Roberto Carlos Mario Gomez merespons keras pengunduran jadwal pertandingan timnya melawan Persija Jakarta. Pelatih Persib Bandung itu menyatakan bahwa pengumuman pemunduran jadwal laga sarat gengsi itu terlalu mepet.
Laga antara Persib melawan Persija semula dijadwalkan berlangsung pada 28 April di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Namun, Polda Metro Jaya tidak memberikan rekomendasi izin untuk digelarnya pertandingan, karena waktu penyelenggaraan yang berdekatan dengan Hari Buruh Internasional, yang jatuh pada 1 Mei.
Melalui surat bernomor B/9069/IV/2018/Datro, pihak Polda Metro Jaya menjelaskan tidak keluarnya izin keamanan lantaran mereka sedang terfokus dengan Hari Buruh atau May Day yang jatuh pada Selasa 1 Mei. Dalam surat tersebut juga pihak Polda Metro Jaya memberikan saran agar laga tersebut dapat dijadwal ulang setelah 1 Mei 2018.
“Iya saya tahu, tapi kenapa? Kenapa kita harus bermain melawan mereka (Persija) di minggu selanjutnya, apa yang federasi (PSSI) katakan? Karena izin kepolisian? Kenapa tidak memberitahu soal pengunduran jadwal ini dari jauh hari, kenapa tidak 14 hari sebelumnya? Kenapa tidak 10 hari sebelumnya? Atau seminggu sebelumnya?,” kata Gomez di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kamis (26/4).
Mepetnya pemberitahuan pemunduran pertandingan Persija melawan Persib membuat Gomez khawatir dengan efek domino yang bisa ditimbulkan. Menurut kabar, pertandingan tersebut akan dipindah ke tanggal 3 Mei mendatang.
Besar kemungkinan bahwa selain laga menghadapi Persija, pertandingan melawan Madura United pun akan mengalami perubahan jadwal. Laga tersebut rencananya digelar pada 4 Mei di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Madura. Tentu, tidak mungkin bagi Persib melakoni dua laga tandang di dua tempat yang berjauhan hanya dalam tempo dua hari.
“Saya tidak tahu kemarin mereka mengajukan pertandingan ini digelar setelah tanggal 1 Mei. Tapi saya katakan tidak. Karena akan merugikan jadwal kita selanjutnya, pasti diundur lagi.”
Lebih lanjut Gomez pun berkomentar bahwa pemunduran waktu pertandingan melawan Persija sangat mengganggu persiapan tim secara keseluruhan. Apalagi, semua pemain sudah sengat siap menghadapi pertandingan di hari Sabtu. Dengan kata lain, Atep dkk. sudah terfokus menghadapi Persija di tanggal 28 April.
Mantan Pelatih Johor Darul Takzim itu melanjutkan bahwa pengunduran jadwal, apalagi secara tiba-tiba, membuatnya harus menurunkan kembali tempo latihan yang sudah meningkat jelang pertandingan. Selain itu, mau tidak mau, Persib harus mengulang lagi persiapannya menghadapi Persija.
“Iya tentu (mengganggu). Kami harus menurunkan suasana, dan terus melakukan persiapan lagi selama satu minggu. Karena kita bermain jadinya hari Kamis depan. Jadi, jangan bilang kita tak mau main Sabtu ini, karena itu tak benar,” tukas Gomez.
Jadwal Padat Menghantui Persija
Tidak hanya Persib, Persija juga mengalami kerugian dengan mundurnya jadwal tersebut. Paling kentara kerugian yang dialami Persija adalah menghadapi jadwal padat. Bila memang pertandingan melawan Persib akan dilaksanakan pada 3 Mei, maka dalam tempo 12 hari Macan Kemayoran akan menghadapi 5 pertandingan.
