Per September 2018, UEFA akan mengeluarkan sebuah format kompetisi anyar untuk timnas-timnas yang bernaung di bawah konfederasi UEFA. Kompetisi itu bernama UEFA Nations League.
Berangkat dari sebuah keluhan tim-tim berperingkat menengah dan berperingkat rendah di bawah naungan konfederasi UEFA tentang uji tanding yang tidak memberikan efek apa-apa untuk mereka, konfederasi yang menaungi wilayah Eropa ini pun mulai memikirkan sebuah format kompetisi anyar untuk mengakomodasi keinginan dari negara-negara berperingkat menengan dan berperingkat rendah di UEFA ini.
Setelah melalui pembicaraan panjang yang dimulai pada 2011 sialam di Siprus, UEFA akhirnya sampai pada sebuah keputusan untuk membentuk kompetisi yang di dalamnya tim-tim akan saling dipertemukan sesuai dengan peringkat mereka di FIFA dan UEFA. Kompetisi tersebut bernama UEFA Nations League.
Per 20 September 2017, UEFA telah meresmikan format kompetisi yang rencananya akan melangsungkan sepak mulanya pada 6 September 2018 ini. Berikut adalah poin-poin yang sudah ditelurkan oleh UEFA perihal UEFA Nations League ini.
- Kompetisi ini akan diikuti oleh 55 negara yang bernaung di bawah konfederasi UEFA
- Ke-55 tim tersebut akan dipecah ke dalam empat liga, yaitu liga A, B, C, dan D. Pembagian tim di liga-liga tersebut akan tergantung kepada peringkat FIFA dan UEFA Team Coefficient Rangkings (rangking koefisien timnas di konfederasi UEFA) per selesainya babak kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa
- Liga A akan berisikan 12 tim papan atas UEFA. Liga B juga berisikan 12 tim. Liga C akan berisikan 15 tim, sedangkan Liga D berisikan 16 tim (tim peringkat bawah kemungkinan besar akan berada di Liga D)
- Liga A dan Liga B akan terdiri dari empat grup. Masing-masing grup berisikan tiga tim. Liga C berisikan empat grup juga, dengan satu grup berisikan tiga tim, sedangkan tiga lainnya berisikan empat tim. Sedangkan Liga D berisikan empat grup, dengan tiap grup berisikan empat tim.
- Untuk drawing, akan diadakan pada 24 Januari 2018 di SwissTech Convention Centre di Lausanne. Pertandingan akan dilaksanakan dengan sistem home and away antara bulan September dan November 2018 (jumlah pertandingan tergantung jumlah tim di grup).
- Empat tim yang menjadi juara grup di Liga A akan lolos ke babak akhir UEFA Nations League yang akan diadakan pada Juni 2019, mulai dari semifinal, perebutan juara ketiga, dan final. Tuan rumah untuk babak final ini akan ditentukan oleh Komite Eksekutif UEFA pada Desember 2018 dari keempat tim yang lolos ke babak akhir.
- Juara grup di Liga B, C, dan D akan mendapatkan promosi ke liga lebih atas (misal juara grup di Liga C akan promosi ke Liga B), dan tim yang menghuni peringkat bawah di Liga A, B, dan C akan terdegradasi ke liga di bawahnya
Dengan format kompetisi seperti itu, sesuai dengan semangat yang diusung bahwa setiap negara perlu untuk berkompetisi berdasarkan tingkatan di mana mereka berada, maka UEFA Nations League pun mulai dibicarakan dan direncanakan secara serius dan matang oleh UEFA. Berangkat dari semangat ini, maka diharapkan ke depannya negara-negara Eropa dapat berkompetisi dengan baik dan hal tersebut dapat berpengaruh kepada kualitas sangara-sangara (kesebelasan negara) di Eropa.
Berpengaruh terhadap kualifikasi Piala Eropa 2020
Model kompetisi baru yang dimunculkan ini, meski mengusung semangat baru tentang negara-negara Eropa yang bisa tampil sesuai dengan level mereka, pertanyaan muncul. Akankah kompetisi UEFA Nations League ini berpengaruh terhadap jalan masuk tim-tim di konfederasi UEFA untuk tampil di Piala Eropa 2020?
Dalam situs resminya, UEFA sudah melansir bahwa UEFA Nations League ini kelak akan berpengaruh terhadap jalan masuk tim-tim Eropa menuju putaran final Piala Eropa 2020. Untuk babak kualifikasi Piala Eropa 2020 sendiri baru akan dimulai pada Maret 2019 mendatang. Babak kualifikasi ini kelak akan menentukan tim yang lolos langsung ke putaran final Piala Eropa 2020.
Babak kualifikasi Piala Eropa 2020 akan mempertemukan 55 negara di bawah naungan konfederasi UEFA. Terbagi ke dalam 10 grup, juara dan runner-up grup akan lolos langsung ke putaran final. Dari babak kualifikasi ini, akan didapat 20 tim yang lolos langsung ke putaran final Piala Eropa 2020. Lalu, ke mana sisa jatah empat tim lain yang juga berhak tampil di Piala Eropa 2020 (Piala Eropa 2020 diikuti 24 tim)? Di sinilah peran dari UEFA Nations League mulai bekerja.
UEFA Nations League bisa menjadi jalan lain negara-negara Eropa untuk menuju ke Piala Eropa. Jalan yang disajikan adalah melalui fase play-off, melibatkan 16 tim yang menjadi juara grup di masing-masing liga dalam kompetisi UEFA Nations League. Masing-masing liga (Liga A, B, C dan D) akan mengadakan babak semifinal dan final di masing-masing liga untuk menentukan siapa yang berhak tampil di Piala Eropa. Pada intinya, juara liga di UEFA Nations League berhak lolos ke putaran final Piala Eropa.
Jika juara grup dalam liga di kompetisi UEFA Nations League sudah lolos ke Piala Eropa via babak kualifikasi, maka tempat juara grup akan diberikan kepada tim peringkat terbaik selanjutnya di liga. Jika sebuah liga tidak memiliki empat tim untuk ikut di babak play-off, maka slot empat tim tersebut akan diberikan ke tim di liga lain, berdasarkan rangking keseluruhan dari peserta UEFA Nations League.
Dengan sistem seperti ini, tim-tim yang berlaga di Liga D (liga yang berisikan tim-tim peringkat bawah UEFA), punya peluang untuk tampil dalam ajang Piala Eropa 2020. Kisah Islandia di putaran final Piala Eropa 2016 pun bisa terulang.
Berikut adalah sekilas tentang UEFA Nations League, kompetisi format baru yang sedang disusun dan direncanakan oleh UEFA. Semoga pada akhirnya, kompetisi ini dapat menjadi jalan bagi tim-tim peringkat bawah Eropa untuk meningkatkan level permainan mereka, bukan menjadi cara bagi UEFA untuk mendulang uang lebih banyak.
Komentar