Ada dua wajah yang berbeda terlihat usai pertandingan Persib melawan Borneo FC. Wajah sedih Djadjang Nurjaman, dan wajah puas Ahmad Amiruddin serta Ponaryo Astaman.
Borneo FC sukses menahan imbang Persib Bandung dalam laga lanjutan Liga 1 2017, Sabtu (20/5/2017) malam di Stadion Gelora Bandung Lautan Api dengan skor 2-2. Sempat tertinggal 2-1 dari tuan rumah lewat gol Gian Zola dan Vladimir Vujovic, Matheus Lopes sukses mencetak gol penyama kedudukan pada akhir pertandingan sehingga membuat pertandingan berakhir imbang.
Hasil ini pun memutus rekor clean sheet yang sudah dicetak oleh Persib dalam empat pertandingan sebelumnya. M. Natshir harus rela gawangnya kebobolan dua gol, membuat Persib kembali gagal meraih kemenangan di kandangnya sendiri, dan menciptakan dua wajah berbeda di kubu Persib dan Borneo FC.
Kerja Keras Pemain dan Unggul di Lini Tengah
Dalam jumpa pers seusai pertandingan, asisten pelatih Borneo FC, Ahmad Amiruddin mengungkapkan bahwa kerja keras anak asuhnya adalah kunci mereka mampu menahan imbang Persib dalam pertandingan kali ini. Hal ini juga didukung oleh pernyataan dari sang kapten, Ponaryo Astaman, yang mengungkapkan bahwa Borneo FC mampu mengimbangi Persib karena mereka bermain secara tim.
"Pertama-tama sebagai asisten pelatih saya mengucapkan terima kasih kepada semua pemain atas kerja kerasnya. Alhamdulillah hari ini kita dapat satu poin di Bandung. Ini sangat memuaskan, kami sangat bersyukur," ujar Ahmad Amiruddin.
"Salut dengan kerja teman-teman. Walaupun kita main away, di kandang Persib dengan dukungan ribuan bobotoh, kita tetap tenang, fokus, dan bermain sesuai dengan apa yang diinstruksikan. Tidak terpancing, bermain lebih sabar walaupun kita sempat ketinggalan dan sempat dapat hukuman penalti, tapi teman-teman tetap percaya diri kita bisa menyamakan kedudukan dan akhirnya di menit terakhir kita bisa meraih apa yang kita mau dan mempertahankannya sampai pertandingan berakhir," ujar Ponaryo.
Selain kerja keras, pemain yang akrab disapa Popon ini juga menyebut kunci keberhasilan Pesut Etam menahan imbang Persib dalam laga tersebut adalah karena Borneo FC unggul dalam lini tengah. Tendangan penalti yang gagal dari Essien juga ia anggap menjadi salah satu titik kebangkitan para pemain Borneo di lapangan.
"Sirkulasi bola secepat mungkin, karena kita tahu Persib punya gelandang yang kuat dalam duel, tapi kurang bagus dalam menutup daerahnya."
"Hanya Hariono mungkin yang bekerja mati-matian di tengah, sedangkan Zola memang lebih kepada ofensif, dan mungkin Essien, malam ini kita berhasil memanfaatkan mobilitasnya yang sudah menurun dan kita berhasil menguasai lini tengah dengan memainkan bola pendek dari kaki ke kaki, lebih cepat sirkulasi perpindahan bolanya dan itu berhasil kita mainkan dalam pertandingan kali ini."
"Tidak bisa dipungkiri, itu (gagalnya penalti) menjadi titik balik untuk Borneo, membangkitkan motivasi kita dengan tidak golnya penalti itu. Tapi di luar itu, saya salut dengan perjuangan para pemain, kita tampil sebagai satu tim, saling mendukung satu sama lain, itu yang membuat kita tampil kompak dan kuat malam ini," ujar Popon.
Faktor-faktor inilah yang pada akhirnya membuat Popon dan Amir menunjukkan wajah senyum mereka seusai laga, layaknya seperti sudah menyelesaikan misi yang berat.
Dampak Gagalnya Penalti Essien
Lain hal dengan Popon dan Amir, wajah berbeda ditunjukkan elemen-elemen Persib. Pelatih Persib, Djadjang Nurjaman mengaku kecewa atas hasil yang didapat oleh Persib ini, apalagi dalam keadaan Persib sudah unggul 2-1 sampai jelang akhir pertandingan. Permohonan maaf pun dilontarkan oleh Djanur dan Billy Keraf.
"Hasil yang kurang memuaskan, sungguh mengecewakan karena seharusnya dari permainan seperti itu harusnya kita keluar sebagai pemenang namun hasilnya di akhir pertandingan 2-2, sebuah kerugian bagi kami karena kami main di kandang. Mohon maaf kepada bobotoh kami tidak bisa mempersembahkan kemenangan pada malam hari ini," ujar Djanur.
"Pertama-tama saya mau minta maaf dari perwakilan teman-teman atas hasil yang kurang memuaskan, yang seharusnya kita menang tapi kita meraih hasil seri, semoga ke depannya lebih baik lagi," ujar Billy.
Dari berbagai faktor yang menjadi penyebab hasil imbang Persib, Djanur dan Billy menyebut bahwa gagalnya penalti Essien memberikan dampak tersendiri sehingga permainan Persib menjadi berubah memasuki akhir pertandingan. Persib pun akhirnya merelakan keunggulan 2-1 yang sudah dipertahankan.
"Seharusnya kami meraih tiga poin agar tetap bertahan di papan atas, namun apa boleh buat satu peluang dari penalti terbuang sehingga sangat berdampak kepada menit berikutnya sehingga kami bisa terbalas dari keunggulan 2-1," ungkap Djanur.
"Ya penalti itu tadi jangankan Essien, pemain sekelas Ronaldo saja masih bisa gagal penalti. Namanya itu faktor keberuntungan. Kalau soal dampak, tekanan pasti ada, harusnya kan penalti itu masuk. Ibaratnya harus maksimal, jadi kedudukan (di klasemen) bisa lebih tinggi lagi," pungkas Billy.
(sf)
Komentar