Liverpool kalah dari Manchester City dengan skor telak 5-0. Ini adalah kekalahan terbesar Juergen Klopp selama menangani Liverpool. Namun yang menjadi kontroversi, pada pertandingan tersebut terdapat satu kejadian yang membuat Sadio Mane mendapat kartu merah langsung. Kakinya mendarat tepat di muka kiper Manchester City, Ederson Moraes, saat melakukan perebutan bola.
Kejadian ini jelas berpengaruh dengan hasil di atas, apalagi Liverpool harus bermain 10 orang sejak menit ke-37. Ketika itu skor masih 1-0 dengan empat gol sisanya terjadi pasca keluarnya Mane.
Pertanyaannya kemudian benarkah Sadio Mane layak mendapat kartu merah?
Jika melihat rekaman ulang, jelas terjadi kontak antara kaki Mane dengan muka dari Ederson. Kiper asal Brasil tersebut kemudian harus ditarik keluar dan digantikan oleh Claudio Bravo. Bahkan Ederson langsung dilarikan ke rumah sakit.
Tapi situasinya adalah perebutan bola di mana jarak kedua pemain sama-sama jauh, bahasa populernya "50-50". Meski begitu tindakan dari Mane tetap dianggap berbahaya karena mengangkat kaki terlalu tinggi saat berusaha mengontrol bola. Hukuman terhadap "kaki mengangkat terlalu tinggi"-lah yang membuat lahirnya perdebatan di atas.
Di Laws of The Game FIFA – Law 12, tindakan seperti ini sebenarnya sudah diatur dengan jelas. Tindakan Mane dengan mengangkat kaki tinggi sementara ada pemain di dekatnya adalah masuk tindakan berbahaya yang bisa mencederai lawan. Wasit hanya perlu memberi peringatan dan bahkan hukumannya adalah tendangan bebas tidak langsung.
Tapi kondisi tersebut hanya berlaku jika tidak ada kontak dengan lawan, sedangkan kasus ini ada kontak. Sehingga statusnya meningkat dan menjadi pelanggaran serius, wasit berhak memberikan hukuman tambahan selain tendangan bebas langsung. Sedangkan kartu merah salah satu syaratnya akan diberikan kepada pemain yang melakukan pelanggaran keras (serious foul play).
Pelanggaran keras yang dimaksud adalah jika dalam usaha merebut bola ia menggunakan tenaga berlebihan bahkan cenderung brutal. Tafsirannya dalam kasus ini adalah Mane tetap berusaha mengontrol bola walaupun memaksa dengan kaki meski ia tahu ada lawan di depannya sudah dekat.
Argumen soal mata Mane fokus ke bola sehingga tak melihat Ederson tidak berlaku di depan wasit karena posisi mereka berdua adalah berhadapan. Lebih jelas lagi soal ini sebenarnya bisa dilihat di tayangan ulang di bawah ini, bahwa Mane sebenarnya sempat menoleh ke Ederson.
Dari analisis di atas, bisa disimpulkan kalau tindakan wasit memberi kartu merah untuk Mane memang layak. Pendapat soal kejadian serupa tapi hukumannya beda juga tak bisa dipakai sebagai acuan. Seperti contohnya, apakah karena gol tangan Tuhan Maradona bisa membawa Argentina menang maka semua pemain sah melakukannya?
https://twitter.com/rioferdy5/status/906620383465558017
Komentar