Setelah menghadapi Persib, Persija dijadwalkan bertandang ke Stadion Marora, menghadapi Perseru Serui Pada 6 Mei. Dua hari kemudian, tepatnya di tanggal 8 Mei, Macan Kemayoran sudah ditunggu Home United dalam pertandingan leg pertama semifinal zona AFF Piala AFC 2018 di Jalan Besar Stadium, Singapura. Berlanjut ke dua laga kandang melawan Madura United pada 12 Mei, dan pertandingan leg dua semifinal zonal AFF Piala AFC 2018 menghadapi Home United tiga hari kemudian.
Melihat jadwal yang akan dihadapi Persija dari awal hingga pertengahan Mei, di mana ada 5 pertandingan yang harus dihadapi dalam waktu 12 hari, efek kelelahan akan dihadapi Persija terlebih di awal bulan. Persija hanya memiliki waktu sekitar tiga sampai dua hari recovery menghadapi satu pertandingan ke pertandingan lainnya.
Bukan kondisi yang ideal bagi para pemain Persija, memulihkan staminanya. Belum lagi, memperhitungkan soal jarak tempuh yang harus dilalui para pemain Persija. Setelah menghadapi Persib di SUGBK, Persija dijadwalkan terbang ke Serui menghadapi tuan rumah Perseru, yang kemudian berlanjut dengan perjalanan menuju Singapura menghadapi Home United dua hari kemudian.
Bisa dibilang, bulan Mei ini akan menjadi bulan neraka bagi Persija. Fisik dan stamina para pemain akan sangat terkuras, sebab pada bulan Mei ini Persija total akan melakoni delapan pertandingan di semua ajang. Selain lima laga tersebut, tiga pertandingan lain yang akan dihadapi Persija selama bulan Mei ini adalah laga melawan Persela Lamongan (Stadion Surajaya pada 20 Mei), Persipura Jayapura (SUGBK pada 25 Mei), dan Barito Putera (Stadion 17 Mei pada 30 Mei).
Potensi perubahan di laga-laga lainnya setelah menghadapi Persib pun terbuka bagi Persija, mengingat padatnya jadwal tersebut. Sedikit memprediksi, laga melawan Perseru besar kemungkinan akan di geser ke tanggal lainnya, mengingat terlalu mepet juga dengan jadwal pertandingan melawan Home United di Piala AFC.
Satu hal lain, bila pertandingan Persija melawan Persib jadi digelar pada 3 Mei mendatang, kubu Macan Kemayoran juga tetap tidak akan diperkuat Rezaldi Hehanusa dan Andritany Ardhiyasa yang masih memperkuat timnas Indonesia di ajang Aniversary Cup 2018. Seperti diketahui, turnamen Aniversary Cup digelar dari 27 April hingga 3 Mei. Artinya, laga Persija melawan Persib akan berbarengan dengan laga terakhir timnas di ajang tersebut.
Selain itu, Persija juga belum tampil dengan Jaimerson da Silva Xavier, yang mengalami cedera pergelangan kaki saat bermain di laga pamungkas Grup H Piala AFC 2018, melawan Tampines Rovers.
***
Sejauh ini PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Liga 1 2018 belum menjadwal ulang pertandingan Persija melawan Persib.
Dilansir dari Pikiran Rakyat Online, COO PT LIB , Tigor Shalom Boboy, mengungkapkan bahwa pihaknya masih akan terus melakukan pembicaraan dengan pihak-pihak terkait untuk menentukan waktu ideal untuk diselenggarakannya pertandingan Persija melawan Persib.
Sementara dilansir dari CNN Indonesia, CEO PT LIB, Risa Adiwijaya juga membuka kemungkinan bahwa pertandingan tersebut tetap digelar pada tanggal 28 April, namun tidak dilangsungkan di Jakarta.
“Itu (kemungkinan kandang Persija tidak di SUGBK) sudah dikomunikasikan dengan klub dan pihak-pihak terkait, secara informal sudah kami sampaikan. Secara informal, perubahan ini sudah kami diskusikan dari jauh hari. Kami tidak kaget, tapi sedang merumuskan kapan waktu yang tepat," tutur Risa.
Komentar