiran Rakyat.
Iman kemudian melanjutkan: "Kedua, PT LIB (Liga Indonesia Baru) belum melaporkan pengesahan susunan tim pemain dari seluruh klub. Ketiga, masalah tunggakan; dari 18 klub, Persegres masih belum melunasi tunggakannya, hingga mereka belum serahkan surat bebas tunggakan."
Baca juga: Masalah Penunggakan Gaji di Indonesia Masih Ada
Meskipun tidak memberikan batas waktu, seluruh catatan tersebut diminta untuk dilengkapi secepatnya sembari berjalannya kompetisi. Hal ini agak menggelikan, karena pada akhirnya verifikasi benar-benar dilakukan "sambil jalan".
Kasus penunggakan gaji juga sebenarnya bukan terjadi di Persegres Gresik United. Mantan pelatih Pelita Bandung Raya yang kini bernama Madura United, Daniel Darko Janakovic, sempat protes jika gajinya belum dibayarkan. Akan tetapi, BOPI menyatakan bahwa tidak ada laporan yang masuk, sehingga hal tersebut tidak akan digubris.
BOPI juga bilang itu merupakan kasus lama sehingga mereka tidak akan ikut campur mengingat secara administrasi, Madura United dinilai sudah memenuhi seluruh persyaratan BOPI.
Hal tersebut adalah hal menggelikan lainnya, karena jika Madura benar-benar sudah memenuhi persyaratan administrasi, kenapa bisa-bisanya ada kasus yang belum terselesaikan? Apalagi mengingat mereka sampai bisa mengontrak marquee player mereka, Peter Odemwingie.
Di sini lah sebenarnya kita butuh transparansi. Sudah semestinya proses verifikasi bisa memfasilitasi transparansi tersebut.
Negosiasi masalah KITAS
Dari sepanjang tulisan ini, hal yang menjadi fokus adalah KITAS. Sebenarnya sudah jelas jika setiap pemain asing perlu memiliki KITAS untuk bermain. "Jika klub memainkan pemain asing tanpa KITAS, itu dianggap pelanggaran dan akan diberikan sanksi," kata Noor Aman, Ketua BOPI.
Noor Aman mengakui masih ada banyak pemain yang belum mengantongi KITAS atau Kartu Izin Tinggal Sementara. Bagi yang belum tahu, mengurus KITAS itu butuh waktu yang panjang, biasanya sekitar satu bulan. KITAS sangat dibutuhkan untuk orang asing bekerja di Indonesia, inilah kenapa dahulu mayoritas pelatih dan pemain asing sempat terancam dideportasi dari Indonesia.
Namun, BOPI tetap tidak akan memberikan toleransi kepada pemain yang belum memiliki KITAS untuk bermain.
Sementara Risha Adi Wijaya, CEO PT LIB, mengatakan KITAS hanya untuk pemain asing yang baru musim ini berkiprah di Indonesia. Hal ini karena KITAS memiliki masa berlaku yang tidak sebentar, sehingga untuk pemain asing yang musim lalu sudah bermain di Indonesia, tidak perlu mengurus KITAS baru karena KITAS yang lama seharusnya masih berlaku.
Merujuk pada peraturan di atas, bisa jadi kita belum akan bisa menonton pemain-pemain asing yang baru didatangkan tahun ini seperti Odemwingie, Michael Essien, Carlton Cole, Shane Smeltz, Jose Coelho, dan masih ada beberapa nama lainnya, karena pengurusan KITAS adalah sekitar satu bulan, dan ketika KITAS sedang diproses-pun pemain tersebut tidak boleh bermain. BOPI menyatakan jika pemain asing hanya bisa bermain jika KITAS-nya sudah "tuntas diurus", bukan "sedang diurus".
Akan tetapi, bukan Indonesia namanya kalau tidak bisa bernegosiasi. CEO PT LIB tersebut dengan BOPI ternyata melaksanakan satu langkah lagi, yaitu menandatanganani "perjanjian kerjasama".
"Nanti [perjanjian] itu akan meng-cover segala sesuatu yang terkait dengan dokumen-dokumen. Artinya, dalam jangka waktu hingga akhir musim, ada dokumen-dokumen yang belum [selesai] dan akan dilengkapi [menyusul]. Misalnya, KITAS. Semua pemain baru, asing, tentunya masih dalam proses. Statement kami sampai detik ini, pemain yang turun harus memiliki [KITAS]," kata Risha.
Dari pernyataan tersebut sebenarnya sudah jelas. Tapi ternyata ada tambahannya. "Tapi apabila 1-2 pemain tidak bisa main, itu yang di-cover [oleh] joint coorperation agreement ("perjanjian kerjasama") agar mereka bisa bermain sembari proses KITAS-nya berjalan. Jadi, tidak serta-merta tidak boleh bermain," katanya, masih dari sumber kutipan yang sama seperti di atas, yaitu dari Pikiran Rakyat.
Namun, nasi sudah menjadi bubur, rekomendasi pun sudah keluar dan sepak mula Liga 1 akan benar-benar berlangsung pada 15 April 2017, antara Persib Bandung melawan Arema FC. Ambil contoh dari dua kesebelasan tersebut, tercatat ada Essien dan Cole dari kubu Persib yang baru bermain di Indonesia tahun ini.
Baca juga: Verifikasi Instan Khas Indonesia
(dex)
Komentar